Bukan Putus, Ini 9 Hal yang Lebih Bikin Sakit Hati dalam Hubungan

Diabaikan sama orang yang kamu pedulikan banget itu bikin kamu ngerasa worthless, dan perasaan worthless itu buruk banget lho untuk diri. 

Hidup memang perkara prioritas, dan sebenarnya wajar-wajar saja kalau pacarmu punya hal lain yang lebih penting dari kamu di daftar prioritasnya. Tapi, dinomorsekiankan oleh pacar saat kamu merasa sudah lebih memprioritaskan dia itu bakal bikin kamu merasa disia-siakan.

Kalau diprioritaskan sama hal yang benar-benar penting aja bikin sebal dan sakit hati, gimana sama mantan coba? Hmm. Ada kan orang yang setelah putus masih suka berasa akrab banget sama mantan, bahkan ketika dia punya pacar baru. Sebenarnya kelakuan itu nggak penting dan memang seperti nggak menghargai kehidupan baru yang ada saat ini, tapi nggak bisa dipungkiri ya hal-hal seperti itu masih sering terjadi.

Saat bertengkar, memang sulit banget rasanya mengendalikan emosi. Sampai kadang-kadang kita nggak sadar bahwa nada bicara kita sudah amat meninggi dan membuat lawan bicara kita terintimidasi. Meski kamu juga mungkin saja pernah melakukan itu ke pacarmu, namun tetap saja saat pacarmu berlaku sebaliknya, kamu merasa shock.

Dari yang tercinta, tentu kita berharap bisa selalu mendapat dukungan dan pujian untuk memperkuat kepercayaan diri kita. Namun pujian yang selalu itu memang membutakan dan nggak sehat. Memberi kritikan yang jujur dan objektif itu perlu. Sayang, kadang kita nggak siap menerimanya, jika itu dari pacar sendiri. Bikin sakit hati!

Hmm, siapa bilang cuma yang sudah pacaran yang bisa merasakan sakit hati sama pasangan? Yang belum pacaran juga bisa lho. Seperti misal, saat PDKT sudah dekat dan bersikap seperti orang pacaran, tapi si dia nggak kunjung memberi kejelasan status. Digantungin gitu aja bikin hati kamu nggak tenang.

Bukan cuma yang diselingkuhi yang bakalan sakit hati. Yang dijadikan selingkuhan pun nggak selamanya akan bahagia, bahkan mereka bisa sakit hati juga lho. Sebab dia merasa bisa merebut tapi segala hal dalam kondisi yang dia ciptakan itu sebenarnya hanya sebuah ilusi.

Hiks, nggak direstui orang tua sama cowok yang kita pilih jadi pacar kita itu nggak enak banget, bikin serba salah. Di satu sisi, hampir nggak mungkin kita mengabaikan orang tua, namun di sisi lain juga berat banget rasanya menyerah pada hubungan tersebut hanya karena nggak dapat restu.

Well, pengakuan itu kebutuhan. Tentu saja kamu ingin semua orang tahu bahwa kalian pacaran, baik di lingkungan teman, keluarga, di dunia nyata maupun di dunia maya. Semua harus tahu. Kamu pasti akan mengejar itu. Menjalani hubungan tapi merasa nggak diakui? Coba saja bagaimana sakit hatinya.