Sukses

Lifestyle

5 Jurus Jitu untuk Bermigrasi dari Chatting Menjadi Dating

Apa reaksi Anda setelah melihat akting Joaquin Phoenix yang jatuh cinta kepada ‘gadget’ bernama Samantha, alias suaranya Scarlett Johansson, dalam film ‘Her’?

1. Yakali.. Oon banget!

2. So sweet..

Dua pernyataan kontradiktif di atas membuat saya bertanya-tanya. Sebenarnya mungkinkah percakapan antar dua insan yang nyata dan tidak nyata itu dapat menimbulkan rasa cinta?

Jawabannya: Hmm bisa jadi, tapi butuh proses dari ketertarikan menjadi suatu ‘hubungan’

Memang banyak konsiderasi untuk melangkah dari proses mengirim pesan hingga melangkah lebih jauh. Tapi ingat, Anda punya 2 hal; perasaan dan insting, yang akan menjawab pertanyaan ini:

Apakah hubungan ini memiliki prospek yang baik atau tidak?

Anda memang bukan mbah dukun, tapi Setipe yakin, sesungguhnya setiap umat manusia di dunia ini memiliki insting yang kuat. Hanya saja, terkadang, memang, butuh diasah. Tapi insting yang kuat tak akan lengkap tanpa usaha yang sepadan. Maka.. Kami selipkan 5 jurus jitu untuk hijrah dari bertukar pesan hingga menuju pelaminan (pacaran juga boleh deh) *wink

    Kenali dulu target Anda!

    Setiap orang memiliki keunikannya masing-masing, wataknya masing-masing dan kebiasaannya masing-masing, maka dari itu diciptakanlah metode yang dinamakan “kepo”. Sedikit kepo tidaklah jadi masalah. Tengoklah sosial media tempat ia bernaung. Niscaya Anda akan mendapatkan kunci-kunci jitu untuk jauh lebih dekat dengannya.

    Setelah Anda kenali, gali sumur yang jauh lebih dalam

    Langkah berikutnya adalah, kenali ia lebih jauh dengan menggali kesehariannya, bahkan pandangannya tentang hidup. Dari situ Anda dapat berspekulasi apakah orang ini merasa cocok pada Anda dan begitupun sebaliknya.

    PS: Cari topik obrolan yang membuatnya tak bisa lepas dari dari Anda. Keep it works! :p

    Taruh perhatian yang menggelitik

    “Udah makan belum?”

    “Ah nanti sakit..”

    BASI! Ganti dengan perhatian-perhatian implisit tapi bermakna. Sikap Anda yang layaknya sedang bermain tebak manggis akan membuatnya semakin tergugah dan makin penasaran!

    Contoh: “Besok kerja tapi belum tidur? Dimarahin bos aja!”

    Pelan pelan saja, tapi jangan lama lama

    Kuncinya adalah: jangan terlihat ngebet walaupun memang beneran ngebet. Jadilah teman yang baik untuknya, tapi terlalu baik untuk dijadikan teman biasa. Hindari friendzone dengan selalu ada untuknya. Maka dari itu, tarik ulur wajib hukumnya!

    Serempet-serempet abang bajaj

    Kalau memang sinyalnya sudah baik dan dia terlihat suka sama Anda tapi masih menggantung (mainkan insting Anda wahai manusia). Mainkan kata-kata implisit namun membuatnya semakin tergelitik. Panggilan sayang yang jahil mungkin dapat membantu Anda?

    Do’s (‘Serempet’kan dengan pembicaraan yang suka kalian bahas):

    -Hai Superman!

    -Hai Pesek!

    Dont’s (Sabar, ini belum saatnya!)

    -Hai Babe!

    -Hai sayang!

Jadi sudah sampai mana proses migrasinya? Masih status siap-siap atau sudah sampai tahap finishing? Atau malah tahap mau mencoba mencari yang baru? Sepertinya Anda harus join Setipe, deh!

(vem/setipe/yel)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading