Sukses

Lifestyle

Cara Menghadapi Overthinking di Malam Hari

Fimela.com, Jakarta Malam hari seharusnya menjadi waktu untuk beristirahat dan mengisi ulang energi. Namun bagi sebagian orang, saat lampu dipadamkan dan suasana hening, justru pikiran mulai berlarian ke mana-mana. Overthinking pun muncul—mengulang percakapan hari ini, mencemaskan masa depan, atau menyesali masa lalu.

Kondisi ini bisa membuat seseorang sulit tidur, merasa gelisah, dan bahkan memicu kecemasan berlebih. Tapi jangan khawatir, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membantu mengelola overthinking di malam hari, agar tidur lebih nyenyak dan pikiran lebih tenang.

Buat Rutinitas Malam yang Menenangkan

Membangun rutinitas sebelum tidur bisa menjadi sinyal bagi otak bahwa saatnya beristirahat. Lakukan aktivitas yang menenangkan seperti mandi air hangat, membaca buku, atau mendengarkan musik pelan. Hindari menggunakan gawai setidaknya 30 menit sebelum tidur karena cahaya biru dari layar dapat merangsang otak dan membuat sulit tertidur.

Jika kamu konsisten melakukan rutinitas ini setiap malam, tubuh akan lebih mudah mengenali pola tidur dan pikiran pun terbiasa untuk tidak aktif secara berlebihan. Rutinitas yang baik membantu pikiran bertransisi dari keadaan waspada ke mode istirahat.

Menulis Jurnal Sebelum Tidur

Salah satu cara terbaik untuk meredakan overthinking adalah dengan menuliskan semua isi pikiran. Ambil buku dan pena, lalu tulis apapun yang ada di kepala tanpa perlu sensor atau struktur. Ini dikenal sebagai brain dumping, yaitu membuang isi pikiran ke atas kertas agar tidak mengendap di kepala.

Dengan menulis, kamu memberi ruang pada diri untuk memproses emosi dan pikiran tanpa harus menahannya di dalam. Aktivitas ini juga bisa membantu menemukan pola pemikiran yang sering berulang dan memicu kecemasan, sehingga kamu bisa belajar mengelolanya lebih baik ke depannya.

Latihan Pernapasan dan Relaksasi Tubuh

Teknik pernapasan dalam dan relaksasi otot progresif dapat membantu menenangkan sistem saraf yang aktif saat overthinking melanda. Coba tarik napas dalam-dalam selama 4 detik, tahan 4 detik, dan hembuskan selama 4 detik. Ulangi beberapa kali hingga merasa lebih tenang.

Relaksasi otot juga bisa dilakukan dengan menegangkan lalu melemaskan tiap bagian tubuh, mulai dari ujung kaki hingga kepala. Teknik ini membuat tubuh merasa lebih ringan dan rileks, sehingga pikiran pun ikut melambat dan tidak terlalu aktif.

Alihkan Fokus dengan Imajinasi Positif

Ketika pikiran mulai berputar ke hal-hal negatif, coba alihkan dengan membayangkan hal yang menyenangkan. Bisa berupa tempat impian yang ingin dikunjungi, kenangan bahagia, atau membayangkan skenario menyenangkan seperti sedang berlibur.

Teknik visualisasi ini tidak hanya membantu mengalihkan pikiran dari kecemasan, tapi juga memberikan rasa nyaman yang bisa mempercepat proses tertidur. Latih diri untuk kembali pada gambaran positif setiap kali pikiran mulai terganggu oleh kekhawatiran.

Batasi Konsumsi Informasi Sebelum Tidur

Sering kali overthinking dipicu oleh informasi berlebihan yang dikonsumsi sepanjang hari, terutama menjelang tidur. Berita negatif, media sosial, atau percakapan yang memicu emosi dapat membuat otak terus memproses dan sulit tenang.

Cobalah untuk membatasi waktu layar dan memilih konten yang lebih ringan di malam hari. Mengatur boundaries digital bisa sangat membantu menjaga kualitas tidur dan kesehatan mental secara keseluruhan.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading