Sukses

Lifestyle

Kisah Tragis 'Green Boots', Mayat Paling Terkenal di Everest

Fimela.com, Jakarta Berbicara tentang Everest, 8.848 mungkin jadi satu ingatan kentara bagi sebagian besar orang. Bagaimana tidak? Angka itu yang menyematkan puncak tertinggi dunia berada di Everest. Angka itu yang menjadikan Everest daratan yang paling dekat dengan langit. Berselimut salju, gunung ini berdiri dengan begitu congkak. Angka itu pula yang memanggil para penakluk ketinggian.

Gunung yang dikenal dengan nama Qomolangma, yang berarti Dewi Ibunda Alam Semesta, bagi penduduk Tibet itu memang punya pesona tak terelakkan, yakni sensasi berdiri di atap dunia. Namun, kamu jangan lupa kalau Everest juga jadi kuburan raksasa. Ratusan jasad sudah bersemayam di jalur pendakian Everest.

Green boots di Everest. | via: imgur.com

Salah satu yang sempat di bahas pada artikel Potret Tubuh yang Tertinggal di 'Kuburan Raksasa', Everest adalah green boots. Kamu bisa tanyakan pada mereka yang sudah mencicip ganasnya jalur pendakian Everest, setiap pendaki pasti mengetahui potret jasad bersepatu hijau ini, namun tak semua orang tahu kisah tragisnya.

Laki-laki berusai 28 tahun ini bernama Tsewang Paljor, seorang polisi perbatasan India-Tibet. Paljor terpilih bersama Tsewang Smanla dan Dorje Morup, untuk jadi orang India pertama yang berkesempatan menaklukan Everest pada Mei 1996. Ketiga pendaki tersebut berhasil mencapai puncak pada 10 Mei. Namun mereka terjebak badai salju ketika perjalanan turun. Ketiganya pun meninggal di Everest.

Green boots di Everest. | via: nickd69.deviantart.com

Paljor adalah anak ketiga dari lima bersaudara yang terkenal akan kebaikan hatinya. Berwajah tampan, Paljor punya seorang kekasih yang tak ia sebutkan namanya. Suatu hari Paljor pernah mengatakan pada adiknya kalau ia tertarik untuk menghabiskan hidupnya pada sesuatu yang lebih besar daripada pernikahan.

Setelah kelas 10, Paljor berhenti sekolah dan mencoba tes Indo-Tibetan Border Police (ITBP), yang kampusnya berlokasi di Leh, Ladakh. Ia pun akhirnya ditempatkan di pasukan darat yang berjaga di perbatasan India yang berseberangan dengan Himalaya. Paljor yang pada akhirnya dikenal sebagai 'the green boots' jadi kisah abadi di 'kuburan raksasa' Everest.

 

Baca Juga: Merasakan Sensasi Terbius oleh 108 Kelokan di Kaki Everest

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading