Sukses

Lifestyle

Tips Memotret Fenomena Supermoon

Fimela.com, Jakarta Malam ini kamu harus mencari spot yang asyik untuk menatap langit! Karena akan ada fenomena Supermoon terbesar, terterang sepanjang hampir 70 tahun terakhir ini. Seperti dilansir dari LA Times, Supermoon sebenarnya adalah Bulan Purnama. Tapi, Bulan Purnama nanti malam (14/11/2016) sangat istimewa karena Bulan mencapai fase penuh dan berada di titik paling terdekat dengan Bumi.

Jarak terdekat disebut perigee. Sementara jarak terjauh disebut apogee. Menurut pihak NASA, Bulan Purnama kali ini bukan hanya yang paling dekat sepanjang tahun 2016, tapi juga terdekat sepanjang abad 21  Kalau kamu melewatkan peristiwa langka ini, maka kamu baru akan kembali melihat Supermoon dalam waktu terdekat setidaknya pada 25 November 2034.

Nah, jika kamu berencana ingin mengabadikan momen langka tersebut dengan kamera DSLR atau smartphone, NASA punya beberapa tips ala fotografer profesional supaya hasilnya mengesankan. 

Seperti dilansir dari liputan6.com dan laman Space, seorang fotografer profesional NASA bernama Bill Ingalls, berbagi tips cara memotret peristiwa Supermoon dengan mudah namun tetap terlihat layaknya sang profesional. Berikut langkah-langkahya:

Lengkapi Tampilan Supermoon dengan Latar

(Ilustrasi) Supermoon 14 November 2016 | via: amazonaws.com

Saat memotret Bulan, pastikan kamu memasukkan latar seperti bangunan, gedung pencakar langit atau pohon-pohon. "Latar akan memperkuat pemandangan Supermoon, contohnya bangunan landmark. Pastikan komposisi horizontal setara dengan Bulan dan latar yang diambil.

Sebagai konsekuensi, kalau ingin melengkapi pemandangan Supermoon dengan latar, cahaya yang dipancarkan Bulan akan tidak begitu terang karena terhalang latar.

Lokasi dan Kreativitas

Menengok Keindahan Potret 'Supermoon' Pertama di Tahun Ini. | via: Gary Hershorn/Corbis

Ingalls menyarankan, siapapun yang ingin mengambil foto Supermoon agar bisa memilih lokasi pemotretan dengan baik. Karena, tak semua lokasi bisa melihat penampakan Supermoon dengan utuh. Kalau mau memperkuat foto Supermoon dengan latar gedung, memotret dari lantai gedung paling atas dirasa jadi pilihan yang pas, meski pada akhirnya hasil cahaya Bulan tidak terpancar terang.

Ia juga mengatakan, kreativitas jadi amunisi penting bagi siapapun yang ingin mengabadikan momen Supermoon. "Kadang, berpikir 'out of the box' itu perlu. Coba gunakan alat pencahayaan untuk menghias pemandangan Supermoon jadi lebih menarik. Saya pernah menggunakan lampu berwarna merah saat memotret Bulan. Hasilnya sangat menakjubkan," ucap Ingalls.

Berkat cahaya buatan yang ia gunakan, hasil foto Supermoon yang ia ambil tampil dengan efek cahaya kemerah-merahan yang cantik dan memanjakan mata.

DSLR dan Smartphone

Tips memotret Supermoon. foto: liputan6.com

Bill Ingallas menyarankan untuk menggunakan teknik pengambilan ala DSLR. Pemilihan lensa juga patut dipertimbangkan demi mendapatkan ukuran Bulan yang diinginkan. "Gunakan teknik DSLR untuk menyeimbangkan objek demi mendapatkan exposure yang tepat. Penggunaan shutter speed juga harus dimanfaatkan lebih cepat," terangnya.

Kalau tidak punya kamera DSLR, smartphone masih jadi perangkat yang 'sah' untuk mengambil foto Supermoon. "Kalau mau pakai smartphone, justru pergi ke daerah perkotaan dengan latar bercahaya. Ya Supermoon-nya tidak akan tampak terang. Setidaknya kita bisa dapat satu frame penuh Supermoon dengan latar yang indah," jelas Bill.

Saat hendak mengambil foto, tap layar dan tahan sampai muncul pilihan menerangkan atau menggelapkan exposure foto. "Kamu bisa menerangkan eksposur foto supaya latar terlihat lebih jelas bersama dengan pancaran cahaya Bulan," tandasnya.

 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading