Sukses

Lifestyle

Tugce Albayrak, Kematiannya Membuat Dunia Berduka

Hari pemakaman Tugce Albayrak menorehkan duka yang mendalam bagi keluarga dan dunia. Ratusan bahkan mungkin ribuan orang hadir dalam upacara pemakaman yang dilakukan di sebuah masjid di Waechtersbach sebelum akhirnya dimakamkan di kota asalnya. Tak hanya itu, duta besar Turki juga ikut dalam upacara pemakaman itu dan presiden Jerman Joachim Gauck pun memberikan penghargaan istimewa atas keberanian wanita yang meninggal di usianya yang baru 23 tahun.

Seperti yang dilansir oleh bbc.com, Tugce tewas setelah melindungi dua remaja putri dari gangguan sekelompok pria. Pada tanggal 15 November lalu, Tugce mendengar teriakan dari toilet sebuah restoran cepat saji McDonald's di kota Offenbach, tak jauh dari Frankfurt. Teriakan yang berasal dari dua remaja putri itu pun langsung membuat Tugce bergegas untuk segera menyelamatkan mereka.

Namun sayang, ketika Tugce keluar dari restoran dan sampai di tempat parkir, seorang pria menyerang dan memukul kepalanya. Seketika Tugce ambruk dan tak sadarkan diri. Pria tersebut rupanya anggota dari gerombolan yang sebelumnya ikut melecehkan dua remaja yang diselamatkan oleh Tugce.

Kematian Tugce yang menimbulkan duka mendalam. | Foto: copyright bbc.com

Setelah tragedi pemukulan tersebut, Tugce mengalami koma selama dua minggu. Pihak dokter juga menyatakan bahwa Tugce tak akan pernah bisa sadarkan diri karena mengalami mati otak (brain dead).

Wanita berdarah Turki itu pun menjadi inspirasi bagi penduduk dunia. Keberaniannya menyelamatkan dua remaja yang dilecehkan telah diakui sebagai tindakan heroik dan tak semua orang mau melakukannya. Tak heran jika wanita yang merupakan calon guru itu pun disebut sebagai pahlawan nasional di Jerman. "Ia akan selalu diingat atas keberaniannya yang luar biasa," ungkap salah satu pembicara dalam upacara pemakaman Tugce.

Banyak yang membawa bunga mawar dalam upacara pemakaman Tugce. Ada juga pelayat yang menyematkan foto Tugce di di dada mereka. Sejumlah remaja putri lain juga membuat poster yang bertuliskan, "Kami bisa dengan mudah melupakan orang-orang yang membuat kami menangis. Kami akan selalu mengingat orang-orang yang telah membuat kami tersenyum." Seorang gadis sambil bercucuran air mata juga mengungkapkan bahwa Tugce adalah seorang gadis periang yang menyenangkan.

Ribuan orang hadir dalam pemakaman Tugce. | Foto: copyright bbc.com

Upacara pemakaman Tugce tak hanya dihadiri oleh kerabat dan orang-orang yang mengenalnya saja. Banyak orang yang ikut hadir melayat meskipun tak mengenal Tugce secara pribadi. "Saya memang tidak mengenalnya," ungkap seorang wanita Iran. "Hanya saja terasa sedih sekali. Tugce adalah gadis muda yang cantik," imbuhnya.

Mengetahui tak ada harapan hidup, pihak keluarga Tugce memutuskan agar alat bantu hidup Tugce dilepas tepat pada hari ulang tahunnya yang ke-23 tanggal 28 November 2014.

Presiden Jerman Joachim Gauck menyatakan rasa dukanya yang mendalam atas tragedi yang menimpa Tugce. Ia pun menyampaikan bahwa Tugce akan selalu menjadi contoh teladan bagi kita semua, mengingat aksi berani Tugce yang belum tentu bisa dilakukan orang lain. Petisi untuk menjadikan Tugce sebagai sosok pahlawan pun sudah mendapatkan sedikitnya 100.000 tanda tangan.

Jenazah Tugce akan dimakamkan di kota tempat tinggalnya di Bad Soden-Salmuenster pada 3 Desember 2014. | Foto: copyright bbc.com

Sementara itu pria yang menyerang Tugce, Senal M dari Sandzak, Serbia sedang menjalani proses hukum.

Ladies, semoga tragedi yang menimpa Tugce ini tak pernah lagi terjadi di belahan bumi manapun. Dan kita doakan semoga Tugce mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya. “Never forget that justice is what love looks like in public, ― Cornel West."

(vem/nda)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading