Masochist: Sakit? Kenapa Bilang Enak?

Ladies, pernahkah Anda mendengar kecenderungan sebagian orang untuk disakiti selama bercinta? Dapatkah Anda membayangkan mengapa rasa sakit yang ditimbulkan bisa menjadi kepuasan seksual? Nah, hasil penelitian yang dilansir kembali dari huffingtonpost.com ini mungkin bisa memberi Anda jawaban.

Ladies, sekelompok ilmuwan telah meneliti bagaimana rasa sakit bisa menjadi perasaan yang melegakan, bahkan menimbulkan perasaan yang menyenangkan. Para ilmuwan melakukan tes rasa sakit dengan tingkat yang beragam terhadap beberapa subyek dan menemukan jawaban. Ternyata, Ladies, rasa sakit bisa menjadi menyenangkan saat rasa sakit yang dialami tidak seburuk yang dipikirkan.

Dalam penelitian ini, pada tes pertama subyek diberi stimulus rasa sakit secara bertahap lalu diteliti dengan menggunakan scan MRI. Pada awalnya mereka dites dengan rasa sakit tingkat rendah dan dilanjutkan dengan tahapan rasa sakit tingkat sedang. Hasilnya, subyek berfikir bahwa rasa sakit di tahap kedua benar-benar sakit.

Hasil berbeda ditunjukkan saat peneliti memberikan tes kedua. Subyek diberi tahapan awal rasa sakit berupa stimulus rasa sakit tingkat tinggi, kemudian dilanjutkan dengan stimulus rasa sakit tingkat sedang. Ladies, walaupun rasa sakit tingkat sedang yang diberikan sebenarnya sama dengan tes pertama, namun subyek mengatakan bahwa perasaan mereka berubah menjadi senang pada tes kedua.

Mengapa begitu? Jawabannya karena pada tes kedua, subyek merasakan rasa sakit yang ternyata tidak sesakit perkiraan mereka. Pada saat itulah, rasa sakit bisa menjadi kelegaan, bahkan sebuah kepuasan.

Nah Ladies, itulah mengapa rasa sakit yang ditimbulkan pada hubungan seks dengan kekerasan bisa menjadi seks yang memuaskan. Para masochist mungkin telah berfantasi jauh lebih sakit daripada rasa sakit sesungguhnya yang mereka rasakan saat bercinta. Hasilnya, sensasi kelegaan inilah yang menjadi kepuasan seksual. Bagaimana ladies, ingin mencoba?

Oleh: Ayu Liskinasih