Sukses

Lifestyle

Cerita Muhammad Ali dan Senyuman Terakhir di Pemakaman

Fimela.com, Jakarta Sepertinya Muhammad Ali memang telah meramal kematiannya sendiri, tidak ada yang abadi di dunia ini, semua orang pasti akan menemui ajalnya. Tapi, Ali tak ingin sisa hidupnya sia-sia, dia ingin semua orang tahu bahwa agama yang dianutnya, yakni Islam adalah agama yang indah.

Ali tidak berharap semua orang masuk Islam, yang Ali inginkan hanyalah mengubah pandangan orang yang menganggap bahwa Islam itu adalah agama para teroris. “Sebab setiap muslim pasti mengerti bahwa tidak boleh kita memaksakan Islam kepada manusia lain. Sudah jelas bila jihadis itu menerapkan tafsir yang salah atas Islam," tulis Ali dalam pesan yang diumumkan ke publik beberapa bulan lalu sebelum ia masuk rumah sakit seperti dilansir dari Vox, Minggu (12/6/2016).

Dihari kedua, 10 Juni waktu setempat, sebelum Muhammad Ali diantarkan ke peristirahatan terakhirnya, jenazah terlebih dulu diarak keliling kota Louisville atau dikampung halamannya. (AFP/Bintang.com)

Petinju legendaris yang lahir di Louisville, Kentucky, Amerika Serikat pada 17 Januari 1942 ini sepertinya telah berhasil mengubah pandangan banyak orang tentang Islam. Dalam sebuah video yang telah diunggah oleh Quartz, Professor of Religion Dr. Sherman Jackson mengatakan bahwa Ali telah melakukan banyak perubahan.

”Dalam sejarah Amerika Serikat, Ali telah melakukan banyak hal untuk menormalkan Islam di negara ini, lebih dari siapapun juga. Ali membuat Muslim menjadi ‘cool’. Ali membuat Muslim menjadi lebih bermartabat.” Tak hanya itu kehadiran Ali juga telah menyatukan banyak orang, tidak hanya mereka yang beragama Islam, semua orang menyukai Ali.

Penghormatan hari pertama dilakukan secara Islam. Upacara pemakaman diawali dengan pembacaan ayat suci Alquran dipimpin oleh seorang imam dan cendekiawan Muslim di California, Zaid Shakir. Ribuan pelayat memadati di Freedom Hall. (AFP/Bintang.com)

Hal tersebut bahkan terlihat ketika ribuan orang mendatangi acara prosesi pemakaman Muhammad Ali di Louisville, Kentucky, Amerika Serikat. Tak hanya mereka yang Muslim, orang-orang dengan latar belakang yang berbeda pun turut hadir memberikan penghormatan terakhir untuk Muhammad Ali.

Dan lagi-lagi keinginan Muhammad Ali terkabul, pasalnya 10 tahun lalu Muhammad Ali sempat berdoa supaya pemakamannya kelak dapat dihadiri oleh semua orang, tidak hanya mereka yang beragama Islam atau para tamu VIP. "Dia ingin upacara pemakamannya merefleksikan hidupnya dan bagaimana dia menjalani hidup. Dia ingin semua orang bisa datang," ujar juru bicara keluarga Muhammad Ali, Bob Gunnel, seperti dikutip dari Mirror.co.uk.

Ribuan umat muslim mendoakan jenazah petinju legendaris di Freedom Hall, Louisville pada hari pertama prosesi sebelum dilakukan pemakaman. (AFP/Bintang.com)

Tak dimungkiri kepergian Muhammad Ali menyisakan duka yang mendalam bagi jutaan orang yang mengidolakannya. Tapi berkat apa yang telah dilakukannya semasa hidup, ternyata tak hanya air mata, banyak orang tersenyum dan berterima kasih atas apa yang telah dilakukan oleh Ali.

“Berada di sini, di sebuah acara pemakaman sungguh luar biasa. Karena kamu akan melihat semua orang dari semua lapisan masyarakat datang, dan mereka berada di sini untuk upacara yang terhebat. Mereka berada di sini untuk upacara penghormatan terakhir seorang pria yang, semua orang di dunia ini tahu siapa dia, dan namanya Muhammad. SubhanAllah,” ujar Hazel Gomez, salah seorang pelayat yang menghadiri pemakaman Muhammad Ali seperti dikutip dari video yang diunggah oleh Quartz.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading