6 Kegiatan di Pagi Hari yang Bisa Mengasah Kemampuan Lateral Thinking

Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, pernah merasa buntu saat menghadapi masalah, padahal solusinya sebenarnya ada di depan mata? Bisa jadi kamu sedang terjebak dalam cara berpikir linier—alias terlalu kaku mengikuti pola yang sama. Padahal, dalam dunia yang terus berubah ini, kemampuan berpikir secara fleksibel dan kreatif sangat dibutuhkan, baik dalam pekerjaan, kehidupan sosial, maupun pengambilan keputusan sehari-hari.

Salah satu cara untuk keluar dari pola pikir yang itu-itu saja adalah dengan melatih lateral thinking. Berbeda dari logika pada biasanya, lateral thinking mendorong kita untuk melihat situasi dari sudut pandang tak biasa, menemukan solusi tak terduga, dan menghubungkan ide-ide yang tampaknya tidak saling terkait. Kemampuan berpikir ini bisa dilatih, dan kabar baiknya—tak perlu waktu berjam-jam, lho—bahkan bisa dilakukan di pagi hari.

Melansir dari berbagai sumber termasuk betterup.com, berikut enam kegiatan sederhana yang bisa kamu lakukan setiap pagi untuk melatih lateral thinking secara alami.

TERKAIT: Lateral Thinking, Strategi Berpikir Out of the Box yang Bisa Kamu Coba

1. Tulis 3 Ide Tak Masuk Akal Tapi Memungkinkan

Setiap pagi, sebelum memulai rutinitas, coba duduk sejenak dan tulis tiga ide aneh tapi masuk akal. Misalnya, "kursi lipat yang bisa berubah jadi jaket," atau "lemari yang otomatis menyortir baju sesuai mood penggunanya." Jangan khawatir soal realistis atau tidaknya—yang penting idenya berbeda dan menantang nalar.

Kegiatan ini bisa jadi pemanasan otak yang menyenangkan. Dengan membiasakan diri menghasilkan ide-ide non-konvensional, kamu melatih otak untuk mencari kemungkinan di luar kebiasaan, dan ini bisa terbawa ke aktivitas lain sepanjang hari.

2. Gunakan Tangan Non-Dominan Saat Menyikat Gigi

Coba gunakan tangan yang tidak biasa kamu pakai saat menyikat gigi. Jika kamu biasanya menggunakan tangan kanan, coba beralih ke tangan kiri. Hal ini terdengar sederhana, tapi ternyata cukup ampuh untuk membuat otak keluar dari mode otomatis.

Saat kamu memaksa tubuh melakukan sesuatu dengan cara berbeda, otak harus bekerja lebih keras untuk menyesuaikan diri. Ini bisa meningkatkan konektivitas antarbagian otak dan membiasakan diri untuk menghadapi hal-hal tak terduga—sebagaimana inti dari lateral thinking.

3. Buat Cerita dari 3 Benda Acak di Sekitarmu

Ambil tiga benda acak di sekitarmu, misalnya sendok, charger, dan kunci. Lalu coba buat cerita pendek yang mengaitkan ketiganya. Misalnya, "Sendok ajaib yang bisa menyedot sinyal dari charger, lalu menyimpannya di dalam kunci untuk membuka pintu masa depan."

Aktivitas ini bukan hanya seru, tapi juga menantang otak untuk membangun hubungan baru dari hal-hal yang terlihat random. Latihan ini bisa memperkuat kemampuan otak dalam menciptakan asosiasi kreatif dan menyelesaikan masalah dari arah yang tak terduga.

4. Ubah Rute atau Cara Menuju Tempat Aktivitas

Jika kamu biasanya berjalan dari kamar ke dapur lewat rute yang sama, ubah sedikit jalurnya. Atau tambahkan tantangan seperti hanya menginjak ubin warna tertentu, atau tidak menyentuh benda logam sepanjang jalan. Terlihat sepele, tapi ini bisa mengusik kenyamanan otak.

Dengan memaksa otak menghadapi jalur baru, kamu melatihnya untuk berpikir cepat, fleksibel, dan responsif terhadap lingkungan. Ini adalah latihan kecil yang punya dampak besar terhadap kemampuan beradaptasi dan berpikir lateral.

5. Jawab Teka-Teki Lateral Thinking

Ada banyak teka-teki khusus yang dirancang untuk menstimulasi cara berpikir tak biasa. Salah satu contohnya adalah, “Seorang pria mendorong mobil ke hotel dan kehilangan kekayaannya. Kenapa?” Jawabannya? “Karena dia sedang bermain Monopoli”.

Mengerjakan satu atau dua teka-teki seperti ini di pagi hari bisa membantu otak "terbangun" dengan cara yang tidak biasa. Selain menyenangkan, ini juga menstimulasi kreativitas dan membuka jalur logika yang lebih fleksibel.

6. Tulis Pertanyaan Aneh dari Gambar Sederhana

Ambil satu gambar apa pun—bisa foto tanaman, sepatu, atau tumpukan cucian—lalu buat lima pertanyaan “nyeleneh” tentangnya. Misalnya, "Kalau tanaman ini bisa memilih playlist musik, dia bakal suka genre apa ya?” atau "Apa rahasia yang disimpan sepatu ini sejak pertama kali dibeli?"

Melatih diri untuk bertanya secara tidak biasa bisa memancing imajinasi dan cara berpikir out of the box. Ini memperkuat kebiasaan untuk melihat sesuatu lebih dalam dan dari berbagai sudut pandang—yang merupakan pondasi dari lateral thinking.

Sahabat Fimela, itulah beberapa kegiatan yang bisa kamu lakukan di pagi hari untuk mengasah kemampuan lateral thinking. Selamat mencoba, ya!