Cara Menghadapi Tekanan Sosial untuk Perempuan Muda

Fimela.com, Jakarta Perempuan Indonesia kerap mendapatkan tekanan sosial yang dapat menghalangi mereka dalam menemukan jadi diri. Tekanan ini tenyata terbesar berasal dari keluarga. Seperti tuntutan karir, memiliki pasangan, hingga menikah. 

Berkenalan dengan teman baru nyatanya membantu perempuan menemukan berbagai kecocokan hidup, mulai dari hobi, kesukaan, pengalaman yang menyenangkan, hingga pasangan hidup.

Untuk itu, Tantan, aplikasi yang memberikan pengalaman menyenangkan untuk terhubung dengan kenalan baru, memaparkan hasil survei pertamanya di Indonesia, untuk membantu perempuan muda dalam proses eksplorasi dan penemuan jati diri.

Bekerja sama dengan institusi penelitian independen, Tantan menyurvei lebih dari 1000 perempuan berusia 18 hingga 35 tahun di 32 provinsi di Indonesia, secara online. Hasil survei menunjukkan, keluarga menempati peringkat teratas sebagai sumber tekanan sosial terbesar diikuti oleh rekan di sekolah, universitas, atau, kantor dan teman.

Dari beragam sumber tekanan sosial, suatu kesamaan yang dirasakan oleh perempuan-perempuan ini adalah ekspektasi yang dibebankan kepada mereka. Mereka menyatakan bahwa ideal yang diharapkan oleh suatu kelompok menjadi beban terbesar. Selain itu dorongan untuk memiliki kesamaan norma juga menjadi sumber tekanan.

Tiga hal yang paling ditakuti oleh perempuan ketika tidak menyesuaikan diri dengan ekspektasi dari kelompok adalah berhadapan dengan rasa kegagalan, ketidakmampuan, dan penolakan.

“Ekspektasi ideal dari kelompok sosial memberikan tekanan lebih kepada perempuan muda, dan menumbuhkan keraguan dalam mengeksplorasi untuk menemukan jati diri. Sebagai platform aplikasi dating, Tantan berkomitmen membantu perempuan muda menemukan jati diri dan mengaktualisasikannya," kata Jack Wu Marketing Director Tantan, Jumat (21/3).