Piaget Rilis Koleksi Jam Tangan Mewah Terbaru yang Berhiaskan Permata

Koleksi Polo Skeleton dan Limelight Gala Aventurine — Sumber: Press Release Piaget

Fimela.com, Jakarta Piaget Polo asli yang dibuat pada tahun 1979, dirancang sebagai jam tangan sehari-hari yang mewakili lambang gaya dan keanggunan kasual. Piaget Polo Skeleton yang baru melanjutkan warisan ini.

Piaget Polo Skeleton memiliki casing emas putih 42mm dengan emas putih, gelang satin, cadangan daya 44 jam, dan ketahanan air 30 meter.

Penggemar horologi sejati akan tertarik dengan cara kerja bagian dalam yang brilian yang menampilkan salah satu gerakan pemuntir otomatis mekanis tertipis di dunia, 1200S1 – hanya 2,4mm.

Berdasarkan gerakan 1200P otomatis ultra-tipis Piaget yang terkenal, versi kerangka, 1200S, membutuhkan waktu lebih dari dua tahun untuk membuat di mana hanya hal-hal penting untuk ketepatan waktu disimpan.

Dari sana, 1200S menjalani dua setengah tahun penyempurnaan dan peningkatan hingga gerakan kerangka generasi berikutnya lahir, 1200S1.

TERKAIT: Adu Visual Menawan dari Lee Jun Ho dan Apo Nattawin Sebagai Brand Ambassador Piaget, Siapa yang Paling Memikat?

Piaget Polo Skeleton — Sumber: Press Release Piaget

Piaget Limelight Gala Aventurine

Piaget juga meluncurkan Limelight Gala Aventurine, yang membawa kita kembali ke pesta-pesta Piaget Society yang terkenal di tahun 1970-an. Sebuah ikon feminin yang kuat, jam tangan ini menawarkan kilau ekstra dari kemewahan yang mengacu pada pesta mewah yang dihadiri oleh selebritas, artis, klien, dan teman merek tersebut.

Limelight Gala Aventurine hadir dengan casing emas putih 32mm yang dihiasi dengan 62 berlian dan dial aventurine yang indah dipasangkan dengan gelang mesh Milanese emas putih.

Gelang yang rumit ini dibuat dengan cermat selama 100 jam oleh delapan pengrajin Piaget dan di bagian dalam, mesin jam yang halus hadir dalam bentuk kaliber 501P1 pemuntir otomatis.

Limelight Gala Aventurine dibatasi hingga 300 buah, sedangkan Polo Skeleton hanya tersedia berdasarkan permintaan.

*Penulis: Jeihan Lutfiah Zahrani Yusuf.

#Women For Women