Sukses

Lifestyle

15 Tanaman Urban Farming Paling Mudah untuk Pemula, Cocok Dicoba di Rumah

Fimela.com, Jakarta Pertanian perkotaan, yang juga dikenal sebagai urban farming, merupakan kegiatan yang melibatkan budidaya, pengolahan, dan distribusi makanan di area perkotaan atau sekitarnya. Konsep ini menjadi solusi yang efektif untuk meningkatkan ketahanan pangan di lahan yang terbatas di kota, sekaligus membantu dalam penghijauan lingkungan sekitar. Bagi masyarakat yang tinggal di perkotaan, urban farming memberikan cara yang praktis untuk memperoleh sayuran dan bumbu segar langsung dari pekarangan rumah atau balkon.

Memulai praktik urban farming ternyata tidak sesulit yang dibayangkan, terutama untuk mereka yang baru memulai. Kunci utama untuk meraih keberhasilan terletak pada pemilihan jenis tanaman yang sesuai, yaitu tanaman yang mudah tumbuh, cepat panen, dan tidak memerlukan perawatan yang rumit. Dengan cara ini, pengalaman berkebun di awal akan menjadi lebih menyenangkan dan dapat memotivasi untuk terus mengembangkan hobi tersebut.

Dalam artikel ini, akan dibahas 15 pilihan terbaik untuk urban farming pemula yang mudah diterapkan di rumah. Dari sayuran daun yang cepat panen hingga rempah aromatik dan buah mini, setiap pilihan disertai dengan penjelasan mengenai alasan mengapa pilihan tersebut cocok untuk pemula serta panduan singkat tentang cara menanamnya. Mengutip dari berbagai sumber, Selasa (2/12), mari kita simak informasi lebih lanjut berikut ini.

Sayuran Daun Cepat Panen

Bagian pertama ini menyoroti sayuran daun yang terkenal dengan pertumbuhannya yang cepat, sehingga pemula dapat menikmati hasil panen dalam waktu singkat. Tanaman-tanaman ini biasanya tidak memerlukan lahan yang luas dan sangat cocok untuk ditanam di pot atau polybag.

1. Sawi

Sawi merupakan pilihan ideal bagi pemula karena pertumbuhannya yang cepat serta perawatannya yang relatif mudah. Sayuran ini sangat digemari di Indonesia berkat rasanya yang segar dan kandungan nutrisinya yang melimpah.

Dalam waktu sekitar 30-45 hari setelah penanaman, sawi sudah bisa dipanen, memberikan kepuasan instan bagi para pemula. Hal ini membuat sawi menjadi pilihan yang efisien untuk pertanian perkotaan. Tanaman ini tidak memerlukan lahan luas dan dapat tumbuh baik di pot, polybag, atau wadah bekas. Perawatannya juga sederhana, hanya perlu penyiraman rutin dan pemupukan secukupnya.

Untuk menanam sawi, siapkan media tanam yang subur dan gembur, seperti campuran tanah, kompos, dan sekam bakar dengan perbandingan 1:1:1, seperti yang sering ditemukan di publikasi resmi pertanian. Sebarkan benih sawi secara merata di atas media tanam, lalu tutup tipis dengan tanah. Siram secara teratur, pastikan media tanam tetap lembab tetapi tidak tergenang, dan tempatkan di lokasi yang mendapatkan sinar matahari penuh atau setidaknya 6 jam sehari.

2. Bayam

Bayam adalah sayuran super yang sangat mudah ditanam dan cepat panen, menjadikannya favorit di kalangan urban farmer pemula. Bayam kaya akan zat besi, vitamin A, dan vitamin C, serta sangat mudah dibudidayakan.

Dalam waktu 25-30 hari setelah penanaman, bayam sudah bisa dipanen, bahkan bisa dipanen berulang kali dengan metode potong. Sayuran ini tidak memerlukan perawatan khusus dan toleran terhadap berbagai kondisi tanah, asalkan mendapatkan cukup air dan sinar matahari.

Bayam dapat ditanam di pot, polybag, atau bahkan menggunakan sistem hidroponik sederhana. Cara menanam bayam adalah dengan menyiapkan media tanam yang kaya bahan organik. Sebarkan benih bayam secara merata atau tanam dalam barisan tipis, lalu tutup benih dengan lapisan tipis media tanam dan siram perlahan. Pastikan tanaman mendapatkan sinar matahari penuh dan jaga kelembaban media tanam dengan penyiraman rutin.

3. Kangkung

Kangkung adalah salah satu sayuran yang paling mudah ditanam dan paling cepat panen, bahkan bisa tumbuh di air. Kangkung dikenal karena pertumbuhannya yang cepat dan kemampuannya beradaptasi dengan berbagai kondisi.

Dalam waktu 20-30 hari setelah penanaman, kangkung sudah bisa dipanen, menjadikannya salah satu sayuran tercepat untuk dipanen. Sangat toleran terhadap berbagai kondisi lingkungan dan dapat tumbuh baik di tanah maupun air (hidroponik). Kangkung juga dapat dipanen berulang kali dengan memotong batangnya, sehingga menghasilkan panen yang berkelanjutan.

Untuk menanam kangkung, rendam benih selama beberapa jam sebelum tanam untuk mempercepat perkecambahan. Tanam benih langsung di media tanam yang lembab atau di wadah berisi air (untuk kangkung air). Pastikan mendapatkan sinar matahari yang cukup dan siram secara teratur untuk menjaga kelembaban media tanam.

4. Selada

Selada adalah pilihan yang sangat baik untuk urban farming karena dapat tumbuh dengan cepat dan sesuai untuk berbagai metode tanam, termasuk hidroponik. Sayuran daun ini sangat populer untuk salad, dikenal karena kesegarannya dan kandungan seratnya yang tinggi.

Selada dapat dipanen dalam 40-60 hari, tergantung pada varietasnya, dan beberapa jenis dapat dipanen dengan metode "cut-and-come-again". Tanaman ini cocok ditanam di pot, polybag, atau sistem hidroponik sederhana. Perawatannya tidak rumit; cukup pastikan media tanam tetap lembab dan mendapatkan sinar matahari yang cukup.

Cara menanam selada adalah dengan menyemai benih di nampan semai, kemudian pindahkan ke pot atau wadah yang lebih besar setelah muncul 2-4 daun sejati. Gunakan media tanam yang gembur dan kaya bahan organik. Pastikan untuk menyiram secara teratur, terutama saat cuaca panas, dan tempatkan di lokasi yang teduh sebagian atau mendapatkan sinar matahari pagi untuk menghindari daun gosong.

Sayuran Buah Mini dan Bumbu Dapur

Dalam bagian ini, kita akan mengeksplorasi berbagai sayuran buah mini serta bumbu dapur penting yang mudah ditanam di rumah. Ini sangat cocok untuk Anda yang memiliki ruang terbatas dan memerlukan bahan segar untuk kebutuhan sehari-hari.

5. Tomat Cherry

Tomat cherry merupakan pilihan yang menyenangkan, terutama bagi para pemula, karena ukuran buahnya yang kecil dan rasa manisnya. Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik di pot, sehingga sangat ideal untuk ditanam dalam wadah yang ringkas.

Varietas tomat kecil ini lebih mudah dalam perawatannya jika dibandingkan dengan tomat ukuran besar. Tomat cherry dapat ditanam di pot atau wadah gantung yang menghemat ruang, dan menghasilkan buah yang melimpah serta bisa dipanen secara bertahap, memberikan hasil yang memuaskan dan meningkatkan motivasi bagi para pemula.

Untuk menanam tomat cherry, langkah pertama adalah menyemai benih di nampan semai. Setelah bibit cukup kuat, pindahkan ke pot berukuran minimal 20 liter. Gunakan media tanam yang subur dengan drainase yang baik. Pastikan tanaman mendapatkan sinar matahari penuh selama minimal 6-8 jam sehari dan lakukan penyiraman secara teratur. Berikan pupuk cair setiap 2-3 minggu dan pasang penyangga atau ajir untuk mendukung batang tanaman saat mulai berbuah.

6. Cabai Rawit

Cabai rawit adalah tanaman yang sangat produktif dan cocok untuk urban farming, terutama bagi pecinta rasa pedas. Sebagai salah satu bumbu dapur yang paling banyak digunakan di Indonesia, cabai rawit dapat tumbuh dengan baik dalam pot.

Meskipun memerlukan waktu lebih lama untuk berbuah, sekitar 2-3 bulan, tanaman cabai rawit sangat produktif dan bisa terus berbuah selama beberapa bulan. Tanaman ini dapat ditanam di pot atau polybag berukuran sedang dan relatif tahan terhadap hama serta penyakit jika dirawat dengan baik.

Cara menanam cabai rawit dimulai dengan menyemai benih di nampan semai. Setelah bibit memiliki 4-6 daun sejati, pindahkan ke pot berukuran minimal 15-20 liter. Gunakan media tanam yang subur, gembur, dan memiliki drainase yang baik. Pastikan tanaman mendapatkan sinar matahari penuh selama minimal 6-8 jam sehari dan siram secara teratur, terutama saat tanaman berbunga dan berbuah. Berikan pupuk yang kaya kalium untuk merangsang proses pembungaan dan pembuahan.

Bumbu Dapur dan Rempah

Dalam bagian ini, kita akan membahas berbagai bumbu dapur dan rempah-rempah yang umum digunakan dalam masakan sehari-hari. Menariknya, bumbu-bumbu ini sangat mudah untuk ditanam di rumah, bahkan bisa berasal dari sisa-sisa bahan dapur yang ada.

7. Daun Bawang

Daun bawang merupakan salah satu tanaman yang ideal untuk urban farming. Tanaman ini dapat tumbuh kembali dari sisa akarnya dan bisa dipanen berkali-kali. Bumbu dapur serbaguna ini mudah ditanam dan dapat dipanen berulang kali.

Anda dapat memanfaatkan sisa akar daun bawang yang dibeli di pasar, sehingga ini menjadi pilihan yang ekonomis. Daun bawang tumbuh cepat dan panennya bisa dilakukan berulang kali hanya dengan memotong bagian atasnya. Tanaman ini tidak memerlukan pot besar, sehingga sangat cocok untuk ditanam di ambang jendela atau balkon rumah.

Untuk menanam daun bawang, Anda perlu memotong bagian putihnya yang masih memiliki akar sekitar 2-3 cm. Setelah itu, tempatkan bagian akar tersebut dalam gelas berisi sedikit air, pastikan akarnya terendam, dan ganti air setiap hari. Dalam beberapa hari, akar baru akan mulai tumbuh dan tunas hijau akan muncul. Setelah tunas cukup tinggi, Anda bisa memindahkannya ke pot dengan media tanam yang subur. Jangan lupa untuk menyiramnya secara teratur dan letakkan di tempat yang mendapatkan sinar matahari yang cukup.

8. Seledri

Seledri juga bisa ditanam kembali dari sisa batangnya, mirip dengan daun bawang, sehingga menjadi pilihan yang praktis untuk urban farming. Seledri adalah sayuran aromatik yang sering digunakan dalam berbagai masakan.

Anda bisa menanamnya dari pangkal batang seledri yang dibeli di pasar. Tanaman ini tumbuh relatif cepat dan daunnya bisa dipanen secara bertahap. Seledri sangat cocok untuk ditanam dalam pot kecil atau wadah di dapur.

Cara menanam seledri cukup mudah, yaitu dengan memotong pangkal batang seledri sekitar 5-7 cm dari bawah. Tempatkan pangkal batang tersebut dalam mangkuk berisi sedikit air, pastikan bagian bawahnya terendam, dan ganti air setiap hari. Setelah beberapa hari, daun baru akan tumbuh dari tengah dan akar akan muncul. Setelah akar cukup kuat, Anda bisa memindahkannya ke pot berisi media tanam yang subur, menyiramnya secara teratur, dan meletakkannya di lokasi yang mendapatkan sinar matahari parsial.

9. Jahe

Menanam jahe di rumah adalah cara yang sangat baik untuk memastikan Anda memiliki pasokan rempah-rempah segar kapan saja. Jahe adalah tanaman rimpang yang banyak digunakan sebagai bumbu masakan dan juga memiliki khasiat sebagai obat tradisional. Dapat ditanam di pot.

Anda bisa menanamnya dari rimpang jahe yang dibeli di pasar, dengan memilih yang sudah memiliki "mata" atau tunas kecil. Tanaman ini tidak memerlukan perawatan yang intensif dan dapat tumbuh di pot besar, memberikan hasil panen yang berkelanjutan setelah beberapa bulan.

