Sukses

Lifestyle

Jeritan Minta Ampun Korban Persekusi dan Curahan Hati Ibu-ibu

Fimela.com, Jakarta Malam itu, Sabtu (11/11/2017) sepertinya akan menjadi malam yang tidak akan pernah dilupakan oleh M (inisial) dan kekasihnya, R. Malam itu, pukul 23.30 WIB dikontrakan yang baru ditempati M kurang lebih selama dua minggu, beberapa orang datang mengetuk pintu. Bukan untuk bersilaturahmi, tapi ternyata kedatangan mereka hanyalah untuk memberikan sebuah “mimpi buruk” yang tidak akan pernah diharapkan oleh siapapun juga.

Ya, kejadian tak mengenakan terjadi pada M dan kekasihnya yang kebetulan berada di kontrakan tersebut. R datang sejak pukul 22.00 WIB dan membawakan kekasihnya makanan, lalu mereka pun makan bersama. Tapi, tiba-tiba pintu kontrakan yang tidak tertutup rapat digedor oleh Ketua RT berinisial G dan beberapa orang lainnya.

Oleh beberapa orang yang datang tanpa diundang tersebut R dan M dipaksa untuk mengaku telah berbuat mesum. “Pada saat datang, sudah ada tiga orang. Langsung mengintrogasi, (R dan M) langsung dibawa. Dibawa dalam kondisi masih mengenakan baju. Setelah dibawa menuju pos kamling, kurang lebih sekitar 300 meter dari sini (kontrakan). Kalau kita berjalan kaki kurang lebih 10 menit. Itu sambil diarak. Dan bajunya sempat dibuka dari belakang,” jelas Kapolresta Tangerang AKBP Sabilul Alif dalam keterangannya yang disiarkan secara live di Facebook pribadinya, Rabu (15/11/2017).

Sebagian dari penjelasan AKBP Sabilul Alif pasti sudah kamu lihat sendiri dalam video viral yang sudah beberapa hari ini beredar di dunia maya. R dan M yang menurut beberapa warga telah melakukan mesum di kontrakannya tersebut diarak oleh warga, bukan cuma diarak keliling kampung, R dan M juga ditelanjangi.

“Ampun pak, ampun pak, ampun pak,” begitulah kalimat yang terus terucap dari mulut M ketika beberapa warga menghakiminya, meneriakinya dengan kata-kata kasar, bahkan tak segan untuk sesekali memukul dirinya dan kekasihnya. M dan R terus menangis sambil memohon kepada warga yang terlihat sangat emosi tersebut, tapi tak ada satu pun warga yang mendengarkannya, warga malah semakin keji. Di depan sebuah ruko bahkan ada seorang pria yang terlihat membuka baju yang dikenakan oleh M. Semua kejadian itu terlihat jelas dalam video tersebut.

Melihat Korban Persekusi Para Ibu-ibu pun Mengaku Hanya Bisa Menangis

Sebuah kontrakan yang pintunya kini tertutup rapat dan dihiasi oleh garis polisi menjadi saksi bisu detik-detik sepasang kekasih diarak dan ditelanjangi oleh warga yang menduga bahwa mereka telah berbuat mesum. Cukup sulit memang untuk menemukan kontrakan M yang berada di wilayah RT 07 RW 03 Jalan Peusar, Kelurahan Sukamulya, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang—khususnya untuk mereka yang baru pertama kali datang ke daerah tersebut.

Kontarakannya berada di dalam sebuah gang yang hanya bisa dilewati oleh satu sepeda motor. Ya, motor dan pejalan kaki harus sama-sama mengalah ketika tiba-tiba berpas-pasan. “Kalau siang ya banyak kendaraan yang lewat. Kalau malam memang agak sepi. Depan kontrakan itu kan juga kebun, kurang teranglah,” ujar seorang ibu yang tidak ingin disebutkan namanya kepada Bintang.com, Rabu (15/11/2017).

Tetangga korban memang sepertinya lebih memilih untuk menutup pintu rumah mereka rapat-rapat. Apalagi sejak video tersebut viral, banyak masyarakat dan juga para awak media yang berdatangan. Namun, kontrakan yang kini kosong tersebut sekarang juga menjadi tontonan bagi warga yang tinggal tak jauh dari daerah tersebut.

Beberapa ibu-ibu terlihat duduk di pojok kontrakan M dan memandangi para awak media yang tengah bekerja. Seorang ibu bernama Rita (55 tahun) sambil mengelap air matanya mengatakan,”Saya nggak tega melihat videonya. Saya nggak bisa bayangkan jika itu terjadi terhadap anak-anak saya. Orang-orang itu kejam banget. Seharusnya, kalau pun mereka (R dan M) salah, ya tidak dibegitukan.”

Rita bukanlah tetangga korban, namun ia mengaku tinggal tak jauh dari tempat kejadian. Ketika berita soal video tersebut heboh, Rita yang diberitahu oleh anaknya itu pun langsung penasaran dan ingin melihat ke lokasi kejadian. “Saya sedih, sekaligus marah melihat video itu. Di mana otak orang-orang itu. Mereka mengapa tidak punya hati,” tambahnya.

Seorang ibu bernama Ayu pun menimpali,”Kalau pun mereka ketahuan (mesum) ya sebaiknya cukup dengan dibawa ke rumah RT, panggil orangtuanya, lalu dinikahkan saja. Beberapa waktu lalu sempat kejadian seperti itu di kampung sebelah. Nggak ada ramai-ramai begini, langsung dinikahin.”

“Saya punya anak mbak. Saya benar-benar nggak tega melihatnya, meskipun hanya lewat video. Saya nggak kenal sama si perempuan, tapi saya langsung nangis melihatnya. Kalau dia (M) tidak kuat, mungkin pada saat kejadian dia langsung pingsan. Apalagi saat saya tahu kalau yang cewek ternyata yatim piatu.” Saat kejadian Ayu mengaku bahwa ia sempat mendengar beberapa warga tengah berteriak. Namun ia mengaku tak berani untuk datang dan melihat langsung lantaran warga sudah terlihat sangat emosi.

“Saya perempuan bisa apa si mbak? Nggak ada yang berani mendekat kalau sudah begitu,” jelas Ayu. Namun Ayu dan beberapa ibu-ibu lainnya yang juga tengah melihat-lihat lokasi kejadian tersebut berharap bahwa kejadian ini tidak akan pernah terulang kembali. “Kasih hukuman yang pantas untuk orang-orang yang seenaknya saja mukul dan menelanjangi anak orang seperti itu,” tegas Rita.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading