Sukses

Lifestyle

Ketahui 4 Hal yang Menyebabkanmu Mudah Mengalami Overthinking

Fimela.com, Jakarta Berusaha memikirkan dan merencanakan sesuatu itu memang perlu, tetapi seharusnya tidak sampai membuatmu mengalami overthinking. Overthinking sendiri merupakan situasi dimana kamu terlalu berpikir keras akan sesuatu yang akhirnya menimbulkan efek samping seperti gangguan perubahan mood, kecemasan, bahkan sampai depresi.

Seharusnya overthinking itu tidak perlu terjadi karena ada hal yang bisa kamu persiapkan dan ada juga hal yang tidak bisa kamu kontrol, kamu harus pahami dan sadari itu. Jika kamu memaksakan diri untuk mengontrol segala sesuatu yang ada dihidupmu harus sesuai dengan apa yang kamu inginkan, maka dampaknya kamu akan mengalami overthinking.

Jangan dianggap sepele, apabila kamu terus menerus mengalami overthinking, hal itu tidak baik untuk kesehatan jiwamu. Dengan berjalannya waktu, kamu akan menemukan sendiri momen yang membuatmu tersadar bahwa langkah-langkah kecil yang kamu lakukan menuntunmu pada tujuan hidupmu secara perlahan dan tanpa perlu kamu pikirkan setiap saat.

Buat kamu yang sering overthinking, ada baiknya kamu mengenali penyebab-penyebab umum yang membuat orang mudah untuk mengalaminya. Untuk itu, Fimela.com akan berbagi informasi 4 hal yang membuatmu mudah mengalami overthinking. Dengan mengenali penyebabnya kamu akan tahu cara yang tepat untuk mengatasinya. Simak ulasan selengkapnya berikut ini.

Membiasakan Pola Pikir yang Rumit

Hal yang menyebabkanmu mudah mengalami overthinking ialah karena kamu membiasakan diri dengan pola pikir yang rumit. Kamu lebih suka membuat sesuatu menjadi terlihat rumit daripada terlihat sederhana atau simple. Akhirnya, kamu jadi overthinking dengan banyak hal karena pola pikirmu sendiri.

Tidak ada untungnya juga kamu memperumit sesuatu, yang ada malah kamu merugi dan hanya akan membuatmu cemas. Biasakanlah untuk menjadikan suatu permasalahan dapat kamu selesaikan dengan cara yang simple dan cepat daripada kamu membesar-besarkannya dan membuatnya jadi terlihat sangat rumit. Dengan membiasakan untuk berpikir simple, kamu nantinya akan menyadari bahwa untuk menemukan solusinya ternyata mudah tanpa perlu berpikir secara berlebihan.

Berteman Dengan Orang Overthinking

Kedua, hal yang membuatmu mudah mengalami overthinking selanjutnya adalah temanmu sendiri. Seseorang sangat dipengaruhi oleh lingkungannya, salah satunya adalah lingkar pertemanannya sendiri. Coba kamu identifikasi apakah teman-temanmu termasuk orang yang overthinking atau tidak, jika iya maka bisa jadi penyebabnya adalah temanmu sendiri.

Berteman dengan seseorang yang overthinking jelas akan berpengaruh terhadapmu karena bisa saja setiap hari kamu berkomunikasi dengannya bahkan sering meminta saran darinya, sayangnya ternyata dia bukanlah orang tepat. Bukannya mendapat solusi yang simple, kamu justru ikut menjadi orang yang overthinking karena salah memilih pergaulan.

Ini bukan berarti kamu memilih-milih teman, hanya saja semakin dewasa kamu juga harus bijak dalam menentukan lingkar pertemanan. Usahakan kamu dikelilingi oleh orang-orang yang tinggi motivasinya sehingga kamu tidak mudah putus asa dan overthinking terhadap sesuatu.

Membandingkan Diri Dengan Orang Lain

Kerap kali kamu mudah mengalami overthinking hanya karena terpengaruh dengan postingan orang lain di media sosial. Lalu kamu membanding-bandingkan hidupmu dengan mereka. Ketika kamu merasa tidak cukup baik, akhirnya kamu menjadi overthinking dan memikirkan hal-hal yang semestinya tidak kamu pikirkan.

Salah satu tips agar kamu mendapatkan ketenangan jiwa adalah dengan berhenti mengetahui hidup orang lain atau tidak mencampuri urusan yang bukan menjadi urusanmu. Tidak seharusnya kamu menyakiti diri sendiri dengan membanding-bandingkan hidupmu dengan kisah yang orang lain posting di media sosial karena apa yang nampak di media sosial biasanya juga bukan kenyataan yang sebenarnya.

Kamu mungkin akan berdalih bahwa dengan melihat orang lain, kamu akan termotivasi untuk mengembangkan diri. Alasan seperti itu sah-sah saja namun lebih baik kamu tidak menjadikan pencapaian orang lain sebagai satu-satunya standar kesuksesanmu dan kamu harus mendapatkan apa yang mereka dapatkan, jangan seperti itu.

Akan lebih bijak bahwa kamu berlomba atau berkompetisi dengan diri sendiri, sehingga kamu akan termotivasi untuk menjadi seseorang yang lebih baik daripada diri kamu yang hari ini. Jika kamu memakai standar pencapaian orang lain, hal itu hanya akan membatmu menjadi orang yang tidak realistis dan mudah mengalami overthinking.

Terlalu Idealis dan Perfeksionis

Terakhir, hal yang menyebabkanmu mudah mengalami overthinking ialah karena kamu terlalu idealis dan perfeksionis. Berprinsip itu memang bagus tetapi jangan sampai berlebihan yang akhirnya akan merugikan dirimu sendiri. Memiliki standar itu perlu, namun jika kenyataan berkata lain maka lebih baik kamu berdamai dengan keadaan dan menjadi sosok yang fleksibel.

Seringkali sikap perfeksionis itu bukannya menajdikanmu orang yang berkualitas malah menjadi beban tersendiri karena kamu memaksakan dirimu untuk sempurna dan pekerjaan yang kamu kerjakan juga begitu. Kamu harus menyadari bahwa usaha itu ada batasnya, ini bukan berarti kamu lantas menyerah begitu saja, tetapi kamu harus menanamkan sikap realistis.

Ketika kamu sudah berusaha semaksimal yang kamu bisa maka berikan apresiasi untuk dirimu sendiri, jangan menghukumnya dengan overthinking hanya karena kamu tidak merasa hal tersebut belum sempurna seperti apa yang kamu bayangkan. Kebiasaan overthinking sama saja dengan menyakiti diri sendiri, kamu membiarkan pikiranmu tersakiti oleh standar idealmu sendiri. Berubahlah dan hindari overthinking mulai dari detik ini, jadilan manusia yang optimis dan pandai bersyukur.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading