Sukses

Lifestyle

Tanam Biji Bunga Matahari setelah Suami Meninggal, Ini yang Terjadi Kemudian

Fimela.com, Jakarta Kehilangan orang tercinta untuk selamanya memang meninggalkan kesedihan dan rasa duka mendalam. Apalagi bila orang tersebut adalah pasangan kita, kehilangannya bagai patahnya satu sayap dalam hidup. Meski begitu, hidup yang kita jalani tetap harus berlanjut.

Pat Gore (76 tahun) memutuskan untuk berkebun sebagai bentuk terapi atasi rasa kehilangan suaminya John yang meninggal dunia karena penyakit paru-paru. Melansir laman metro.co.uk, karena tak bisa menjaga lahan sayur mendiang suaminya, Pat memutuskan untuk menanam biji bunga matahari. Pat pun cukup terkejut ketika biji bunga matahari yang ia tanam tumbuh semakin tinggi dari waktu ke waktu. Kini tingginya sudah sekitar 2,7 meter. Wah, bunga matahari yang ia tanam tampaknya memang sangat istimewa.

Berkebun Menjadi Semacam Terapi Tersendiri

"Lahan sayur itu adalah kebanggan dan kesenangan John jadi ketika aku mendapatkan biji bunga matahar ini aku merasa lahan itu cocok untuk menanam biji-bijian ini. Aku menyimainya setiap malam dam merawatnya dengan baik. Dan, bunga matahari itu terus tumbuh dan tumbuh dan tumbuh. Aku bahagia melihatnya dan aku yakin John juga bahagia," papar Pat.

John meninggal karena fibrosis paru pada bulan Februari 2019 lalu. Pat mengatakan suaminya itu meninggal pada usia 78 tahun, sepuluh hari setelah jatuh sakit. Mereka dikaruiniai dua anak dan empat cucu.

Sudah menikah selama 52 tahun, jelas tidak mudah untuk berdamai dengan rasa sedih dan kehilangan. "Setelah John meninggal aku semakin sering berkebun dan aku merasa ini sangat terapeutik, berkebun benar-benar menolongku," kata Pat.

 

 

Bunga Matahari Menghadirkan Kebahagiaan Baru

Pat menanam biji bunga matahari pada bulan April di lahan sayur yang sudah dirawat mendiang suaminya selama bertahun-tahun. Saat masih hidup, John sering menghabiskan waktu berjam-jam di lahan tersebut. Seringkali Pat membuat makan malam dari bahan-bahan dari sayuran yang ditanam John di lahannya tersebut.

Saat ini, di lahan sayur itu menjulang 26 bunga mataharai yang cantik. Pat mengatakan beberapa bunga lagi masih akan tumbuh. Meski sempat khawatir bunga mataharinya tidak tumbuh dengan baik, Pat senang saat melihat biji-biji yang ia tanam tumbuh menjadi bunga yang kuat. "Mereka sangat kuat dan terus berkembang biak. Aku melihat ada banyak bunga matahari kecil yang mulai tumbuh dari bunga-bunga yang lebih tinggi. Lebah menyukai mereka," kata Pat.

Para tetangga Pat pun ikut senang melihat cantiknya bunga matahari yang tumbuh menjulang tersebut. Semoga Pat bisa tetap bahagia menjalani hari-harinya meski sang suami tercinta tak ada lagi di sisinya, ya.

#ChangeMaker

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading