Sukses

Lifestyle

Fakta Childfree di Negara-Negara Maju, dari Jepang Sampai Jerman yang Jadi Tempat Tinggal Gitasav

 

Fimela.com, Jakarta Gitasav, influencer dan Youtuber Indonesia yang tinggal di Jerman ini kembali terlibat kontroversi. Sebelumnya, Gita Savitri sendiri sudah memproklamirkan tentang keputusannya untuk tidak mempunyai anak setelah menikah atau childfree yang lebih dulu mengundang polemik.

Masih dari bahasan tentang childfree, Gitsav kembali jadi sorotan karena mengisyaratkan, salah satu rahasia awet mudanya adalah karena tidak memiliki anak. Jawaban tersebut diberikan saat ia membalas komentar netizen yang menyebutnya ‘awet muda’.

Bagaimana fakta tentang childfree di negara-negara maju dunia? Seperti Jepang dan Jerman, di mana Gitsav bermukim bersama sang suami.

Profesor emeritus di Sapporo City University Toshihiko Hara telah mempelajari ketidakhadiran anak di Jerman dan Jepang. Apa saja penyebabnya?

“Saat perempuan tidak ingin menikah karena karier yang utama dan membesarkan anak bukan prioritas mereka. Karena itu pernikahan dan persalinan semakin tertunda, dan lebih banyak orang tidak memiliki anak,” ujar Toshihiko Hara melansir dari asia.nikkei.com.

 

Jerman Tidak Termasuk

Temuan data terbaru dari Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan atau OECD, Jepang memiliki kategori tertinggi di mana perempuan yang berusia 50 tahun tidak memiliki anak di antara negara-negara maju. Dengan hasil sebanyak 27 persen. 

Sementara di bawahnya ada Finlandia dengan angka mencapai 20,7 persen. Sedang Austria dan Spanyol, masing-masing menempati peringkat ketiga dan keempat.

Namun, data OECD tersebut menjadi pengecualian bagi Jerman. Sebab, statistik resmi negara tempat tinggal Gitasav tersebut menunjukkan bahwa 21 persen perempuan yang lahir pada tahun 1969 tetap memiliki anak.

Semakin Meluas ke Generasi Muda Jepang

 

Meski negara-negara Eropa Barat telah berhasil menekan lonjakan individu tanpa anak, namun hal itu tetap asing di Jepang, sampai ke kalangan generasi muda. Rie Moriizumi, peneliti senior dari National Institute of Population and Social Security Research yang berbasis di Tokyo menemukan beberapa fakta di baliknya. 

“Perempuan tetap tidak memiliki anak karena kesulitan menikah, lebih memilih untuk tidak memiliki anak, karena menunda punya anak, atau alasan infertilitas atau kesehatan,” ujarnya memaparkan temuan lembaga surveinya.

Perempuan yang memilih untuk tidak memiliki anak, menjadi kongtingen terbesar kedua di antara wanita tanpa anak di Jepang. Moriizumi memperkirakan, bahwa sekitar 5 persen dari semua perempuan, telah membuat pilihan tersebut, dan jumlahnya terus bertumbuh, terutama di kalangan generasi muda. 

Perempuan yang belum menikah, lebih cenderung memutuskan untuk tidak memiliki anak. Terutama jika mereka berpenghasilan rendah atau belum menemukan pasangan.

“Hal ini menunjukkan bahwa lebih banyak perempuan yang menyerah daripada secara aktif memilih untuk tidak memiliki anak,” lanjut Moriizumi.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading