5 Rutinitas Pagi yang Membuat Produktivitas Kerja Naik

Tidak semua orang cocok dengan jadwal bangun pagi yang sama. Ada yang lebih produktif di pagi hari, ada juga yang justru on fire di malam hari. Kenali ritme tubuh sendiri untuk menemukan waktu terbaik memulai aktivitas. Kalau sahabat Fimela tipe night owl, tidak perlu memaksakan diri ikut tren bangun subuh. Fokus saja pada jam-jam ketika energi dan konsentrasi sedang maksimal.

Banyak orang sukses memulai hari dengan persiapan yang matang dari malam sebelumnya. Misalnya, menyiapkan baju kerja, membuat daftar tugas, atau bahkan merencanakan menu sarapan. Cara ini membantu mengurangi decision fatigue alias kelelahan karena terlalu banyak keputusan di pagi hari, sehingga energi bisa dipakai untuk hal-hal yang lebih penting.

Beberapa tokoh sukses memulai pagi mereka dengan momen refleksi, rasa syukur, atau perencanaan hari. Ada yang menulis jurnal, ada juga yang sekadar meluangkan waktu beberapa menit untuk berpikir jernih sebelum memulai aktivitas. Tidak perlu lama-lama, bahkan jalan kaki sebentar di pagi hari pun bisa membantu menyegarkan pikiran dan memprioritaskan hal-hal penting.

Olahraga ringan di pagi hari bisa meningkatkan energi dan konsentrasi sepanjang hari. Tidak harus lari jauh, jalan kaki, yoga, atau senam singkat juga bisa. Selain itu, jangan lupa minum air putih cukup setelah bangun tidur. Tubuh yang terhidrasi dengan baik akan lebih bertenaga dan fokus.

Ada istilah eat the frog, artinya selesaikan pekerjaan paling penting atau paling sulit di awal hari. Dengan begitu, sahabat Fimela akan merasa lega dan termotivasi untuk menyelesaikan tugas-tugas berikutnya. 

Kalau masih sulit memulai, kerjakan tugas yang lebih kecil dulu untuk membangun semangat. Rasa puas karena sudah menyelesaikan sesuatu akan mendorong sahabat Fimela terus produktif sepanjang hari. Selamat mencoba!