Mengenal Feminine Energy, Mengutamakan Intuisi dan Perasaan

Fimela.com, Jakarta Umunya, manusia memiliki dua energi di dalam dirinya yakni feminine energy dan masculine energy. Sebenarnya kedua energi tersebut tidak memiliki kaitan dengan gender, baik perempuan maupun laki-laki dapat memiliki dua energi tersebut. Namun biasanya, salah satu energi bersifat dominan. Oleh karena itu, laki-laki dan perempuan dapat didominasi oleh energi feminin atau maskulin.

Kebanyakan perempuan memiliki feminine energy atau energi feminin yang dominan. Energi ini merujuk pada kelembutan, intuisi, kebijaksanaan, dan bersifat dinamis. Pemilik energi feminin biasanya mengerti kapan harus diam dan bersabar, serta kapan harus bergerak cepat dengan penuh semangat dan keanggunan. Energi feminin menghubungkan intuisi dan kebijaksanaan dalam diri lebih tinggi untuk membuat keputusan.

Berbeda dengan energi feminin, energi maskulin cenderung bersifat agresif, terfokus dalam melakukan atau mecapai sesuatu, serta dibentuk oleh logika dan nalar. Energi maskulin lebih stabil dan dapat diprediksi. Energi maskulin didasari pada pengetahuan yang statis dengan dimensi dan desain yang tepat.

TERKAIT: Kenali Light Feminine Energy dan Cara Menumbuhkannya dari Dalam Diri

Apa itu energi feminin?

Energi feminin bersifat dinamis, gerakannya tidak dapat diprediksi atau selalu dijelaskan dengan pikiran yang rasional. Dilansir dari medium.com, energi feminin tidak dibatasi oleh norma-norma sosial sebab tidak mengikuti aturan apa pun selain dari intuisinya. Orang dengan energi feminin terkadang pendiam dan sabar, namun pada situasi tertentu dapat menjadi sangat kuat.

Berbeda dengan energi maskulin yang harus menerapkan proses langkah demi langkah, energi feminin dapat mewujudkan keinginannya dengan menarik energi-energi tersebut seperti magnet. Kekuatan energi feminin berasal dari jiwa. Seorang yang memiliki energi feminin dominan bukan berarti penurut. Ia memiliki kemampuan untung mengenal dirinya, apa yang diinginkan, dan pemberani.

Energi feminin dapat melihat kemungkinan-kemungkinan yang tidak terlihat oleh energi maskulin, yang bersifat terstruktur. Dengan demikian, energi feminin dapat menciptakan peluang-peluang meski bertentangan dengan logika dan dirasa tidak mungkin dilakukan. Energi ini membutuhkan ekspresi dan kreasi untuk berkembang. Ia mengerti mengenai dirinya dan memiliki kontrol atas tubuhnya.