Sukses

Lifestyle

Efek Pornografi (3): Pornografi Mencuci Otak Penonton!

Ladies, di artikel sebelumnya, "Pornografi Menyebabkan Masalah Psikis dan Sosial", kita sudah mengetahui bahwa memang benar dan sangat mungkin untuk pornografi mampu merusak pola pikir penontonnya. Sekarang kita akan menelusuri hal itu lebih dalam.

Pornografi mampu mencuci otak penontonnya. Demikianlah yang tertulis di theresurgence.com. Tapi bagaimana sih proses pastinya?

Menurut Dr. Struthers, dengan menonton pornografi, seorang pria memiliki konsep yang salah dalam memahami kenikmatan seksual. Hubungan seks yang seharusnya dilakukan dengan wanita, dan melibatkan cinta kasih, dan interaksi nyata berubah menjadi hanya sebatas gambar atau film.

Dr. Struthers mengambil pendakian gunung sebagai perumpamaan. Kalau ada sebuah jalan yang sering dilalui pendaki gunung, maka jalan tersebut pastilah jalan termudah untuk diakses. Sama seperti yang terjadi pada otak pecandu pornografi, Ladies.

Saat seorang bisa mencapai orgasme hanya dengan menonton film atau gambar porno, maka dia pun pasti menghindari proses nyata yang lebih sulit dan kompleks, seperti mengajak kencan dan melakukan pendekatan.

Salah seorang ahli lainnya, Naomi Wolf, menambahkan bahwa pornografi berfungsi layaknya makanan pada percobaan anjing Pavlov. Jika seorang lelaki mengasosiasikan orgasme dengan ciuman, pelukan, dan sentuhan istri, hal itu adalah yang normal. Tapi, pornografi mengubahnya dengan membuat asosiasi antara orgasme dan gambar atau film porno.

Kesimpulannya? Hubungan seks hanya menjadi satu arah!

Bagaimana, Ladies? Dengan membaca artikel ini, pasti Ladies bisa lebih mengerti mengapa pornografi bisa memiliki dampak yang buruk pada kehidupan sosial dan kondisi psikis penontonnya.

Di artikel selanjutnya, kita akan membahas bagaimana pencucian otak oleh pornografi berujung pada kecanduan masturbasi. Teruskan membacanya ya, Ladies!

 

Oleh: Sahirul Taufiqurrahman

(vem/riz)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading