Sukses

Lifestyle

Bukan Cuma Bikin Gemuk, Makan Tengah Malam juga Berdampak Buruk bagi Kesehatan

Fimela.com, Jakarta Banyak orang yang terjaga di larut malam tak tahan menahan rasa lapar. Akibatnya, mereka tak ragu untuk makan atau mengonsumsi camilan sebelum tidur di malam hari. Padahal, menurut beberapa penelitian makan tengah malam bisa menimbulkan masalah kesehatan bagi tubuh.

Beberapa ahli sepakat bahwa membatasi atau menghindari makanan sebelum tidur di malam hari, merupakan strategi dan pendekatan penurunan berat badan untuk meningkatkan kesehatan secara optimal.

Alexander Ford, ahli diet terdaftar dan dokter osteopati, mengatakan waktu terbaik untuk berhenti makan pada malam hari tergantung pada waktu tidur Anda, apa yang kamu makan, dan seberapa banyak yang dimakan.

"Saya akan menyarankan untuk menghentikan makan terakhir Anda sekitar tiga sampai empat jam sebelum tidur, sehingga Anda bisa tidur sepanjang malam." ujarnya kepada Huffpost.

Hal ini didasarkan pada fakta bahwa dibutuhkan waktu sekitar empat jam untuk mengosongkan perut Anda setelah makan, dan makanan yang lebih besar dan berlemak mungkin membutuhkan waktu lebih lama.

Jika hal itu sampai diabaikan, maka kemungkinan kamu akan mengalami permasalahan terkait kesehatan menjadi jauh lebih besar. Berikut ini beberapa penelitian mengungkapkan dampak buruk makan tengah malam bagi kesehatan.

1. Makan larut malam bisa menyebabkan gangguan pencernaan

Tidur segera setelah makan dapat menyebabkan banyak masalah pencernaan, termasuk gangguan pencernaan dan refluks asam. Gangguan pencernaan atau sakit perut umumnya terjadi ketika kamu makan terlalu cepat, makan terlalu banyak, atau mengonsumsi makanan berlemak, sehingga akan menyebabkan rasa kembung hingga mual.

Sementara refluks asam terjadi ketika beberapa kandungan asam lambung meresap ke kerongkonganmu. Sehingga menyebabkan rasa perih di tenggorokan Anda atau rasa asam di mulut. Refluks asam juga dapat menyebabkan mulas, yang merupakan sensasi terbakar di dada.

Dalam hal ini, Rahaf Al Bochi selaku ahli gizi terdaftar sekaligus juru bicara Academy of Nutrition and Dietetics dan pemilik Olive Tree Nutrition mengatakan, bahwa berbaring tepat setelah makan bisa membuat rasa mulas yang semakin parah. “Makan terlalu larut terutama makan besar, juga dapat menyebabkan kembung, ketidaknyamanan dan mual, yang semuanya memengaruhi kualitas tidur Anda,” katanya.

 

 

2. Makan malam bisa mengganggu kualitas tidur

Bukan hanya makan besar, ngemil saat kamu tidak bisa tidur juga dapat memperburuk masalah. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Obesity pada tahun 2011 menemukan bahwa mengonsumsi kalori setelah jam 8 malam tak hanya meningkatkan risiko obesitas, tapi juga memperpendek durasi tidur.

Akibatnya, kualitas tidurmu pun menjadi tidak maksimal sehingga kemungkinan waktu istirahat menjadi tidak maksimal.Penelitian lainnya juga menyebutkan bahwa makan larut malam bahkan bisa membuat kamu mimpi buruk.

"Ketika orang makan sampai mereka merasa kenyang, itu dapat mengganggu tidur, dan bahkan dapat mengganggu tidur REM (gerakan mata cepat) Anda, dan itu mungkin ada hubungannya dengan mempengaruhi mimpi," ujar Al Bochi.

3. Meningkatkan risiko obesitas dan menurunkan metabolisme tubuh

Tak dapat dipungkiri lagi, makan larut malam dapat menyebabkan penambahan berat badan. Ini disebabkan karena biasanya orang cenderung makan tanpa berpikir saat malam hari.

"Terutama ketika Anda menonton TV dan menelusuri media sosial, biasanya makanan yang Anda idamkan di malam hari cenderung tidak sehat." kata Bethany Doerfler, ahli diet penelitian klinis di Northwestern Medicine.

Kenaikan berat badan ini jika tidak dikendalikan menjadi kronis dan menyebabkan obesitas. Penelitian lain juga menunjukkan bahwa jika kamu sering makan berlebihan di malam hari, ini dapat memperlambat metabolisme sehingga akan menyebabkan penambahan berat badan untuk jangka panjang.

Camilan yang diperbolehkan untuk dikonsumsi di malam hari

Meski tak disarankan, ada beberapa jenis makanan yang terkadang boleh dikonsumsi saat tengah malam. Namun perlu diingat untuk mengonsumsi camilan ringan dengan porsi terkontrol.

Alih-alih mengonsumsi makanan cepat saji, Al Bochi menyarankan untuk makan makanan yang mengandung serat dan protein.Seperti misalnya keju, crackers, yogurt, chia seeds, buncis, popcorn tanpa mentega, selai kacang dan apel.

"Selain itu, cobalah untuk menghindari makanan berlemak, gorengan, makanan pedas atau asam, atau kafein, yang semuanya dapat memicu mulas versus pilihan camilan yang lebih netral." tuturnya.

 

*Penulis: Hilda Irach

#Elevate Women

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading