Dampak Stres Kronis terhadap Rambut Rontok: Kenali 3 Jenisnya

Ilustrasi stres akibat remote work/freepik.com/diana.grytsku — Burnout membuat kita stress dalam menjalankan pekerjaan. Oleh karena itu, kamu butuh beberapa cara ampuh di bawah ini untuk mencegahnya! (Foto dok: Freepik/diana.grytsku).

ringkasan

Stres kronis dapat menyebabkan kerontokan rambut melalui berbagai mekanisme biologis.
Ada tiga jenis kerontokan rambut yang terkait dengan stres: telogen effluvium, alopecia areata, dan trichotillomania.
Mengelola stres dan menjaga kesehatan rambut dapat mempercepat pemulihan kerontokan rambut.

Fimela.com, Jakarta - Pernahkah Anda merasa rambut rontok lebih banyak dari biasanya saat sedang dilanda tekanan? Kerontokan rambut berlebihan seringkali menjadi kekhawatiran yang mengganggu, terutama bagi perempuan yang mendambakan tampilan rambut sehat dan kuat. Ini bukan sekadar mitos, sebab stres memang memiliki pengaruh signifikan terhadap kesehatan rambut kita. Ketika tubuh mengalami tekanan emosional atau fisik yang tinggi, hormon stres seperti kortisol akan meningkat.

Peningkatan hormon ini secara langsung dapat mengganggu siklus alami pertumbuhan rambut, mendorong lebih banyak folikel rambut memasuki fase istirahat (telogen) secara prematur. Akibatnya, rambut menjadi lebih rentan rontok atau bahkan berhenti tumbuh untuk sementara waktu. Para ahli dermatologi dan peneliti internasional telah mengidentifikasi tiga jenis utama kerontokan rambut yang terkait dengan tingkat stres tinggi.

Memahami jenis-jenis ini penting agar Sahabat Fimela dapat mengenali gejala dan mencari solusi terbaik untuk mengatasi masalah rambut rontok yang mungkin sedang dialami.

Hubungan Umum antara Stres dan Kerontokan Rambut

Stres kronis dapat menyebabkan kerontokan rambut melalui berbagai mekanisme biologis dan perilaku. Para ahli mengonfirmasi hubungan antara stres dan kerontokan rambut, mengidentifikasi beberapa jenis kerontokan rambut yang dipicu atau diperburuk oleh stres. Meskipun tidak semua orang yang mengalami stres akan mengalami kerontokan rambut, kerontokan rambut yang diinduksi stres umumnya terjadi pada pasien yang mengalami peristiwa stres, seperti kehilangan orang yang dicintai atau perceraian.

Mekanisme Biologis Kerontokan Rambut Akibat Stres

Stres memengaruhi siklus pertumbuhan rambut normal yang terdiri dari tiga fase: anagen (fase pertumbuhan), katagen (fase transisi), dan telogen (fase istirahat). Stres ekstrem atau kronis mengganggu siklus pertumbuhan rambut alami ini dengan mendorong lebih banyak folikel rambut ke fase telogen secara prematur, menyebabkan peningkatan kerontokan dan berkurangnya pertumbuhan rambut.

Hormon stres seperti kortisol dapat berdampak negatif pada sel punca folikel rambut yang bertanggung jawab untuk pertumbuhan rambut. Peningkatan kadar kortisol dapat mendorong folikel rambut dari fase pertumbuhan ke fase dorman dari siklus pertumbuhan rambut, yang mengakibatkan kerontokan rambut dalam jumlah besar.

Jenis Kerontokan Rambut yang Berhubungan dengan Stres

Ada tiga jenis kerontokan rambut utama yang dapat dikaitkan dengan tingkat stres yang tinggi:

Telogen Effluvium: Stres yang signifikan mendorong sejumlah besar folikel rambut ke fase istirahat. Dalam beberapa bulan, rambut yang terpengaruh mungkin rontok secara tiba-tiba saat hanya menyisir atau mencuci rambut.
Alopecia Areata: Penyakit autoimun yang menyebabkan kerontokan rambut bercak di mana saja di tubuh. Stres dianggap sebagai pemicu yang dapat memicu gejala alopecia areata.
Trichotillomania: Dorongan yang tak tertahankan untuk menarik rambut dari kulit kepala, alis, atau area tubuh lainnya. Banyak orang dengan kondisi ini menggambarkannya sebagai permulaan setelah masa stres dalam hidup mereka.

Prognosis dan Penanganan

Dalam kebanyakan kasus telogen effluvium, rambut tumbuh kembali secara alami setelah stresor teratasi dan hormon stres Anda turun ke tingkat yang sehat. Kerontokan rambut yang diinduksi stres seringkali bersifat sementara dan akan membaik setelah stresor berhenti. Pendekatan gabungan—perawatan medis ditambah manajemen stres—menawarkan peluang terbaik untuk mengendalikan alopecia kronis.

Sahabat Fimela, penting untuk tidak mengabaikan gejala kerontokan rambut yang signifikan. Jika Anda mengalami kerontokan rambut yang tiba-tiba atau lebih banyak dari biasanya, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter. Mengelola stres dan menjaga kesehatan rambut secara keseluruhan dapat berarti bahwa dampaknya kurang terlihat dan pemulihan lebih cepat.