Sukses

Lifestyle

Bahaya di Restoran Cepat Saji, Ini 3 Racun yang Terkandung pada Ayam Goreng

Fimela.com, Jakarta Ayam goreng di berbagai restoran cepat saji memang sangat nikmat. Selain karena bumbunya yang meresap dan nggak bisa kamu dapatkan di mana pun, kulit ayam yang garing juga bikin kamu tambah ketagihan. 

Saking enaknya ayam goreng di restoran cepat saji, banyak pengusaha-pengusaha kecil yang juga ingin ikut membuat ayam goreng garing. Meskipun nggak pernah sama rasanya, tapi ayam goreng model seperti ini memang selalu digemari. 

Bukan cuma sama anak-anak muda, tapi orang tua juga banyak, lho, yang ketagihan ayam goreng ini. Padahal, kamu nggak boleh sering-sering makan ayam goreng ini, lho! 

Soalnya, ada banyak zat dan kandugan lain yang bisa membahayakan kesehatan. Bisa dibilang, kandungan tersebut racun bagi tubuh. Bahkan, dilansir dari Prevention, beberapa kandungan pada makanan cepat saji bisa memicu kanker. 

1. Acrylamide

Ayam yang digoreng di restoran cepat saji menggunakan metode deep fried di mana ayam direndam dalam minyak panas dalam jumlah banyak. Proses inilah yang bikin ayam goreng sangat garing dan nikmat. Tapi sayang, proses ini membuat ayam emngandung acrylamide atau senyawa racun yang merusak sistem pencernaan, daya tahan tubuh, dan tiroid. 

 

2. Lemak Jenuh

Lemak jenuh juga terdapat pada ayam goreng. Lemak ini, dilansir dari Deherba, berasal dari lemak kulit ayam, daging, dan berbagai makanan lain yang digoreng. 

Kadar lemak jenuh pada ayam goreng di restoran cepat saji sangat tinggi. Makanya, kalau kamu sering makan ayam goreng ini perut menjadi cepat buncit. Selain gemuk, makan ayam goreng cepat saji juga bsia menimbulkan kolesterol tinggi, hipertensi, penyakit jantung, penurunan fungsi organ, gangguan pada ginjal hingga stroke. 

 

3. Sodium Benzoate

Nah, kalau bahan kimia ini memang nggak ada pada ayam goreng. Tapi, biasanya ada pada saus yang jadi teman makan ayam goreng. 

Bahan kimia ini merupakan zat kimia yang cukup berbahaya. Menurut sebuah riset dari lembag independen Inggris, diduga adanya hubungan antara anak hiperaktif dengan konsumsi zat kimia ini. 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading