Sukses

Lifestyle

Waspada! Ini Bahaya Polusi Udara Bagi Paru-paru Manusia

Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, belakangan ini, kondisi udara di Indonesia, terutama Jakarta, sedang tidak baik-baik saja. Meskipun tidak terlihat, udara yang kita hirup ini sudah tercemar berbagai macam polutan. Polusi udara ini dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan. Dilansir dari WHO (World Health Organization), zat-zat yang biasanya ada pada polusi udara adalah karbon monoksida, ozon, sulfur dioksida, dan benzena.

Kualitas udara erat kaitannya dengan iklim dan ekosistem bumi secara global. Banyak faktor yang menyebabkan polusi udara, di antaranya adalah asap kendaraan bermotor, perangkat pembakaran rumah tangga, asap pabrik, dan kebakaran hutan.

Polusi udara adalah pembunuh diam-diam. Masalah lingkungan ini memberikan dampak yang sangat signifikan terhadap kesehatan, terutama kesehatan paru-paru.

Beradarkan data dari WHO (World Health Organization), 9 dari 10 orang di dunia bernapas dengan menghirup udara yang sudah tercemar oleh polutan. Selebihnya, WHO juga memaparkan bahwa 9 juta orang meninggal setiap tahunnya akibat polusi udara, baik di luar ruangan, maupun di dalam ruangan.

 

 

Polusi Udara Menimbulkan Penyakit Pernapasan

Polusi udara cukup berbahaya bagi paru-paru dan bisa menimbulkan berbagai penyakit pernapasan. Dilansir dari Metropolis India, beberapa penyakit tersebut di antaranya adalah:

Asma

Asma merupkan penyakit saluran pernapasan yang salah satunya disebabkan oleh polusi udara. Ketika kambuh, penderita asma merasakan batuk, mengi, dan sesak napas. Hal tersebut karena slauran pernapasan menjadi menyempit dan membengkak. Zat polutan, seperti sulfur dioksida, dapat memicu gejala asma jika terhirup.

Bronkitis

Penyakit paru-pari lainnya yang dapat dipicu dari polusi udara adalah bronkitis. Bronkitis terjadi ketika bronki, atau saluran penapasan, menjadi meradang dan teriritasi. Hal ini dapat disebabkan oleh paparan polutan udara seperti asap, debu, atau uap yang mengandung zat-zat kimia, selerti benzena dan nitrogen dioksida. Selain itu, bronkitis juga dapat dipicu olehinfeksi virus. Gejala bronkitis ini meliputi batuk, mengi, sesak napas, dan nyeri dada.

Kanker paru-paru

Kanker paru-paru adalah salah satu penyakit paling umum yang disebabkan oleh polusi udara. Pengidap kanker paru-paru mengalami kondisi di mana sel-sel yang tidak normal tumbuh secara tak terkendali di dalam paru-paru. Kanker disebabkan oleh paparan partikel udara yang bersifat karsinogenik, seperti yang dilepaskan dari pembakaran bahan bakar. Gelaja kanker paru-paru mungkin tidak terlihat pada tahap awal, tetapi dapat mencakup perubahan suara, sesak napas, batuk persisten, nyeri dada, ataupun penurunan berat badan.

Penyakit paru obsturktif kronik (PPOK)

Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) merupakan penyakit paru-paru kronik yang membuat penderitanya sulit bernapas karena penyempitan slauran pernapasan. PPOK disebabkan oleh paparan jangka panjang terhadap partikel berbahaya di udara, seperti asap rokok atau emisi pabrik. Orang dengan PPOK sering mengalami gejala seperti sesak napas, mengi, dan batuk. Dalam kasus parah, PPOK dapat bersifat fatal.

Melindungi Diri dari Polusi Udara

Sahabat Fimela, belum tentu udara yang kita hirup itu bersih, lho. Meskipun kelihatannya demikian, bisa jadi udara yang kita hirup mengandung zat-zat kimia berbahaya di dalamnya. Maka dari itu, penting untuk melindungi diri dari polusi udara agar paru-paru tetap sehat dan terhindar dari penyakit-penyakit lainnya.

Supaya paru-paru terhindar dari polusi udara, disarankan untuk menggunakak masker saat beraktivitas di luar ruangan. Melansir dari IQAir, jenis masker yang ampuh untuk menghadapi polusi udara adalah N95, KN95, atau FFP2. Ketiga jenis masker tersebut sangat efektif untuk menyaring partikel-partikel polusi udara.

Ketika di rumah, Sahabat Fimela dapat memasang air purifier untuk menyaring udara. Selain efektif untuk menyaring polusi udara, air purifier juga mampu menyaring bakteri atau virus dsri udara, lho. Selain itu, Sahabat Fimela juga bisa memelihara banyak tanaman sehingga udara bisa menjadi lebih bersih dan segar.

 

Penulis: Denisa Aulia

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading