Sukses

Lifestyle

Hatiku Makin Tersiksa karena Mencintaimu, Jadi Kuputuskan Menjauh

Siapa yang bisa menahan rasa cinta dan hati yang begitu merindu? Bahkan saat rasa itu datang menyusup di hatimu, sungguh tak kuasa kamu bisa menolak atau mengabaikannya. Bahkan kamu bisa dibikin makin galau olehnya.

“Falling in love is like holding a candle. Initially it lightens up the world around you. Then it starts melting and hurt you. Finally it goes off and everything is darker than ever and all you are left with is the... BURN!”
― Syed Arshad, If It's Not Love


Jatuh cinta pada seseorang tapi dia tak pernah peka atau menyadari perasaanmu. Yang bisa kamu lakukan hanyalah menatapnya dari jauh atau diam-diam mendoakannya. Tapi ketika tak berujung dan kamu tak melihat ada harapan lagi, salah satu langkah yang paling rasional untuk diambil adalah mulai menjaga jarak darinya. Pasrah? Mungkin. Tapi jika itu yang terbaik untuk membantumu bisa membenahi lagi hatimu, maka cobalah untuk mulai berdamai dengan hatimu.

Sebelum batinmu makin tersiksa karena mencintai dia yang tak pernah tahu atau peduli, kini saatnya kamu mulai menjaga jarak darinya.

(vem/nda)

Kenang dan Ingatlah Dia untuk Terakhir Kalinya

Untuk terakhir kalinya, tetapkan ini di hatimu: kenang dan ingatlah semua hal tentangnya. Puaskan hatimu untuk bisa melampiaskan rindu yang tak sempat berbalas. Rasakan semua hal yang selama ini mungkin sering kamu pendam atau tahan.

Meski hati perih atau air mata akhirnya tumpah, keluarkan saja semuanya. Sebelum bersiap untuk mengucap selamat tinggal, kamu perlu waktu untuk mengeluarkan semua rasa yang terpendam. Tak apa untuk jadi cengeng tapi jangan terlalu lama. Menangis sepuasnya, lalu sudahi.

Jujur Saja Kalau Kamu Pernah Mencintainya

Satu-satunya orang yang harus jujur dengan perasaanmu adalah dirimu sendiri. Mustahil rasanya bisa bahagia dan ikhlas kalau kamu terus mengingkari hatimu. Jujur saja pada dirimu sendiri kalau kamu pernah mencintainya. Terima kenyataan kalau dia pernah menempati ruang istimewa di hatimu.

[startpuisi]“Ahh, love, why is it so easy to let you in, but so difficult to let you out? Why couldn’t you subsist only two-sided?”
― Pawan Mishra, Coinman: An Untold Conspiracy[endpuisi]

Setelah itu tenangkan hatimu. Belajarlah untuk lebih sabar dan ikhlas. Ada baiknya mulai sekarang kamu mulai menjaga jarak darinya. Daripada nanti ketika rasa cinta itu makin kuat tapi ujungnya dia memang bukan jodohmu, kamu malah akan semakin sakit hati dibuatnya. Lebih awal lebih baik, daripada nanti terlanjur makin kuat cintamu padanya.

Tak Perlu Cari Alasan untuk Menghubunginya

Jangan lagi cari-cari alasan untuk menghubunginya. Jangan sengaja stalking akun media sosialnya. Berhentilah kepo dengan kesibukan dan kegiatannya. Jangan menghubunginya lagi kalau memang tak benar-benar penting.

Kalau kamu tak ingin terjebak dalam cinta yang bertepuk sebelah tangan, kamu harus berani bersikap tegas dengan dirimu. Kamu harus berani untuk berkomitmen dengan dirimu sendiri. Tak mudah pada awalnya tapi kamu pasti bisa melakukannya meski mungkin butuh waktu dan proses.

Kisah Hidupmu Masih Akan Terus Berlanjut

Dia tak pernah peduli. Dia tak pernah punya rasa padamu. Jelas-jelas hanya kamu yang mengharapkan dirinya. Tapi jangan sampai seumur hidup hanya kamu habiskan untuk ia yang tak pernah membalas tatapan matamu.

[startpuisi]“Some people are going to leave, but that's not the end of your story. That's the end of their part in your story.”
― Faraaz Kazi[endpuisi]

Kisah hidupmu masih akan terus berlanjut. Masih ada banyak hal penting yang perlu kamu perjuangkan. Ada berbagai prioritas hidup yang lebih penting. Ini saatnya untuk mengucapkan selamat tinggal pada rasamu kepadanya. Ini akhir cerita ia pernah jadi bagian dari hidupmu. Kalau dia memang akan jadi jodohmu, pasti akan ada jalan untuk mempertemukanmu kembali dengannya.

[pos_1]

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading