Sukses

Lifestyle

Penasaran Kapan Mulai Beroperasi dan Berapa Harga Tiket Kereta Panoramic Pertama di Indonesia?

Fimela.com, Jakarta Kereta panoramic merupakan jenis gerbong kereta yang dilengkapi dengan sunroof atau kaca di bagian kabin gerbong kereta. Selain itu, itu ukuran kaca jendela juga menjadi lebih besar. Saat ini, Kereta panoramic pertama di Indonesia tengah kerjakan dan merupakan modifikasi dari kereta kelas eksekutif biasa.

Restorasi ini dilakukan oleh pihak PT KAI (Persero). Kereta panoramic ini akan melalui proses pengujian terlebih dahulu oleh Balai Uji Coba Kereta Api. Hingga saat ini belum ada kepastian kapan dari pihak KAI mengenai kapan kereta panoramic ini beroperasi maupun berapa tarif tiketnya.

“Terkait hal ini kami belum bisa memberikan rilis atau info dikarenakan kereta tersebut masih dalam proses restorasi, dan masih dalam perubahan interior serta perbaikan-perbaikan, baik eksterior, serta belum selesai proses pengujian,” kata VP Public Relations KAI Joni Martinus Minggu (21/8) yang dilansir dari Liputan6.com.

Proses Pengujian

Kereta panoramic yang dilengkapi dengan kaca di bagian kabin gerbong. Dengan begitu penumpang akan lebih leluasa menikmati pemandangan yang terlihat secara penuh dan luas (Panorama View). Sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 15 tahun 2011, kereta yang mengalami modifikasi sebelum beroperasi harus menjalani pengujian pertama.

Tim penguji sarana perkeretaapian dari Balai Pengujian Perkeretaapian telah melaksanakan pengujian baik secara statis maupun dinamis. Beberapa diantaranya uji rancang bangun, uji dimensi, uji intensitas cahaya, uji sirkulasi udara, uji kebisingan, uji temperature bearing, dan uji kebocoran. Semua harus diuji untuk memastikan kereta ini laik operasi, aman, dan nyaman saat digunakan. 

Potret Lokomotif Listrik Pertama dan Kereta Bersejarah pada di HUT Ke-77 RI

PT Kereta Api Indonesia (Persero) mengoperasikan 2 sarana kereta api bersejarah yaitu Lokomotif Bon-Bon dan Kereta Djoko Kendil dari Stasiun Jakarta Kota menuju Stasiun Tanjung Priok, Rabu (17/8). Kegiatan bertajuk Kereta Bersejarah Menyapa diselenggarakan dalam rangka memperingati HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia.

Direktur Utama KAI, Didiek Hartantyo beserta jajaran KAI dan komuitas Indonesian Railway Preservation Society (IRPS), turut memeriahkan kegiatan tersebut. Dalam kegiatan tersebut, para peserta serta petugas kereta bersejarah menggunakan pakaian khas masa kemerdekaan untuk mengenang perjuangan para pahlawan.

“Pada hari ini, KAI turut serta memperingati HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia bersama seluruh pelanggan melalui perjalanan kereta bersejarah dan berbagai kegiatan lainnya,” kata Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo.

Lokomotif Bon-Bon

Lokomotif Bon-Bon atau Lokomotif Listrik ESS3201 merupakan lokomotif listrik pertama yang beroperasi di Indonesia. Lokomotif ini mulai dijalankan pada 6 April 1925 dalam peresmian elektrifikasi jalur kereta api yang pertama kalinya pada rute Tanjung Priok - Meester Cornelis (Jatinegara).

Jalur kereta listrik di Batavia (Jakarta) ini menandai dibukanya sistem angkutan umum massal yang ramah lingkungan, yang juga merupakan salah satu sistem transportasi paling maju di Asia pada zamannya. Lokomotif ini dijuluki Bon-Bon karena dahulu suara klaksonnya berbunyi "boon boon".

Kereta Bersejarah Djoko Kendil

Kereta Djoko Kendil pertama kali dioperasikan pada 1938 untuk melayani kereta mewah Nacht Express relasi Surabaya-Yogyakarta-Purwokerto-Jakarta. Kereta Djoko Kendil terdiri dari 2 kereta yang juga diberi nomor baru yaitu IW 3821 dan IW 38221.

Penamaan Djoko Kendil sendiri diambil dari hikayat seorang putri kerajaan Brawijaya yang jatuh hati pada Djoko Kendil, seorang pemuda dari kalangan masyarakat biasa. Kereta ini diproduksi dari pabrik Beynes di Belanda dan direstorasi oleh KAI di Balai Yasa Manggarai untuk mengembalikan sejarah kejayaannya.

Djoko Kendil saat ini telah direstorasi dengan kapasitas 41 tempat duduk berfasilitas balkon, ruang utama, mini bar, ruang santai, dan ruang makan atau riang rapat. Adapun Stasiun Jakarta Kota dan Stasiun Tanjung Priok merupakan 2 stasiun yang penuh sejarah. KAI konsisten melestarikan bentuk asli bangunnya dan akan terus meningkatkan layanannya.

“Kegiatan Kereta Bersejarah Menyapa ini merupakan wujud komitmen KAI dalam merawat serta melestarikan sarana dan prasarana perkeretaapian yang menjadi bagian sejarah Indonesia,” ujar Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo.

*Penulis: Tasya Fadila

#Women for Women

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading