Sukses

Lifestyle

Jadi Korban Bully, Ini Surat Terakhir Gadis 15 Tahun, Bikin Sedih

Fimela.com, Jakarta Suka tidak suka, bully nyatanya kini masih tetap terjadi, tidak hanya di Indonesia, aksi bullying masih terjadi di mana-mana. Ada banyak cerita yang sudah beredar mengenai bullying, dari yang berakhir bahagia hingga berakhir dengan air mata. Cerita-cerita soal kasus bullying yang viral tentunya diharapkan bukan hanya menjadi sekadar bacaan iseng-iseng, tetapi juga pelajaran bagi siapapun juga.

Setidaknya itu juga yang diharapkan oleh seorang ibu yang anaknya menjadi korban bullying, Linda Trevan. Anak gadisnya yang cantik secara sadis mendapatkan bully. Bukan cuma itu, lebih parah lagi, anak Linda, Cassidy Trevan diperkosa oleh dua orang remaja secara bergantian. Dalam sebuah posting-an, Linda menceritakan kisah anaknya tersebut. Tulisan itu diberi judul “Bullying Kill My Child”.

Bukan hanya sekadar kiasan, tapi anaknya yang cantik itu memutuskan untuk mengakhiri hidupnya setelah tak tahan dengan semua perkataan teman-temannya yang hobi mem-bully. Kisah Cassidy Trevan yang masih berusia 13 tahun asal Melbourne, Australia itu pun langsung viral. Sekolah memang bukanlah menjadi tempat yang nyaman bagi Cassidy.

Di sekolah tersebut Cassidy selalu diejek oleh teman-temannya. Tak hanya di sekolah, aksi bully pun berlanjut hingga Cassidy pulang ke rumah, ia selalu menerima telepon gelap. Banyak orang yang tahu cerita tentang perlakuan yang diterima Cassidy, tapi hampir semuanya diam dan tak ada yang membantunya.

Dibully dan Diperkosa

Diceritakan oleh Linda, peristiwa yang tidak mengenakan itu terjadi saat Cassidy berusia 13 tahun. Berbagai hal diterima oleh Cassidy dari teman-temannya, mulai dari ditampar, dikata-katai di media sosial, hingga rumahnya yang dilempari oleh kulit pisang.

Gara-gara sering di-bully, Cassidy pun sempat tak ingin sekolah lagi. Sekolah baginya seperti neraka. Tapi setelah dibujuk akhirnya ia mau berangkat sekolah. Para pelaku bully pun saat itu langsung meminta maaf. Seperti ingin menjalin sebuah hubungan yang baik, para pelaku bully mengajak Cassidy untuk pergi menonton konser musik.

Tapi, ternyata itu adalah sebuah jebakan. Cassidy dibawa ke sebuah rumah. Di rumah tersebut Cassidy sudah ditunggu oleh dua anak laki-laki. ”Ada dua anak lelaki dewasa yang tidak dikenal Cass. Dua teman perempuan Cass menanti saat Cass diperkosa oleh dua anak lelaki itu,” jelas Linda kepada media 9 News.

Usai kejadian Cassidy tak memiliki keberanian untuk melaporkan para pelaku. Hidupnya penuh dengan rasa takut dan tekanan yang teramat berat. Selama dua tahun setelah kejadian setidaknya Cassidy dan Linda telah bertemu dengan detektif dari Victoria Police’s Sexual Offence and Child Abuse Investigation Team (SOCIT) sebanyak 20 kali.

Cassidy menyerah, 12 Desember 2015 ia melakukan aksi bunuh diri…

Surat Terakhir Korban Bullying yang Mengiris Hati

"Saya adalah seorang siswa di (nama sekolah disensor) dan saya diperkosa oleh beberapa siswa yang masih bersekolah.Saya tahu ini mungkin kedengarannya seperti mencari perhatian tapi sejujurnya jauh dari kata itu.

Saya punya banyak alasan untuk melakukan hal ini yang juga akan saya jelaskan.

Tujuan saya adalah untuk memperingatkan kepada orang lain (kebanyakan siswa tapi juga orang tua) tentang apa yang terjadi, karena saya khawatir jika mereka bisa melakukannya kepada saya, maka mereka dapat melakukannya kepada anak-anak lain seperti saya, atau paling tidak mencoba untuk melakukannya.

Anda benar-benar memiliki kekuatan untuk menghentikan ini terjadi.

Ingat, orang-orang yang melakukan ini terhadap saya adalah siswa sekolah, sulit dipercaya memang, saya tahu itu. Tapi itu semua benar.

Saya tidak melakukan ini untuk membalas dendam kepada murid-murid yang memperkosa saya, yang mengatur pemerkosaan, menggertak saya tentang pemerkosaan, menggoda saya tentang pemerkosaan atau semacamnya.

Saya juga tidak melakukan ini untuk mencari perhatian seperti yang saya sebutkan sebelumnya, saya ingin menjelaskannya dengan jelas.

Saya melakukan ini karena lebih dari 1500 siswa kelas 7-12 saat ini terdaftar di sekolah dan mereka perlu diperingatkan.Saya merasa karena apa yang terjadi pada saya, dan karena staf di sekolah tidak melakukan apapun untuk membantu saya (yang akan saya bicarakan lebih lanjut nanti).

Sekarang tugas saya untuk memperingatkan Anda semua dan membuat Anda menyadari apa yang terjadi. (Bukan hanya apa yang mungkin pernah Anda dengar di sekolah tapi apa yang sebenarnya terjadi.)

Tapi saya juga melakukan ini untuk diri saya sendiri. Saya ingin akhirnya setelah satu setengah tahun dibiarkan sendiri, sungguh mengherankan betapa banyak siswa yang telah mendengar cerita tentang saya dan cukup aneh sampai saya harus menceritakan kisah saya sampai hari ini.

Saya masih terus mendapatkan siswa yang belum pernah saya temui menghubungi saya via Facebook, dan memanggil saya pelacur.Saya sudah pindah sekolah, pindah rumah, dan tetap saja saya dihubungi dan diintimidasi.

Saya tidak bisa menghentikan orang menyebarkan rumor, tapi setidaknya saya bisa mencoba dan menyebarkan apa yang sebenarnya terjadi karena hingga kini masih dibicarakan.Tapi seperti yang saya katakan ini, lebih jujur lagi bagi siswa yang tidak menyadarinya dan para siswa tersebut berada dalam bahaya.

Nama saya Cassidy Trevan, dan saya diperkosa.

Jika ada orang yang mencoba melakukan hal ini pada Anda, percaya pada saya, ini layak diperjuangkan! Pertarungan!

Jika tidak, Anda akan menyesalinya selama sisa hidup Anda seperti saya, Anda bisa melakukannya.

Hati-hati. Saya peringatkan, berhati-hatilah."

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading