Sukses

Lifestyle

3 Penemuan Anak Bangsa Ini Ubah Dunia

Fimela.com, Jakarta Dunia bisa berubah hanya dengan satu penemuan. Seperti yang dilakukan Alexander Graham Bell, penemu telepon yang menghubungkan setiap orang meski terpisah jarak. Sama halnya dengan Thomas Alva Edison, yang menemukan bola lampu pijar pertama di dunia. Thomas bukan cuma menerangkan tempat dia tinggal saat itu, tapi juga menerangkan seluruh dunia

Namun, kamu mungkin belum tahu kalau anak-anak bangsa Indonesia juga memiliki banyak karya yang mampu mengubah dunia. Lewat karya-karya mereka, berbagai masalah yang juga dialami di luar negeri terpecahkan. Karena itulah, karya mereka ini akhirnya juga dipatenkan di luar negeri. Nah, buat kamu yang penasaran, siapa saja anak bangsa pengubah dunia, ini dia bahasannya. 

1. Jakarta penuh dengan gedung-gedung tinggi dan jembatan layang yang saling menyilang. Jembatan layang ini, harus kokoh. Kalau nggak, pasti ambruk dan ini sangat berbahaya. Jembatan layang di Ibu Kota memang sangat kuat. Ini bukan berkat semen atau besi yang digunakan. Tapi sistem pondasi yang disebut Cakar Ayam. 

Dilansir dari Good News from Indonesia, sistem ini ditemukan Prof. Dr. Ir. Sedyatmo, tahun 1961. Awalnya, sebagai pejabat PLN saat itu, Sedyatmo harus mendirikan 7 menara di rawa-rawa Ancol, untuk mengalirkan listrik di Tanjung Priok ke Gelanggang Olahraga Senayan, demi menyelenggarakan pesta olah raga Asian Games 1962. Namun, tanah yang lembek bikin sistem konvensional nggak berhasil.

Prof. Dr. Ir. Sedyatmo, penemu pondasi Cakar Ayam. | Sumber Foto: birohukum.pu.go.id

Akhirnya, Sedyatmo membuat sistem ini, di mana pondasi menara terdiri dari plat beton, yang didukung pipa-pipa beton di bawahnya. Plat itu melekat secara monolit, sehingga mencengkeram tanah lembek di Ancol. Sistem ini kemudian dipatenkan di 40 negara, yaitu: Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Vietnam, India, RRC, Jepang, Korea Selatan, Meksiko, Arab Saudi, Bahrain, Srilanka, Brazil, Qatar, Uni Soviet, Burma, Mesir, Afrika Selatan, Portugal, Spanyol, Argentina, Cile, Australia, Brunei Darussalam, Selandia Baru, Maroko, Jerman Barat, Jerman Timur, Inggris, Prancis, Italia, Belgia, Kanada, Amerika Serikat, Jerman Barat, Belanda, dan Denmark.

2. Penyimpanan sperma itu membutuhkan biaya yang mahal. Untunglah Mulyoto Pangestu hadir dengan teknik pengeringan sperma dengan cara evaporative drying dengan biaya yang sangat murah. Sistem penyimpanan sperma ini, dilansir dari berbagai sumber, menggunakan bahan-bahan sederhana berupa sedotan plastik khusus dan kantong alumunium foil khusus pula. Biayanya, hanya sekitar 50 sen dolar AS! 

Mulyoto Pangestu | Sumber Foto: youtube.com

Penemuan Mulyoto ini ternyata mendapat perthatian, bahkan disambut dunia. Dia bahkan meraih Golden Award pada Young Inventors Awards, yang digelar The Far Eastern Economic Review (FEER) dan Hewlett-Packard Asia Pasific. Gara-gara penelitian ini juga, dia kini menjadi terkenal di seluruh dunia dan jadi dokes di Monash University, Australia. 

3. Pernah nggak, kamu takut jatuh saat naik pesawat? Kasus pesawat jatuh memang beberapa kali terjadi di Indonesia dan berbagai negara di dunia. Tapi, ternyata angka kasus ini menurun sejak B.J. Habibie menemukan masalah inti dari pesawat yang sering jatuh. Saat Habibie masih berusia 32 tahun, diaberhasil menghitung berapa lama tahannya badan pesawat yang menyebabkan banyak pesawat jatuh dahulu. 

BJ Habibie (Galih W. Satria/bintang.com)

Terori ini, mengurangi angka jatuhnya pesawat. Habibie memang punya banyak penemuan di bidang pesawat terbang. Teori, Faktor, dan Metode Habibie hingga kini masih dipakai berbagai negara. 

 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading