Sukses

Lifestyle

Tradisi Pernikahan Jamaika Yang Meriah

Tak banyak yang tahu tentang tradisi pernikahan Jamaika, sebuah negara kecil di Amerika Selatan. Yang sering Ladies dengar dari Jamaika mungkin adalah Bob Marley, si raja Reggae yang terkenal dengan lagunya, ‘No Woman, No Cry’ yang melambangkan sikap untuk terus bersemangat dalam menjalani hidup. Nah, bagaimana dengan tradisi pernikahan Jamaika?

Situs businessinsider.com menyebut tradisi perayaan pernikahan Jamaika sebagai acara masyarakat bersama yang mengundang seluruh masyarakat desa dan saudara dari keluarga kedua mempelai untuk merencanakan, membantu dan merayakan pesta pernikahan tersebut. Hampir semua warga masyarakat desa akan membantu dan berkumpul di jalan untuk mempersiapkan makanan, dekorasi, dan semua aspek kecil dari pesta pernikahan itu sendiri.

Namun, karena acara ini adalah acara bersama, si pengantin wanita juga akan terkena kritik jika penampilannya tak sesuai atau tak secantik bayangan publik. Misalnya jika ia memakai gaun pernikahan yang tepat atau bentuk tubuhnya terlalu gemuk. Si pengantin pria memakai kemeja putih tradisional masyarakat Amerika Latin yang mempunyai saku berkancing dan aksen garis-garis, sedang si mempelai wanita cukup memakai gaun putih panjang konvensional.

Perayaan besar-besaran ini selalu menjadi ajang warga untuk berpesta dan turun ke jalan untuk menari dan berdansa bersama, makan berbagai macam makanan lezat seperti kue-kue kering dan kue tart khas pengantin yang banyak jumlahnya. Para wanita yang telah menikah dan ibu-ibu juga memakai gaun putih dan membawa makanan-makanan manis tersebut ke pesta pernikahan. Biasanya pesta diadakan di rumah si pengantin pria yang dihiasi dengan dekorasi bunga warna-warni dan batang daun kelapa.

Oleh: Isdiana Zulidha

(vem/rsk)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading