Sukses

Lifestyle

Mengenal 5 Jenis Alergi yang Paling Umum, Mulai dari Makanan hingga Hewan

Fimela.com, Jakarta Beberapa orang memiliki alergi tertentu yang membuatnya menjauh dari benda ataupun sesuatu lainnya yang bisa memicu gejala alergi itu muncul. Alergi merupakan reaksi kekebalan tubuh terhadap zat asing atau alergen seperti makanan, obat atau debu. Tingkat keparahan alergi juga bervariasi dari orang ke orang.

Sistem kekebalan menghasilkan zat yang dikenal sebagai antibodi. Sistem kekebalan orang yang memiliki alergi akan membuat antibodi yang mengidentifikasi alergen tertentu berbahaya, meskipun sebenarnya tidak. Namun, ketika seseorang terkena alergi, antibodi pada tubuh melepaskan sejumlah bahan kimia, seperti histamin yang menyebabkan gejala alergi. Reaksinya akan berupa ganggan pada kulit, sinus, saluran udara, atau sistem pencernaan.

Sementara itu, alergi lebih berisiko dialami oleh anak dan seseorang yang memiliki keluarga dengan riwayat alergi. Pada anak-anak umumnya sering mengalami alergi terhadap susu, kedelai, gandum, dan telur. Sedangkan orang dewasa lebih sering mengalami alergi dari santapan laut seperti ikan dan kerang.

Nah, dari sekian banyak alergi yang ada, terdapat 5 alergi yang paling umum dan biasa terjadi pada tubuh manusia. Dilansir dari Liputan6.com, Fimela.com kali ini akan mengulas 5 jenis alergi yang paling umum, mulai dari makanan hingga hewan. Simak ulasan selengkapnya berikut ini.

 

Alergi Makanan

Jenis alergi yang paling umum pada urutan pertama ialah alergi makanan. Dibandingkan dengan jenis alergi yang lain, tentunya alergi pada jenis makanan tertentu sering terjadi dan mudah ditemukan. Alergi makanan yang paling umum dimiliki adalah alergi susu, telur, gandum, seafood, kedelai, dan kacang.

Alergi makanan terjadi akibat reaksi sistem kekebalan yang terjadi segera setelah makan makanan tertentu. Di sini makanan adalah alergen yang menyebabkan alergi. Orang yang memiliki alergi makanan akan merasakan tanda dan gejala seperti masalah pencernaan, gatal-gatal atau saluran udara bengkak ketika mengonsumsi makanan tertentu.

Alergi Pada Obat

Kedua, jenis alergi yang paling umum dan biasa terjadi ialah alergi obat. Alergi obat adalah reaksi abnormal sistem kekebalan terhadap suatu obat. Alergi obat terjadi ketika sistem kekebalan tubuh secara keliru mengidentifikasi obat sebagai zat berbahaya, seperti virus atau bakteri. Alergi bisa terjadi saat pertama kali minum obat, tetapi kadang-kadang alergi juga bisa timbul setelah konsumsi berulang.

Adapun gejala alergi obat yang paling umum adalah gatal-gatal, ruam atau demam. Alergi obat dapat menyebabkan reaksi serius, termasuk anafilaksis. Obat yang sering menimbulkan alergi di antaranya seperti antibiotik seperti penicillin, pereda nyeri seperti aspirin dan ibuprofen, obat kemonterapi, dan obat untuk kondisi autoimun.

Alergi Debu

Berikutnya, jenis alergi lain yang juga sering terjadi pada tubuh manusia ialah alergi debu.  Alergi tungau debu merupakan jenis alergi yang bisa dialami seseorang. Alergi tungau debu adalah reaksi alergi terhadap serangga kecil yang umumnya hidup dalam debu rumah. Tungau ini biasanya memakan sel-sel kulit mati yang dilepaskan manusia. Tungau debu dapat bertahan hidup di semua iklim dan paling banyak pada suhu 21 ° C dan kelempaban relatif 70 persen.

Gejala umum alergi tungau debu bisa ditandai dengan bersin, pilek, dan hidung yang gatal. Selain itu, gejala lain yang bisa dialami ialah dengan mengalami tanda-tanda asma, seperti mengi dan kesulitan bernapas. Untuk menghindari alergi ini maka, lingkungan harus bisa dipastikan selalu dalam keadaan bersih dan bebas tungau debu.

Alergi Lateks

Keempat, jenis alergi kali ini cukup unik, namun ada beberapa orang yang mengidap alergi jenis ini. Alergi lateks merupakan reaksi alergi terhadap lateks karet. Sarung tangan karet, balon, kondom dan produk karet lainnya mengandung lateks. Alergi lateks bisa terjadi ketika bersentuhan langsung dengan lateks atau melalui inhalasi, atau terhirupnya partikel lateks di udara.

Gejala alergi lateks mungkin termasuk gatal-gatal, gatal, hidung tersumbat atau pilek. Alergi ini juga dapat menyebabkan gejala asma berupa mengi, dada terasa sesak dan sulit bernapas. Gejala dimulai dalam beberapa menit setelah terpapar produk yang mengandung lateks.

Alergi Hewan

Terakhir, jenis alergi yang paling umum dan sering terjadi ialah alergi pada hewan-hewan tertentu. Biasanya alergi ini dialami oleh orang-orang yang memelihara hewan tanpa sadar bahwa dirinya mempunyai alergi terhadap bulu hewan tersebut. Alergi hewan peliharaan adalah reaksi alergi terhadap protein yang ditemukan dalam sel-sel kulit binatang seperti air liur, urin, dan bulu.

Hewan apa pun yang berbulu bisa menjadi sumber alergi hewan peliharaan, tetapi alergi hewan peliharaan paling sering dikaitkan dengan kucing dan anjing. Paling sering, alergi hewan peliharaan dipicu oleh paparan pada serpihan kulit mati hewan. Bulu hewan juga bisa menjadi pemicu alergi ini. Tanda-tanda alergi hewan peliharaan termasuk demam, sesak napas, bersin dan pilek.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading