Sukses

Lifestyle

Kisah Seorang Perempuan yang Mengalami Pelecehan Verbal dari Perawat saat Membutuhkan Pertolongan

Fimela.com, Jakarta Diskriminasi rasial tetap ada dan sangat memengaruhi peluang hidup dan situasi rutin kehidupan sehari-hari bagi ras minoritas. Pengaruh diskriminasi rasial pada perilaku sosial mungkin sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Diskriminasi rasial merupakan perilaku seseorang secara tidak adil berdasarkan ras mereka. Hal ini sering dialami oleh sebagian besar warga di dunia yang menganggap atau menempatkan seseorang lebih rendah berdasarkan ras. Seperti berita baru-baru ini seorang perempuan mengalami pelecehan verbal yang dilakukan oleh staf rumah sakit di Kanada.

Melansir dari people.com (8/10), kematian seorang perempuan pribumi di provinsi Quebec, Kanada, memicu protes dan penyelidikan setelah video mengejutkan menunjukkan dia dilecehkan secara verbal oleh staf rumah sakit dan banyak yang percaya bahwa kejahatan itu dilakukan dengan motif rasial.

Sebuah siaran langsung memilukan oleh Joyce Echaquan sebelum kematiannya pada hari Senin menggambarkan bahwa dia mengeluh kesakitan saat dia hendak memeriksakan diri di rumah sakit di Pusat Layanan Kesehatan dan Sosial Terpadu Lanaudiere di Joliette. Dalam rekaman tersebut Echaquan dilecehkan secara verbal. Suami korban, Carol Dube, mengatakan bahwa perawat itu memang sengaja memperlakukan istrinya dengan pelecehan verbal. Dalam sebuah pernyataan, pihak rumah sakit mengumumkan salah satu dari dua perawat yang terekam dalam video tersebut kini telah dipecat.

Sempat Dirawat, Echaquan Kehilangan Nyawa

Echaquan mengeluh sakit perut ketika dia tiba di rumah sakit dua hari sebelum kematiannya. Seorang anggta keluarga mengatakan bahwa dia menderita berbagai kondisi kesehatan. Echaquan selalu berkata, bahwa dia selalu periksa ke rumah sakit, tetapi pada kenyataannya tidak. Sepupu Echaquan juga mengatakan dia selalu membuat janji untuk periksa tetapi Echa berkata bahwa para perawat mungkin sudah muak dengannya karena dirinya sering periksa.

Investigasi pun dilakukan, dan mendapati bahwa Echaquan adalah suku Atikamekw, komunitas penduduk asli di Quebec, beberapa percaya bahwa prilaku Echaquan berakar pada rasisme. Joy Echaquan pergi ke rumah sakit untuk mendapatkan bantuan medis, sebaliknya, dia diberitahu bahwa dia bodoh, hanya baik untuk seks, dan dia akan lebih baik mati saat dia memohon bantuan, itulah yang diungkap oleh tenaga medis saat itu.

Menurut Asosiasi Wanita Pribumi Kanada, rasisme adalah sistem perawatan kesehatan ini sangat mengganggu dan tidak dapa diterima. Sentiment ini diungkapkan oleh Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, yang menyebut tindakan staf sakit sebagai bukti rasisme sistemik di negara tersebut. Dan hal ini tidak bisa diterima di Kanada.

Cek Video di Bawah Ini

#ChangeMaker

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading