Sukses

Lifestyle

Mengenal Sang Maestro Film Jiwa Jagad Jawi, Peraih 4 Penghargaan Prestius di JWTFF 2023

Fimela.com, Jakarta Lirih mengalun suara sinden Jawa membuka film pendek tentang Tanah Jawa berjudul Jiwa Jagad Jawi. Film besutan sutradara Ivan Handoyo ini menampilkan secara apik dan magis tentang daya tarik keluhuran Tanah Jawa. Film Jiwa Jagad Jawi menjadi mahakarya yang berhasil mendobrak dunia perfilman bertema pariwisata dalam Japan World Tourism Film Festival (JWTFF) 2023. Spektakuler, film ini berhasil menyabet 4 penghargaan prestisius, yaitu Gold award kategori Asian Competition, Gold Award kategori Country Destination, Art & Craft Winner dan penghargaan tertinggi sebagai Grand Prix Winner 2023. 

Film ini mengajak kita untuk memahami kembali kemegahan candi-candi yang ada di Jawa, Borobudur menjadi candi utama sebagai epicentrum dari cerita Jiwa Jagad Jawi, yang mengacu pada konsep tahapan kehidupan di candi Borobudur, sebagai kitab universal kehidupan manusia. Nilai Spiritual Borobudur merupakan pedoman hidup manusia yang tidak terikat pada satu agama dan kepercayaan, yang menceritakan perjalanan kosmis manusia dalam tahapan kesadaran menuju perjalanan mencari kedamaian agung dalam sejarah budaya Nusantara di tanah Jawa dan Borobudur. Dalam video tersebut seorang peziarah muda diperankan oleh Putu Bulan, yang ingin berwisata ke Jawa, dia melakukan perjalanan budaya dan spiritual di Jawa. Di sini dia menemukan kesadaran luhur di tanah Jawa.

Proses Penciptaan Film

Bagi Ivan Handoyo yang juga penulis naskah film Jiwa Jagad Jawi ini mengaku sangat hati-hati dalam mengisahkan tentang keluhuran Tanah Jawa. Karenanya, melakukan riset mendalam dan memahami budaya dan sejarah yang tepat secara faktual. Ivan menambahkan, proses napak tilas dan riset ia lakukan bersama Viki Sianipar dan Julius Bramanto, sebagai projek inisiator dan producer, dengan bimbingan penasihat budaya Jawa, Bagyo Indrijanto dan Dian Kusumaningtyas.

“Penulisan dalam film ini saya dapatkan melalui proses empiris yang menarik, disamping kita melakukan riset dengan data kita melakukan prosesi napak tilas dan aktualisasi diri, melakukan meditasi, dengan memanjatkan syukur dan memohon karunia di beberapa situs terpenting di Jawa,”ungkapnya.

“Proses ini merupakan bagian dari keniscayaan, dimana tema yang kita angkat adalah epicentrum tradisi tanah jawa dan nusantara di masa itu, yakni kemegahan Borobudur dan Keluhuran Jawa, kita melakukan dengan penuh seksama” ujar Ivan. Bagi Ivan, keberadaan kita saat ini secara ilmiah terhubung dengan masa lalu, rekaman memori sejarah itu terekam dalam perjalanan DNA kita sebagai manusia. “Perjalanan budaya ini memberikan kita sebuah pemahaman diri, terlepas dari agama dan kepercayaan kita sekarang,” ungkapnya. “Rekaman-rekaman kesadaran itu tersimpan dalam diri kita dan terhubung di tempat-tempat bersejarah, film ini memberikan ruang untuk membuka relasi luhur itu, keluhuran yang tersimpan di tanah jawa dan di dalam diri kita sebagai keutuhan manusia modern,” jelasnya.

Kolaborasi para Maestro

Penggarapan film ini, Ivan melibatkan para maestro dalam bidangnya untuk berkolaborasi, diantaranya ada musisi besar Viki Sianipar sebagai Direktur Musik, yang telah memberikan keindahan dalam tiap scene-nya, dengan komposisi musik yang menakjubkan. Ong Hariwahyu sosok yang tidak asing lagi di dunia perfilman nasional, sebagai perancang artistik, memberikan sentuhan-sentuhan keindahan visual dalam tatanan artistik set film. Anter Asmorotedjo sebagai pengarah seni tari, yang memahami esensi gerak dalam tari Jawa tradisional dan kontemporer. Retno Damayanti sebagai desainer kostum memberikan balutan tradisi kuno Jawa yang apik dan Arvid Nicolas sebagai Sinematografer memiliki pengalaman kuat dalam pengambilan gambar di lokasi-lokasi yang ekstrem dan penuh tantangan

Di balik layar film ini, dalam penokohan dan seni peran bertengger namanama pesohor, seperti Butet Kertaradjsa sebagai pengisi suara Hyang Semar. Ia memerankan Hyang Semar dengan mengucapkan bahasa Jawa kuno, yang berhasil menghidupkan nilai luhur sisi mitologi Jawa. Pelukis besar Indonesia-pun ikut terlibat, Sang Maestro Nasirun berperan sebagai sosok dirinya sendiri. Lalu supermodel dan aktris Dominique Diyose, istri dari Ivan Handoyo ini, sebagai narator utama, Ia menuntun penonton sepanjang perjalanan film dengan suara hatinya. Tokoh utama diperankan oleh Artis dan Model dari Bali, Putu Bulan, Putu berhasil memberikan seni peran dan seni tari jawa yang mendalam, dengan dedikasinya yang luar biasa dalam film ini, sepanjang proses latihan hingga suting yang melelahkan. Putu berhasil memerankan sosok peziarah muda ini dengan totalitas , menjadi figur utama yang membawa perjalan cerita Jiwa Jagad Jawi. Putu Bulan sebagai pemeran utama film ini mengatakan, “Sebuah perjalanan pencarian jati diri di tanah Jawa. Menjelajahi ruang dan waktu, 

masa kini, masa lalu, hingga masa depan. Sebuah pertanyaan hidup tentang kesadaran diri dan alam semesta, mitologi dan leuhuran-Nya”. Sementara Anter Asmorotedjo dalam Instagramnya berkomentar “Suatu kebanggaan menjadi bagian dari Jiwa Jagad Jawi, bertemu dengan orangorang hebat, saling bersinergi, bekerja dengan hati, bersama-sama membangun nilai-nilai keluhuruan budi”

Kompetisi Libatkan 1.286 Film dari 105 Negara

Ajang akbar Japan World Tourism Film Festival (JWTFF) ini merupakan acara besar yang digelar negara Jepang dalam rangka mengangkat dunia pariwisata dari berbagai negara di dunia. JWTFF bekerja sama dengan Wakayama University dan the International Committee of Tourism Film Festivals (CIFFT).

Tahun 2023, kegiatan JWTFF berhasil menarik para sineas dari berbagai negara untuk menampilkan karya filmnya. Sebanyak 1.286 film dari 105 negara dan berbagai wilayah di Jepang berhasil mengikuti ajang gelaran ini.

Para dewan juri terdiri dari 9 anggota dari berbagai negara, termasuk dari Indonesia. Dengan memenangkan berbagai kategori pada JWTFF kali ini, peluang film pariwisata Indonesia Jiwa Jagad Jawi memiliki peluang besar untuk meraih peringkat tinggi CIFFT yang setiap tahunnya menentukan berbagai film promosi pariwisata terbaik dunia dalam lima kategori tematik. Selamat untuk Jiwa Jagad Jawi, Ivan Handoyo dan seluruh tim yang terlibat. Semoga dapat terus memberikan inspirasi dan mengharumkan nama Indonesia.

#Breaking Boundaries

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading