5 Tempat yang Mungkin Bisa Jadi Destinasi Perjalanan Selanjutnya

Taman Nasional Rwenzori, Uganda. (xcellentsafaris.de)... Selengkapnya

Fimela.com, Jakarta Mau ke mana lagi ya? Penentuan destinasi traveling kadang jadi satu perihal sulit. Meski demikian, sebenarnya inspirasi akan tujuan traveling bisa datang dari mana pun, termasuk sejumlah orang yang berbagi kisah perjalanan. Adalah salah satu komunitas di bawah naungan Lonely Planet, Pathfinder, yang berbagai sejumlah tempat rekomendasi untuk dijadikan destinasi traveling selanjutnya.

Rio de Janeiro, Brasil. Melihat matahari terbenam dari Gunung Sugarloaf merupakan satu momen paling ajaib kala menyambangi Rio. Tentang bagaimana garis oranye warnai langit untuk nantinya hilang sama sekali di belakang Corvado adalah detik-detik penuh makna dalam perjalanan kami. - Bruno.

A photo posted by BRUN🌎 (@bruno_mb) on Mar 31, 2016 at 5:13am PDT

Taman Nasional Rwenzori, Uganda. Meniti langkah menuju puncak di tengah deraan hujan, Taman Nasioanl Rwenzori sungguh tampak menawan. Kungkungan hijau yang sedang cantik-cantiknya dengan 'bingkai' danau 'di atas awan'. Pemandangan yang sepadan, bukan? - Mike.

A photo posted by Nomadic by Nature (@nomadic_travels) on Apr 3, 2016 at 11:46am PDT

Bordeaux, Perancis. Meski terkesan tua, namun sentuhan modern dengan ornamen yang tetap autentik masih begitu kentara di sini. Cocok dijadikan destinasi bagi mereka yang tak membuat budget lebih kala bepergian. Atmosfer yang menenangkan, kota ini sangat nyaman dijelajah dengan berjalan kaki. - Lucy dan Patrick.

A photo posted by Backpacker's Guide | BLOG (@backpackersguidetothegalaxy) on Apr 22, 2016 at 2:52am PDT

Cesky Krumlov, Republik Ceko. Berada di atap salah satu kastil di kota, pemandangan akan 'lekuk' indah Cesky Krumlov sangat jelas terlihat. Setiap bingkai dan bentuk bangunan sebenarnya menawarkan perspektif berbeda dari sang kota tua, pun dengan makna perjalanan. - Jan dan Burcu.

A photo posted by TravAgSta! (@senorabubu) on Apr 5, 2016 at 4:37am PDT

Rabat, Malta. Apa yang lebih baik dari 'menyesatkan diri' di jalan-jalan kota kuno, sambil berteman hangatnya sinar mentari? Berada di antara kungkungan bangunan berwarna seragam dengan tumbuhan yang sesekali menjalar menutupi dinding jadi cara terbaik untuk menghabiskan waktu di Rabat. - Tricia.