Untuk menanam jahe, pilih rimpang jahe yang segar dan sehat. Potong rimpang menjadi beberapa bagian, pastikan setiap bagian memiliki setidaknya satu "mata" atau tunas. Biarkan potongan jahe mengering selama beberapa hari untuk mencegah pembusukan. Tanam potongan jahe tersebut sekitar 5-10 cm di bawah permukaan media tanam di pot besar (minimal 30 cm diameter). Gunakan media tanam yang gembur, kaya bahan organik, dan memiliki drainase yang baik. Siram secara teratur untuk menjaga kelembaban media tanam, tetapi hindari genangan air, dan tempatkan di lokasi yang teduh atau mendapatkan sinar matahari pagi.

Rempah dan Herbal Aromatik

Bagian ini membahas tentang rempah-rempah dan herbal yang tidak hanya meningkatkan cita rasa kuliner, tetapi juga memberikan aroma segar di sekitar rumah, serta mudah untuk ditanam.

10. Kunyit

Salah satu contohnya adalah kunyit. Kunyit, seperti halnya jahe, merupakan rempah rimpang yang mudah dibudidayakan di rumah dan memiliki banyak manfaat. Rempah ini terkenal sebagai bumbu masakan, pewarna alami, dan obat herbal yang sangat berguna, serta dapat ditanam dalam pot.

Anda bisa memulai dengan menggunakan rimpang kunyit yang dibeli di pasar, pilihlah yang sudah memiliki tunas. Tanaman ini tidak memerlukan perawatan yang rumit dan dapat tumbuh dengan baik di pot besar. Setelah beberapa bulan, Anda akan mendapatkan hasil panen yang berkelanjutan.

Cara untuk menanam kunyit adalah dengan memilih rimpang yang segar dan sehat, kemudian potong menjadi beberapa bagian, pastikan setiap potongan memiliki setidaknya satu "mata" atau tunas. Biarkan potongan tersebut mengering selama beberapa hari untuk menghindari pembusukan. Tanam potongan kunyit tersebut sekitar 5-10 cm di bawah permukaan media tanam di pot besar, sebaiknya pot tersebut memiliki diameter minimal 30 cm. Gunakan media tanam yang gembur, kaya akan bahan organik, dan memiliki drainase yang baik. Pastikan untuk menyiram secara teratur agar kelembaban media tanam terjaga, namun hindari genangan air. Tempatkan pot di lokasi yang teduh sebagian atau yang mendapatkan sinar matahari pagi.

11. Rosemary

Rosemary, sebuah herba yang tidak hanya indah tetapi juga sangat fungsional. Rosemary sangat cocok untuk ditanam dalam pot di balkon atau di ambang jendela. Herba aromatik ini terkenal dalam masakan Mediterania dan dikenal karena aroma serta rasa khasnya.

Setelah tanaman ini mapan, perawatannya relatif mudah dan tahan terhadap kekeringan. Anda dapat menanam rosemary dari stek atau bibit kecil. Tanaman ini memberikan aroma yang menyenangkan dan bisa digunakan segar kapan saja.

Untuk menanam rosemary, masukkan stek atau bibit kecil ke dalam pot dengan media tanam yang memiliki drainase yang sangat baik, seperti campuran tanah, pasir, dan perlite. Rosemary menyukai sinar matahari penuh, sekitar 6-8 jam setiap hari. Siram hanya ketika permukaan media tanam sudah kering dan hindari penyiraman berlebihan yang dapat menyebabkan busuk akar. Pangkas secara teratur untuk mendorong pertumbuhan yang rimbun.

12. Mint

Mint merupakan herba dengan pertumbuhan yang sangat agresif, sehingga sangat mudah untuk ditanam bahkan bagi pemula. Herba aromatik ini dikenal karena kesegarannya dan berbagai manfaatnya.

Mint mudah tumbuh dari stek atau bahkan dari batang yang diletakkan di dalam air. Tanaman ini tumbuh dengan cepat dan bisa dipanen berkali-kali. Untuk mengendalikan pertumbuhannya yang agresif, mint sangat cocok ditanam dalam pot. Cara menanam mint adalah dengan menanam stek atau bibit kecil di pot yang berisi media tanam yang lembab dan kaya bahan organik.

Mint lebih menyukai lokasi yang teduh sebagian atau yang mendapatkan sinar matahari pagi. Pastikan untuk menyiram secara teratur untuk menjaga kelembaban media tanam. Pangkas secara berkala untuk mendorong pertumbuhan baru dan mencegah tanaman berbunga, yang dapat mengubah rasa daun mint.

Buah dan Sayuran Lainnya

Bagian akhir ini menawarkan pilihan buah dan sayuran yang sedikit berbeda, tetapi tetap mudah untuk ditanam di pot, sehingga memberikan variasi hasil panen bagi para urban farmer pemula.

13. Stroberi (dalam pot)

Salah satu contohnya adalah "Stroberi (dalam pot)". Menanam stroberi di pot merupakan cara yang menyenangkan untuk menikmati buah segar langsung dari kebun mini Anda. Stroberi adalah salah satu jenis buah beri yang sangat populer, dan ada varietas tertentu yang sangat cocok untuk ditanam di pot atau wadah gantung.

Varietas stroberi seperti "everbearing" atau "day-neutral" dapat berbuah sepanjang musim dan sangat ideal untuk ditanam dalam pot. Tanaman ini tidak memerlukan lahan yang luas dan dapat ditanam di pot gantung atau menara stroberi, memberikan hasil buah yang manis dan memuaskan.

Untuk menanam stroberi, pilihlah bibit yang sehat dan tanam di pot dengan media tanam yang kaya bahan organik serta memiliki drainase yang baik. Pastikan mahkota tanaman berada di permukaan media tanam. Stroberi memerlukan sinar matahari penuh, minimal 6-8 jam sehari, serta perlu disiram secara teratur untuk menjaga kelembaban media tanam, terutama saat tanaman berbunga dan berbuah. Selain itu, berikan pupuk yang seimbang setiap beberapa minggu untuk mendukung pertumbuhannya.

14. Semangka Mini / Semangka Inul

Semangka Mini atau Semangka Inul adalah varietas semangka berukuran kecil yang sangat cocok ditanam dalam pot karena memiliki pertumbuhan yang lebih ringkas dan tidak membutuhkan lahan luas. Buah ini biasanya memiliki berat sekitar 0,8–2 kilogram, sehingga ideal untuk dikonsumsi keluarga kecil.

Salah satu keunggulan utamanya adalah waktu panen yang relatif cepat, yaitu sekitar 60–70 hari sejak penanaman bibit. Dengan sinar matahari penuh dan media tanam yang subur, semangka mini dapat tumbuh optimal dan menghasilkan buah manis. Untuk perawatannya, tanaman ini memerlukan pemupukan rutin menggunakan NPK atau pupuk organik fermentasi. Pada awal pertumbuhan disarankan menggunakan pupuk NPK seimbang seperti 16-16-16 atau pupuk organik cair untuk membantu pembentukan daun. Memasuki usia tiga sampai empat minggu, tanaman membutuhkan pupuk tinggi fosfor dan kalium untuk merangsang pembungaan.

Saat buah mulai membesar, pemberian pupuk kaya kalium penting untuk meningkatkan rasa manis dan ukuran buah. Semangka mini juga memerlukan penyinaran langsung selama 6–8 jam per hari serta penyiraman yang cukup tanpa membuat media tanam tergenang. Tanaman dapat diarahkan pertumbuhannya menggunakan ajir atau dibiarkan merambat, dan buah yang menggantung sebaiknya diberi penopang agar tidak patah. Untuk meningkatkan peluang keberhasilan pembentukan buah, penyerbukan manual dengan memindahkan serbuk sari bunga jantan ke bunga betina dapat dilakukan.

15. Timun (varietas kecil/rambat)

Terakhir, ada Timun (varietas kecil/rambat). Timun dengan varietas kecil atau rambat adalah pilihan yang sangat baik untuk urban farming karena dapat tumbuh secara vertikal dan menghasilkan buah yang cepat. Sayuran buah yang menyegarkan ini, khususnya varietas kecil atau rambat, sangat cocok ditanam di lahan terbatas.

Varietas timun "bush" atau "container" dirancang khusus untuk ruang kecil. Tanaman ini tumbuh relatif cepat dan dapat dipanen dalam waktu 50-70 hari. Anda dapat menanamnya secara vertikal menggunakan teralis atau jaring, sehingga dapat menghemat ruang.

Untuk menanam timun, semai benih langsung di pot besar dengan ukuran minimal 20-30 liter atau pindahkan bibit setelah muncul 2-3 daun sejati. Gunakan media tanam yang subur, gembur, dan memiliki drainase yang baik. Pastikan tanaman mendapatkan sinar matahari penuh selama minimal 6-8 jam sehari dan siram secara teratur. Berikan pupuk yang seimbang dan pasang teralis atau jaring agar tanaman dapat merambat ke atas dengan baik.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading