Sukses

Lifestyle

Jangan Mudah Percaya, Inilah 4 Asumsi yang Sering Salah dalam Memahami Cinta

Fimela.com, Jakarta Cinta memang bisa tumbuh dari mana saja, bahkan dari hal-hal yang tak terduga. Namun tak sedikit juga yang salah mengasumsikan beberapa hal dalam cinta, misalnya antara cinta yang sebenarnya atau hanya ketertarikan sesaat. Dan banyak orang yang mengaitkan bahwa cinta pada pandangan pertama bisa menjadi tanda cinta yang sesungguhnya. Sebagian ada yang benar, namun ada juga yang keliru.

Berikut ini adalah beberapa asumsi yang salah dalam memahami cinta. Langsung saja, simak ulasan berikut ini.

Cinta Bisa Berkembang Secara Tiba-tiba

Kita mungkin pernah melihat film atau acara TV di mana seorang pria menyatakan cintanya kepada seseorang yang bahkan hampir tidak dikenalnya. Objek kasih sayangnya sering kali adalah perempuan cantik yang membuatnya terpesona setelah mengawasinya dari jauh. Sehingga banyak orang beranggapan bahwa cinta bisa terjadi secara tiba-tiba.

Fokus romantis yang tidak sehat dan tidak realistis ini dapat disebabkan oleh yang disebut dengan 'kelangkaan romantis', kurangnya pilihan kencan. Jika seseorang merasa dia kekurangan pilihan romantis yang berkualitas, dia bisa menjadi terlalu fokus pada satu orang, bahkan jika orang tersebut tidak dikenalnya. Dia pikir dia sedang jatuh cinta, tapi itu hanya kegilaan yang datang dari terlalu banyak fokus, dan terlalu sedikit kencan.

 

Cinta Dapat Terwujud dengan Cepat

Ada beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa pria jatuh cinta lebih cepat daripada perempuan, mereka tidak begitu baik dalam mengungkapkan dan berbagi cinta itu dengan pasangannya. Sebaliknya, perempuan cenderung lebih diukur dengan pendekatan mereka dalam cinta, yang membedakan stereotip di kedua sisi tentang cinta dan monogami.

Terlepas dari siapa yang mengatakannya lebih dulu, tergesa-gesa mengatakan "Aku cinta kamu" dapat membuat orang yang dikencani memiliki gagasan yang salah tentang niat dan keseriusan dalam hubungan. Dan semua orang butuh proses untuk merasakan cinta.

Cinta Hanya Tentang Ketertarikan Seksual

Ketertarikan seksual adalah kekuatan yang sangat kuat. Dan tidak heran seks secara langsung bertanggung jawab atas kehidupan manusia. Ketika seseorang berada dalam pergolakan gairah seksual, kemampuan untuk memproses perasaan secara rasional dapat dengan mudah dibuang.

Padahal, cinta adalah sesuatu yang akan dirasakan pada seseorang yang tidak hanya berada di tempat tidur bersama. Tetapi juga ketika merawatnya saat mereka sakit, atau berdiri bersebelahan di sebuah pesta sambil berbicara dengan orang lain. Ini mencakup keseluruhan seseorang, tidak hanya bagaimana penampilan mereka dan seperti apa mereka di tempat tidur.

Cinta Itu Posesif atau Mengontrol

Jatuh cinta dengan seseorang bisa jadi menakutkan. Ketika seseorang sangat peduli pada pasangan, tindakan mereka dapat berdampak besar pada kesejahteraan emosional (dan bahkan fisik) pasangan.

Seseorang mungkin tergoda untuk memberi tahu pasangan apa yang harus dilakukan, seperti cara berpakaian, dengan siapa mereka bisa bergaul, dan sebagainya dengan alasan “Itu karena aku mencintaimu.” Mungkin ia merasa dengan hal ini akan bisa membawa hubungan jangka panjang, padahal sifat mengontrol ini bisa membuat seseorang merasa tertekan dan tak bahagia dalam hubungan.

Demikianlah ulasan mengenai beberapa asumsi yang salah dalam memahami cinta. Semoga bermanfaat.

 

 

#ElevateWomen

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading