Sukses

Entertainment

Famestory Tina Toon, Berjuang dan Berdamai dengan Ketidaksempurnaan

Fimela.com, Jakarta Selalu merasa kurang dan tak percaya diri menjadi sesuatu yang banyak dialami perempuan, tak terkecuali Tina Toon. Aktris, penyanyi dan politikus 30 tahun itu bercerita tentang bagaimana dirinya sempat memiliki rasa tak nyaman dengan tubuhnya.

Bicara tentang insecurity, Tina menyebut jika hal itu menjadi sesuatu yang lumrah dialami oleh perempuan. Ia pun menyebut jika citra perempuan yang dekat dengan keindahan dan kecantikan menjadi tekanan tersendiri untuknya.

"Perempuan tuh identiknya apa? Dengan keindahan, kecantikan, nah di situ (munculnya) insecurity. Kayak aku nih sesimpel kelopak mata enggak pakai scot mata, terus bulu alis yang sudah mulai enggak beres, kuku yang mulai enggak rata, itu mengganggu meskipun minor tapi itu sesuatu yang bikin kita insecure," tutur Tina Toon saat berbincang dengan Fimela.

Tak sampai di situ, di balik penampilan Tina yang selalu ceria dan sempurna, penyanyi yang dikenal luas berkat lagu Bolo-Bolo itu juga mengungkap bagaimana ia berjuang memenuhi 'standar kecantikan' di tengah olokan yang menyakitkan.

"Aku dulu gendut, dibully segala macam, terus aku harus keluar dari situ, aku ingin terlihat cantik, itu salah satu yang mungkin aku struggle. Dan sampai sekarang pun aku merasa itu menjadi salah satu insecurity aku ya," kata Tina bercerita.

"Aku sempat struggle lah, kayak binge eating, aku sempat eating disorder. Mungkin itu salah satu struggle aku karena dulu dibully soal itu. jadi itu jadi kayak top list juga dalam pikiran bahwa aku harus berpenampilan oke untuk membuktikan bahwa aku enggak seperti dulu yang kalian bully, lho," urai Tina Toon.

 

 

Mengingat perjuangannya itu, Tina bahkan menyebut ia begitu keras pada dirinya sendiri, seperti menghitung kalori dari makanan yang ia makan, selalu cek bobot tubuh, hingga tak makan. Namun seiring berjalannya waktu, banyaknya media untuk belajar membuat Tina lebih santai dan melakukan penurunan berat badan dengan cara yang direkomendasikan.

"Sekarang lebih kayak, kurangi gula, kurangi karbo, makan lebih banyak serat, terus intermittent fasting, siang baru makan, itu aku jalanin sekarang," ujarnya.

Seiring berjalannya waktu, selain menemukan cara yang benar, Tina juga menyadari bahwa perasaan tak aman itu tak boleh menggerogoti dirinya. Dalam perjalanan itu, Tina pun mulai berdamdai dengan diri dan kondisinya. "Aku sekarang mulai, harus berdamai, bahwa ya that's life, enggak bisa semuanya perfect kan."

Untuk bisa sampai di tahap ini, Tina menyadari bahwa berdamai dengan diri saja kadang tak terasa cukup. Ya, dukungan dari orang terdekat, juga menurunkan ekspektasi atas penilaian orang lain, telah membuat Tina Toon merasa lebih lapang.

"Aku lebih butuh support dari orang-orang sekitar aku yang paling dekat," ucapnya. "Aku cuma butuh diri aku menerima dan orang sekitar aku mendukung, bahwa ketika nanti aku gemuk lagi (saat hamil mereka tidak masalah)," ucapnya.

Dari perbincangan panjang tentang rasa cemasnya akan penampilan, Tina Toon tak lagi ingin dirinya terjebak dalam perasaan insecure, dan menerima juga mencintai diri adalah sesuatu yang harusnya dilakukan setiap orang.

"Jangan jadikan insecurity itu mengganggu kehidupan kita secara keseluruhan, kamu tuh sebenernya gak perlu terlalu mikir itu," ucapnya menyadari.

Selain bicara tentang insecurity, Tina Toon juga bercerita banyak tentang kehidupannya sebagai seorang istri, ragam profesi yang dijalani, hingga nama panggung yang masih ia gunakan sampai saat ini dan semua perbincangan tersebut terangkum dalam kutipan wawancara di bawah ini.

Bekerja dan Bahagia

Menjadi perempuan yang memiliki segudang kesibukan, Tina Toon menyebut semua yang ia kerjakan dilakukan dengan perasaan bahagia. Bicara soal pekerjaan yang dijalani, Tina menyebut dirinya akan merasa sangat bahagia saat apa yang ia lakukan mendatangkan dampak baik dan menjadi manfaat bagi banyak orang. Dalam bekerja, Tina pun selalu memiliki tujuan jelas dan tak sekadar hanya untuk keuntungan kariernya.

Apa yang membuat Anda bahagia saat bekerja?

Aku bekerja karena passion, jadi aku memang lebih happy (menjalaninya). Namanya bekerja itu kan kita menghasilkan satu output ketika impectnya dirasakan sesama kita di lingkungan pekerjaan atau memuaskan banyak pihak misalnya, itu jadi kepuasan (tersendiri) ketika membuat orang bahagia misalnya.

Jadi salah satu perempuan yang memiliki banyak kesempatan berdaya, menurut Anda hal apa yang harus dimiliki seorang perempuan untuk bisa berdaya?

Perempuan bisa berdaya pertama (karena ada) kesadaran, kesadaran bahwa wanita itu bisa setara, karena kadang wanita itu suka merasa tugasnya hanya sekedar di rumah deh atau dapur anak suami, padahal sebetulnya kita tuh bisa multifungsi. Sambil jualan online, sambil setrika, sambil ngurusin anak, itu tuh bisa (dilakukan sekaligus). Ketika kita sadar hal itu, kita akan punya semangat untuk banyak hal, dan ketika kita sudah menyadari itu, kita semangat lakukan apa saja. Jadi ketika wanita (perempuan merasa) tidak berdaya, itu dari pikiran sendiri sebenarnya.

Bekerja sejak usia sangat muda, pernah berencana untuk pensiun dari semua kesibukan ini kah?

Dari dulu ya, dari kecil gitu ya, enggak pernah mikir titik ujungnya di mana? Tapi aku selalu merasa 'Apa yang aku bisa lakukan ya setiap tahunnya untuk bisa berguna dan berguna untuk diri sendiri, keluarga, untuk lingkungan sekitar, maupun scope yang lebih besar'.

Misalnya untuk masyarakat atau apa, jadi berkarya aaja terus. Aku enggak yang punya patokan harus puncaknya di mana karir aku. Aku lebih ke ngalir saja, dan aku orangnya ingin selalu all out dalam mengerjakan sesuati. Misalnya, kayak sekarang nih di dunia politik, aku banyak banget ditawari jabatan sebagai apa di organisasi apa, tapi kalau aku gak bisa all out, aku better fokus di satu tempat yang memang aku bisa all out dulu gitu.

Karena kalau kita ambil semuanya, hanya semata untuk karir, atau kadang-kadang kan untuk portfolio, misalnya, tapi kita enggak all out, akhirnya semuanya keteteran juga, untuk apa?

 

Soal nama panggung Tina Toon yang dipakai sejak awal karier sebagai penyanyi, sampai kapan nama tersebut akan dipakai?

Dari dulu nama aku memang itu, terus juga orang kenalnya itu. Jadi aku sih fun-fun saja, yang penting dengan nama Tina Toon yang aku pakai dari sejak Bolo-Bolo itu, ya aku berusaha untuk menjaga itu supaya tetap baik, itu saja.

Anda memiliki beragam profesi yang di jalani, pernah kah Tina Toon merasa kehilangan diri di tengah banyaknya peran?

Aku enggak pernah terlalu attached ya, aku gak pernah mau terlalu attached di satu titik. Aku sebagai entertainer aku harus tau kewajibannya, sebagai jadi politisi atau sebagai wakil rakyat kewajibannya apa. Tapi privilege sebagai artis yang identik dengan ketenaran, pejabat yang identik dengan privilege-nya dan dihormati, secara enggak langsung pasti itu berefek di kita. Tapi aku enggak pernah mau attached bahwa aku secara berkelanjutan harus seperti itu.

Aku dididik dari kecil seperti itu, jadi meskipun kamu sebagai artis, tugasnya adalah sebagai anak, sebagai murid anak-anak, enggak boleh kayak seolah-olah spesial jadi akhirnya aku terbiasa untuk segala sesuatu jadi biasa saja, enggak pernah yang terjebak. Aku memosisikan diri sebagai orang biasa, bahkan aku mensyukuri itu sekali.

Keluarga dan Rumah Tangga

Bicara soal kehidupan pribadinya, meski sudah menikah Tina Toon mengaku masih kesulitan saat jauh dari orang tua. Menikah pada Juni 2023, perubahan signifikan pun belum dirasakan banyak olehnya.

Apakah sudah merasakan perubahan berarti pasca menikah?

Kalau perubahan sendiri sih sebenernya so far belum ada yang signifikan karena kita jalaninya santai aja. Masih banyak proses gitu kan karena memang kita tipenya bukan yang langsung tiba-tiba berubah kehidupannya, enggak yang tiba tiba langsung pisah sama orang tua. Jadi masih sesantai itu.

Melihat kehidupan Tina di media sosial, sampai saat ini kemana-mana masih sama orang tua ya?

Ya itu, kita sesantai itu. Dari dulu tipenya homesick-an gitu ya, tipenya tuh nempel banget sama keluarga. Aku memang sukanya tuh rame-rame, jadi si suami sudah tahu bahwa memang kemana-mana juga jarang tuh pacaran jalan berdua. Kalau weekend justru sama keluarga dulu, sama omah, mama, papa, adik, semua, gitu dan sampai sekarang jadi kebiasaan, dan kita yang penting sama sama enjoy.

Sempat bicara tentang perempuan dengan segala tuntutan tidak tertulisnya, tapi apa sih yang membuat Tina Toon merasa cantik?

Kalau aku merasa cantik itu saat aku merasakannya, ya sudah, cantik gitu. Semua perempuan itu cantik kok, apalagi sekarang dengan bagusnya ada social media yang encourage bahwa lo tuh enggak boleh bully, cantik tuh bukan (harus)rambut panjang gitu. Stigma-stigma itu kan mulai dibuang ya, jadi sekarang yang penting kita pede saja gitu. Cantik kan dari kitanya, kalau ada orang yang cantik tapi merasa insecure, (merasa) enggak cantik, pasti enggak akan kelihatan cantik.

Terakhir, pesan untuk Sahabat Fimela

Untuk Sahabat Fimela, intinya untuk (membangun) percaya diri itu dimulai dari kesadaran diri kita. Ketika kita tahu, sadar akan hal itu (kelebihan diri), embrace it, kita maksimalkan. Saat kita merasa kurang dan bisa kita perbaiki, kita perbaiki. Knowledge kita misalnya, atau ide-ide dan kreativitas kita, itu jadi amunisi kita (menjadi sosok yang percaya diri dengan kelebihannya). Kita bisa jadi orang yang menyenangkan, melucu, atau apa.

Ketika kita sudah tahu apa yang kita (miliki), kesadaran kita memiliki amunisi ini akan menjadi kekuatan untuk menghadapi apapun. Setiap manusia itu pasti punya blessing, enggak mungkin kita diciptakan itu enggak punya apa-apa, jadi ya enggak ada alasan untuk kita enggak percaya diri.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading