5 Cara Tenang Menyikapi Orang yang Membuat Hati Lelah

Fimela.com, Jakarta Pernah berhadapan atau berhubungan dengan orang yang hanya membuat kita capek? Rasanya tiap kali berkomunikasi dengannya, hati makin tak nyaman dan makin jauh dari kebahagiaan. Selalu saja ada "drama" dan masalah yang ia buat dan itu membuat kita kadang kesal dan marah.

Sebelum kita meledak-ledak atau malah emosi berhadapan dengannya, kita bisa coba sejumlah cara untuk menjaga kita tetap tenang. Kita bisa memusatkan fokus dan energi kita untuk menjaga diri dan perasaan kita sendiri agar tidak terhanyut dalam rasa tidak nyaman yang ada.

TERKAIT: 7 Tanda Orang Masih Bisa Bahagia meski Salah Ambil Keputusan dalam Hidup

TERKAIT: 7 Tanda Dirimu Perlahan Sembuh dari Semua Hal yang Melukaimu

TERKAIT: 7 Tanda Orang yang Batinnya Tenang dengan Gaya Hidup Sederhana

TERKAIT: 7 Sikap yang Membuat Hatimu Lebih Tenang di Usia Sekarang

TERKAIT: 5 Sikap agar Tidak Diremehkan saat Hidupmu Terasa Berantakan

TERKAIT: 5 Tanda Hidupmu Lebih Bahagia dengan Semua yang Sederhana

1. Hindari Sikap Menyalahkan

surat ayah dan kebersamaan singkat — Ilustrasi./Copyright shutterstock.com/id/g/Mrsiraphol

Baik menyalahkan keadaan, orang lain, maupun diri sendiri, sebisa mungkin hindari sikap menyalahkan. Menghadapi orang yang membuat hati lelah, baik itu teman, sahabat, keluarga, atau pasangan sendiri, kita biasanya akan gampang marah karena merasa ada yang salah. Alih-alih hanya fokus mencari ada yang salah, mending fokus untuk melatih pernapasan untuk tetap tenang.

2. Menjaga Jarak Sesuai Kenyamanan

surat ayah dan putri yang keras kepala — Ilustrasi./Copyright shutterstock.com/id/g/uniqueshutter

Kalau masih memungkinkan untuk menjaga jarak darinya, kita bisa coba untuk menjauh sebentar. Entah dengan membatasi komunikasi di media sosial atau kontak lainnya. Menghadapi dan menyikapi orang yang membuat hati kita lelah bisa sangat menguras energi dan emosi kita. Daripada kita makin tersiksa sendiri memaksakan hubungan yang tak nyaman, kita bisa ambil jeda sejenak untuk menjauh darinya.

3. Komunikasikan dengan Mengutarakan Perasaan

surat ayah dan rindu bapak dulu — Ilustrasi./Copyright shutterstock.com/id/g/Tinapob+Proongsak

Kalau merasa cara atau ucapannya ketika berinteraksi denganmu sudah kelewatan, kita bisa coba sampaikan rasa tidak nyamanmu padanya. Membicarakan isi hati atau perasaan kepada orang yang membuat kita merasa tak nyaman bisa jadi cara untuk menjaga hubungan baik. Bukan berarti kita akan langsung menghakimi atau menyudutkannya. Namun, mengutarakan isi hati dan perasaan bisa membuka komunikasi jadi lebih terbuka dan memungkinkan temuan solusi atau jalan keluar yang lebih baik atas masalah yang ada.

4. Sesekali Bersikap Masa Bodoh

surat ayah dan membuat bapak bangga — Ilustrasi./Copyright shutterstock.com/id/g/d8nn

Kalau rasanya makin capek atau melelahkan merespons dan menanggapinya, bersikap masa bodoh bisa juga dilakukan. Waktu dan energi kita sangatlah berharga. Jadi, tak perlu dihabiskan untuk meladeni semua hal yang malah berujung menyakiti hati dan perasaan kita sendiri.

5. Tetap Berusaha Menjadi Orang Baik

surat ayah dan tanpa hadirmu — Ilustrasi./Copyright shutterstock.com/id/g/shisukaa

Kita perlu menyadari bahwa selalu ada ketidakpastian dalam hidup, termasuk dalam interaksi atau menjalin hubungan dengan orang-orang di sekitar kita. Kita tak pernah bisa mengontrol respons dan perlakuan orang lain terhadap kita. Namun, kita masih bisa mengupayakan hal-hal untuk menjadi orang baik sesuai kemampuan kita.

Siapkan diri menerima hal-hal yang tak menyenangkan dari orang lain meski kita sendiri sudah berusaha memperlakukan orang lain dengan baik. Menyikapi orang yang membuat hati lelah memang tak mudah, tapi semoga kita bisa menemukan kedamaian dan ketenangan di dalam keseharian sesuai dengan kemampuan kita.

#WomenforWomen