Sukses

Lifestyle

Editor Says: Pilih-pilih Berteman, Baik Nggak Sih?

Fimela.com, Jakarta Dalam kehidupan sosial, memiliki teman memang diharuskan, sebab temanlah yang bisa kita jadikan "rumah kedua" selain keluarga.

Memiliki banyak teman memang sah-sah saja, apalagi kamu memiliki jiwa sosial tinggi, gampang berbaur, dan selalu bisa mencairkan susana. Siapa sih yang nggak mau berteman dengan kamu kalau gitu?

Tetapi, dilain sisi perlukah adanya pilih-pilih dalam berteman? Selain teman itu yang seharuskan sejalan dengan kita, tapi dikeadaan lain, ia malah terlihat tidak asyik dan sedikit menyebalkan, kenapa?

Bukan karena dia pelit atau usil. Teman terlihat sedikit menyebalkan ketika ia mulai mementingkan dirinya sendiri, tak ada banyak waktu luar untuk berkumpul bersama, lebih asyik dengan urusan cintanya, dan ketika ada waktu untuk berkumpul, tangan dan matanya tak lepas oleh gadget, duh!

Ilustrasi pilih-pilih berteman. (via: Huffington post)

Bukan hanya itu saja, contoh kecil lainnya ketika seorang teman lebih gampang ngambek dengan hal-hal sepele, melakukan aksi diam berhari-hari hanya karena dia nggak ikut berkumpul bersama dengan yang lain, loh sampi segitunya ya?

Hmm, sebenarnya masih banyak lagi contoh kecil teman yang menyebalkan. Maka dari itu, apakah baik kalau sekarang kita pilih-pilih dalam berteman?

Bukan maksud hati hanya mencari teman yang sejalan saja, tetapi kita juga perlu memiliki teman yang mengerti, kalaupun belum menemukan teman yang bisa mengerti, jadikanlah diri kita sendiri sebagai teman yang pengertian.

Pentingnya memilih teman

Pentingnya memilah milih teman dalam hidup juga berpengaruh terhadap batin loh, Gaes! Misalnya, ketika teman lama kamu memiliki teman yang baru dan merasa mereka sejalan, perlahan tapi pasti, kamu bakal dilupain. Hmm, bukan dilupain sih, tetapi kamu dan sang teman itu jadi mempunyai sedikit jarak. Biasanya kemana-mana selalu bersama, lama kelamaan kebersamaan itu kemana-mana alias mencar. Hal ini pasti pernah kamu rasain kan ya? Kalau begini pasti batin deh, kehilangan teman itu lebih sedih dari kehilangan seorang pacar. Amasa?

Punya teman baik di kantor membuat lebih semangat dan kinerja meningkat. (Foto: Levo.com)

Tetapi memang sudah hukum alam sepertinya bagi seseorang yang sudah menemukan orang baru, yang lama pun akan terhapuskan. Bukan soal tidak setia kawan, hal itu terjadi karena waktu bersama kamu lebih sedikit dan bersama teman yang baru lebih intens.

Kalau dulu kamu satu kampus sering melakukan aktivitas bersama, namun, setelah kerja dan memiliki beda tempat dan teman, lambat laun kalian akan jarang bertemu dan komunikasi. Ya walaupun komunikasi sekarang sudah canggih bisa lewat apa saja, tetapi selalu ada alasan untuk menjauh. Oh wahai drama pertemanan~

Bila banyak di luar sana yang menamain sahabat, lain halnya dengan saya. Kalau nggak teman, ya teman banget. Sedikit trauma dengan kata sahabat karena banyak konotasi negatif dari kata sahabat. Misalnya, banyak kejadian di luar sana yang pacarnya di rebut sahabatnya sendiri, ada juga seorang sahabat yang ternyata ngomongin kamu dari belakang. Apakah itu sahabat?! Ewh, maka dari itu saya nggak pernah menganggap teman banget saya itu sa-ha-bat. Ya, memang nggak semua konotasi sahabat negatif sih..

Karena teman itu rumah kedua kita, ada baiknya kamu bisa menentukan siapa yang kamu jadikan teman banget dalam hidupmu. Yang bisa menerima keluh kesah kamu, bisa berbagi hal apapun, saling mengerti, dan yang paling penting mereka sudah khatam dengan diri kamu. Biasanya teman yang seperti itu lebih tulus dibanding dengan teman yang sok care tapi demi pencitraan saja, yhaaaa basi dah.

So, guys. Kamu yang paling berhak memilih teman terbaik di hidupmu, jangan sampai salah memilih teman, apalagi jatuh cinta dengan teman sendiri. Jangan sampe ya, susah ngelupainnya nanti kalau ternyata nggak jodoh......

 

 

Ega Maharni,

 

 

Editor kanal Style Bintang.com

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading