Sukses

Lifestyle

Karya-karya Finalis The 5th VH Award Mejeng di Museum MACAN

Fimela.com, Jakarta Museum MACAN menampilkan karya-karya finalis THE 5TH VH AWARD di Indonesia. Sahabat Fimela bisa langsung melihat karya tersebut mulai 29 Februari hingga 21 April 2024. 

Presentasi ini akan melibatkan seluruh finalis, termasuk peraih Grand Prix, Subash Thebe Limbu dari Dhara, Nepal; perupa yang berbasis di Guiyang, Zike He; perupa dan sutradara asal Indonesia, Riar Rizaldi; Su Hui-Yu yang berbasis di Taiwan; serta kolektif seni dan riset yang berbasis di New York, zzyw. Pameran ini merupakan bagian dari program pameran global untuk THE VH AWARD yang diselenggarakan oleh Hyundai Motor Group.

Diadakan sejak tahun 2016, VH AWARD menghadirkan dan mendukung perupa media baru dengan membagikan pengalaman artistik dan memamerkan karya seni mereka di berbagai platform global. VH AWARD diprakarsai untuk mempertemukan dunia seni dan teknologi melalui penelitian lintas budaya dan ekspresi artistik lintas disiplin. Diumumkan pada bulan September 2022, lima perupa yang terpilih masing-masing mendapatkan hibah untuk memproduksi karya seni baru. Para finalis juga mendapatkan kesempatan untuk berpartisipasi dalam sebuah program residensi daring yang diadakan oleh Eyebeam, pusat seni dan teknologi terkemuka yang berbasis di New York. Para perupa berpartisipasi dalam rangkaian sesi pengembangan profesional dan bimbingan rutin bersamapakar seni ternama dunia seperti Barbara London dan Magdalena Magiera, juga perupa JonIppolito, Clarinda Mac Low, Kamau Amu Patton, Taeyoon Choi dan Marton Robinson.

Karya Pemenang THE 5TH VH AWARD

Perupa dari Yakhtung (Limbu) yang berada di Nepal timur, Subash Thebe Limbu, memenangkan THE 5TH VH AWARD dengan karyanya yang berjudul Ladhamba Tayen; Future Continuous. Dalam karya ini, Limbu membayangkan masa depan di mana tindakan dan keberadaan masyarakat adat terjalin dalam kontinum ruang dan waktu. Melalui percakapan dua individu masyarakat adat yang berasal dari masa yang jauh berbeda, perupa yang berbasis di Yakhtung ini mengundang penonton untuk mengeksplorasi peran mereka dalam mencari masa depan yang layak untuk diperjuangkan, sembari merefleksikan perjuangan melawan kolonialisme dan menghadapi rintangan.

“Karya ini bermain dengan gagasan bahwa waktu bukanlah sesuatu yang kaku, melainkan dapat dibentuk atau dirajut, yang pada akhirnya dapat membuka jalan bagi pertanyaan-pertanyaan seperti bagaimana kita ingin merajut masa depan,” kata Limbu.

“THE 5TH VH AWARD merayakan keragaman dan kreativitas seniman media di seluruh dunia yang terlibat dalam konteks Asia dan masa depan,” ucap DooEun Choi, Direktur Artistik Hyundai Motor. 

“Para perupa baru ini memperluas perspektif kita tentang masa depan umat manusia, dan memungkinkan kita untuk mengaburkan segala batasan melalui praktik lintas budaya mereka yang unik,” lanjutnya.

Kali Kedua Museum MACAN Dukung VH Award

Ini merupakan kali kedua Museum MACAN mendukung program pameran global VH AWARD.Museum MACAN dengan bangga mendukung komitmen Hyundai Motor Group dalam memberikan kesempatan bagi para finalis untuk mempresentasikan karyanya di institusi ternama, untuk berbagi keragaman dan kreativitas perupa media baru Asia dengan publik diseluruh dunia. 

Mantan Direktur Museum MACAN, Aaron Seeto, bergabung sebagai anggota juri untuk mengevaluasi karya penerima VH AWARD bersama Sook-kyung Lee, Direktur The Whitworth, University of Manchester; Yukiko Shikata, Kurator dan Kritikus yang berbasis di Tokyo; Martin Honzik, Chief Curatorial Officer Ars Electronica Linz; Roderick Shrock, Kuratordan Direktur Eksekutif Eyebeam.

Pameran di Museum MACAN merupakan bagian dari rangkaian presentasi para finalis di seluruh dunia, yang saat ini sedang berlangsung di Elektra Visual Museum, Montreal, juga dipresentasikan di HMG Vision Hall, Yongin, Ars Electronica di Linz, dan Objectifs, sebuah pusat seni rupa di Singapura.

 

 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading