Sukses

Lifestyle

Saat Itu, Mempertahankan Janin adalah Caraku Memperjuangkan Hidup

Fimela.com, Jakarta Tulisan kiriman Sahabat Fimela.

***

Oleh:  Lasri Sugiarto

Aku ingin bercerita tentang pengalamanku saat aku menghadapi masalah dalam hidupku, bagaimana aku bertahan dan berusaha bangkit dari kesedihanku. Dulu saat aku hamil anak yang keempat, di saat usiaku 37 tahun, aku berjuang melawan sakitku, saat itu aku berjuang melawan sakit yang ada di kantung empeduku, dan juga liverku.

Di saat aku terbaring sakit, ternyata aku dinyatakan hamil 40 hari waktu itu. Keadaanku yang sangat lemah membuat dokter spesialis yang merawatku memintaku untuk memikirkan kembali tentang kehamilanku itu. Kami sekeluarga harus putuskan untuk melanjut kehamilanku atau menggugurkan janin tersebut. Dokter bedah waktu itu menyarankan untuk menggugurkan kandungan karena alasan kesehatanku yang sangat berisiko terhadap janin dan ibunya. 

Tapi dokter kandungan yang merawatku bilang untuk melihat dulu perkembangan janin dalam rahimku. Dan setelah 2 minggu berlalu, aku pun diperiksa lagi melalui USG, dan ternyata janin yang waktu itu masih umur 6 minggu begitu sehat, aku tak mampu untuk menggugurkan anakku darah dagingku. Apalagi dokter kandungan yang merawatku memberi semangat dan wejangan yang sangat berharga bagiku. 

Bersyukur dan Bahagia

Dokter kandungan itu berkata, "Hidup mati manusia di tangan Allah, jika Allah sudah bilang KUN FAYAKUN maka jadilah, apa yang menjadi kehendak Allah. Ibu kira itu anak ibu yang ada di rahim ibu? Tidak bu!  Anak itu titipan Allah yang diberikan pada ibu, dan suatu saat Allah akan ambil kembali, bila sudah tiba waktunya. Ibu hanyalah hamba Allah, ibu tidak bisa menggugurkan janin ini, dengan alasan apa pun."

"Walaupun ibu sakit, tapi janin yang ada di rahim ibu itu hidup sehat, bila Allah sudah menitipkan janin itu, maka Allah akan memberikan kekuatan hidup untuk ibu. Tugas ibu hanya perlu berserah diri pada Allah, dan ibu harus berusaha untuk bangkit dari sakit ibu. Walaupun ibu tidak bisa makan, paksa telan saja! Telan makanan apa pun itu, yakinkan dalam diri ibu kalau makanan itu obat dari Allah. Jangan menyerah! Lakukan itu untuk janin yang ada dalam kandungan ibu, siapa tahu suatu saat nanti dia akan menjadi orang hebat di masa depan, mungkin saja dia akan menjadi pemimpin di masa depan. Tidak ada kata sabar itu ada batasnya, itu salah! Yang benar itu adalah SABAR TIADA BATAS, IKHLAS TIADA AKHIR. Tolong pikirkan itu baik-baik ya, Bu!"

Kata-kata dari dokter itu membuka hatiku, aku sadar bahwa semua milik Allah, bila Allah berkehendak maka itu yang terjadi. Aku selamat dan sehat sampai hari ini. Walaupun aku melahirkan secara caesar karena tubuhku yang lemah, tapi aku bisa mendapatkan seorang putri yang cantik, sehat dan juga pintar. 

Alhamdulillah semua karena aku percaya bahwa semua terjadi adalah kehendak Allah, dan yang terjadi adalah yang terbaik untukku, dan juga untuk keluargaku. Melihat senyum ceria anak-anakku membuat aku melupakan sakitku. 

Berjuanglah untuk hidup, semoga Allah memberikan yang terbaik untuk hidup kita semua. Selamat berjuang menjadi ibu yang terbaik, karena menjadi ibu itu adalah anugerah yang terindah dalam hidup kita sebagai seorang wanita. 

#ElevateWomen

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading