Curhat Pembaca: Orang Tua Tidak Merestui, Tapi Tetap Ingin Jalani

Fimela.com, Jakarta Dari: Khusnul Nur

Perkenalkan kak namaku Khusnul.
Aku gadis berusia 20 tahun, aku punya pacar kak umurnya sama juga 20 tahun, sebut saja RH.
Kita berpacaran baru 11 bulan kak.
Di bulan ke 3 masa pacaran, Ada masalah yg mengganjal hubungan kita berdua kak, yakni restu kedua org tuanya. Kita gak direstui sma ayah ibunya kak, karna ada jarak weton kita gak cocok dan gak baik, katanya kalau diteruskan kita akan mengalami malapetaka di rumah tangga kita nanti, entah cerai atau rezeki yg sulit.
Dia pesimis dan mengaku gk berani melawan org tuanya dan memutuskan untuk mengakhiri hubungan ini. Saat itu aku hanya bisa menangis dan menerima keputusannya.
Satu bulan dua bulan setelah putus, kita masih berkomunikasi sebagai teman, ya meskipun enggak sering.
Setelah 3 bulan, dia mengaku gak bisa putus kak, dia ngajak balikan, aku mau mau aja kak, karna aku masih sangat menyayanginya. Tapi dia gak pernah menjajikan apapun, bisa dibilang dia gak pernah bilang hubungan kita udah direstui. Aku memang baru berusia 20 tahun kak, dia pun sama. Tapi wanita mana yg mau digantung tanpa kepastian akan dinikahi ?
Aku sebisa mungkin menghindari membicarakan masalah pernikahan kak, karna tau hubungan kita tanpa restu orang tuanya.
Dalam hati, aku ingin menanyakan keseriusannya, bisakah kamu meyakinkan orang tuamu untuk menerimaku ? Aku ingin bertanya, akankah hubungan kita berakhir di pernikahan atau hanya sekedar pacaran ?
Tapi karna alasan cinta, aku memilih diam kak, aku takut dibilang wanita penuntut.
Singkat cerita aja kak, aku menyimpan perasaan suka sama RH sekitar 4 tahun lalu, karna dia teman lama skolahku dulu. Dan ketika impianku memilikinya sudah terwujud, ada halangan terbesar yg membuatku resah setiap hari.
Aku harus gimana kak ? Untuk melepaskan, aku gak bisa, karna dia ada di hidup dan hatiku udah lama bertahun tahun. Makasih sarannya kak

***

Dear Khusnul,

konflik hubunganmu lumayan bikin dilemma, ya. Terlepas dari perhitungan jarak weton yang digunakan, sebab itu merupakan pilihan masing-masing mau percaya atau tidak, sebenarnya langkah awal yang kalian ambil sudah benar yakni mengutamakan orang tua. 

Menanyakan keseriusannya pun sama sekali tidak salah. Memang kamu dan dia harus tahu, ke mana arah hubungan yang kalian jalani. Penting untuk merencanakan dari sekarang, akan bagaimana kalian kalau ternyata sampai nanti-nanti pun orang tuanya tetap tidak merestui. Apa yang akan kalian lakukan ke hubungan kalian?

Mungkin rencana pernikahan itu memang masih jauh, tapi apa yang terjadi di depannya itu tersusun dari rencana-rencanamu saat ini. Jadi kepastian hubungan itu memang harus "diamankan" sedini mungkin untuk meminimalisir waktu yang terbuang sia-sia. Lagi pula, semakin jauh kamu jalani, akan lebih sakit nantinya kalau ternyata orang tuanya tetap tidak merestui. But, hey, kamu juga tidak tahu dia layak diperjuangkan atau tidak kalau kamu tidak mencoba memperjuangkannya! :)

Ikuti saja kata hatimu, kalau kamu masih ingin memperjuangkannya, perjuangkanlah. Pastikan dia juga punya keinginan berjuang yang sama kuatnya denganmu, ya! Yang penting, risiko seperti apa yang akan ditanggung nantinya kamu sudah tahu dan kamu ingat-ingat betul sepanjang perjalananmu. Semangat, ya, Khusnul!

***

Punya masalah percintaan yang bikin galau? Curhatin aja! Kirim curhatanmu ke redaksi@bintang.com. Jangan lupa tulis subject emailnya: CURHAT PEMBACA BINTANG, ya. Curhatanmu akan dijawab dan kamu bisa lihat jawabannya di www.bintang.com/relationship. Ditunggu!