Ruth Sahayana: Sedikit Sensasi Banyak Bernyanyi

Vemale.com - Sebuah titik puncak dedikasi 25 tahun berkarya Tidaklah sulit menggambarkan kesan pertama dari sosok Ruth Sahanaya alias Uthe, wanita bertubuh mungil yang gesit, penuh keceriaan dan tentu saja bersuara emas. Uthe memang telah pandai meramu suasana dalam sebuah keceriaan dan kehangatan. Buktinya meski harus 'melahap' sesi foto dan wawancara dengan 4 majalah, di 4 lokasi berbeda dalam satu hari secara nonstop, tak ada raut lelah, bahkan senyum lebar selalu menghiasi wajahnya. Bernyanyi dengan hati Bukan tanpa alasan hari itu Uthe harus bekerja ekstra keras bertemu beberapa media, pasalnya ia ingin menginformasikan konser tunggal yang akan kembali digelarnya dalam waktu dekat ini di Jakarta. Dan bagi FITNESS ini merupakan kesempatan langka bertemu salah satu penyanyi yang penuh inspirasi. Memang tak ada yang lebih menyenangkan jika berbicara bersama Uthe berkisar tentang kenangan manis seputar pengalamannya di atas panggung. Masih ingatkah Anda ketika bangsa indonesia bangga memiliki penyanyi bersuara merdu yang mampu memukau dunia dalam berbagai ajang internasional? Hampir seluruh media menyanjung dan memberikan pujian penampilan Uthe di era 90-an saat sukses mengukir prestasi di Grand Prix Winner, Midnight Sun Song Festival, Finlandia di tahun 1992. Atau ketika Uthe sukses mengukir konser tunggal bersama Erwin Gutawa di tahun 1993. Padahal saat itu, kebanyakan konser musik mendatangkan artis mancanegara. Uthe mengenang konser pertamanya itu berawal dari sebuah celetukan kecil kala ia menonton konser Sheila Majid. Bahkan pada tahun 2005 Uthe, Erwin dan Jay Subiakto kembali bekerja sama untuk memberi pertunjukan konser spektakuler bagi penonton. Prestasi Uthe seakan tak ada hentinya, apalagi suara khasnya telah mencetak 15 album sepanjang 25 tahun Uthe berkarier di dunia musik. Tak hanya itu, usai mengeluarkan album terbarunya Thankful, ibu dari Nadine dan Amabel ini juga akan menandai dengan menghadirkan konser tunggal perjalanan 25 tahun berkarya. "Ini adalah suatu anugerah dari Tuhan dan saya bersyukur karena dari sekian banyak orang, saya masih dipilih untuk kesempatan ini, menikmati perjalanan yang lumayan panjang dalam berkarier. Buat saya ini adalah suatu berkah. Salah satu cara saya mengungkap kasih adalah selalu bernyanyi dengan hati gembira," ungkapnya. Sayangnya sentuhan Erwin Gutawa yang pernah lama bekerja sama dengan Uthe tak akan dapat dirasakan lagi para penggemar mereka di konser kali ini. Uthe menggandeng musisi lain dalam mengerjakan konser tunggalnya. Pasalnya hubungan Erwin dan Uthe yang beberapa tahun terakhir tak berjalan baik bersama 3 Diva cukup berpengaruh secara pribadi. Tak sedikit karya Erwin yang sukses dinyanyikan oleh Uthe, kolaborasi keduanya pun telah lama terjalin. "Kemungkinan ada beberapa lagu saya hasil karya Erwin yang tak bisa dibawakan, padahal saya ingin membawakannya. Sampai sekarang kita sedang dalam proses memohon izin pada Erwin untuk membawakan lagu-lagu miliknya. Mudah-mudahan sih bisa, karena memang banyak yang disenangi," kata Uthe. Meski menemui banyak kendala, celotehan Uthe tentang rencana konser tersebut, layaknya sebuah nyanyian penuh semangat. Ia sangat optimis akan memberikan sesuatu yang lebih di konsernya. Kematangan dan kedewasaan Uthe menjadi sebuah cerita bagi penampilannya saat ini. Pertambahan usia dan fisik yang tak semuda dulu merupakan sedikit rintangan teknis bagi Uthe. Namun, dia telah punya jurus bugar. Bersama Junot, personal trainernya, Uthe rutin mengolah tubuh sembari mendongkrak stamina. Setiap pagi, dia selalu berlari di treadmill. Rangkaian olah tubuh yang merupakan gabungan dari aerobik, pilates dan yoga diracik sang PT menjadi menu latihan rutin. "Rutinitas olahraga uang dijalani bukan hanya karena berkaitan dengan konser ini lho! Setiap hari, saya memang meluangkan waktu berolahraga. Karena pola hidup yang sehat amat memengaruhi performa menyanyi saya," ujarnya. Pahat tubuh dan suara Suara prima adlaah modal utama seorang penyanyi. Dan, menjaga kualitas suara itu tidaklah mudah. Salah satunya, menurut Uthe, seorang penyanyi profesional sudah seharusnya menjalani gaya hidup sehat. Uthe sendiri mengaku selain rutin memeriksa kondisi ternggorokan, saluran pernapasan ke dokter ahli, ia juga menjaga pola makan minumnya selama ini. "Terus terang seiring berjalannya waktu suara saya sudah tidak sejernih seperti dulu. Suara saya sekarang terasa lebih tebal, kalau dulu nada-nada tinggi mudah dicapai, sekarang perlu effort yang lebih dan usaha keras," ujar uthe. Namun bukan berarti kualitas vokalnya berkurang, bahkan sebalikntya, dengan teknik bernyanyi yang semakin matang, warna suara Uthe pun makin terasa unik. "Pastinya saya inginmereka yang nanti datang ke konser mendapatkan nilai lebih dari penampilan saya." Berbincang dengan Uthe bagaikan ngobrol dengan seorang sahabat lama. Sikapnya yang rendah hati membuat kami merasa nyaman. Selama 25 tahyn berkecimpung di dunia hiburan, namanua tak pernah dikaitkan dengan berita-berita sensasional murahan layaknya para artis muda saat ini. "Saya selalu berusaha ingin membuat orang lain senang dengan kehadiran saya. Dan itu merupakan sebuah kewajiban bagi saya ketika berbicara kepada seseorang atau lingkungan di sekitar saya," ujar Uthe. Semudah itukah menyenangkan semua orang? Tanya Fitness padanya ketika kami berbincang bersama Uthe di lounge Blitzmegaplex Grand Indonesia, Jakarta. "Ha,ha,ha... memang jadi sebuah pekerjaan sulit untuk membuat orang lain selalu merasa senang. Tapi untuk itu kita tak boleh munafik ya, seolah memakai topeng. Tidak, saya selalu berusaha untuk bersikap jujur, terus terang, tanpa ada kepura-puraan ketika bertemu dengan orang lain," cetus Uthe. Suara emasnya memang tak perlu diragukan lagi. Catatan prestasi yang telah diukirnya mulai dari Pop Singer Bandung Raya 1983, hingga Juara Pertama pada 'City Of The Hague Award' di tahun 1990-an, serta berbagai penghargaan musik di Indonesia dan Malaysia. Memang tak mudah menemukan bakat secemerlang Uthe, penyanyi yang mampu berkarya selama 25 tahun dan terus berkreasi. "Proses yang panjang akan menempa seseorang menjadi lebih tangguh. Sayangnya, saya tidak melihat kondiri tersebut pada saat ini. Tapi memang sekarang, persaingan di industri musik semakin ketat. Begitu banyak penyanyi baru bermunculan, datang dan pergi. Dan yang akan membedakan itu semua adalah mereka yang mampu konsisten dan bertahan hingga akhir," tambah Uthe sambil menebar senyumnya.[initial] Source: Fitness Edisi Oktober 2011, Halaman 89 (Fitness/bee)