Sukses

Parenting

Kasihan, Menunggu Hamil Hingga 17 Tahun Tapi Bayi Hilang Saat Dikandung

Apa jadinya ketika kebahagiaan yang segera direngkuh kemudian lenyap begitu saja? Itulah yang dialami oleh pasangan suami istri, warga Nitikan Barat Semanu, Gunungkidul, Yogyakarta. Dilansir merdeka.com, pasangan yang telah menikah selama 17 tahun itu baru saja mengalami musibah yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya.

Dari sekian lama usia pernikahan yang mereka arungi bersama, mereka belum pernah sekalipun dikaruniai momongan. Harapan memiliki buah hati yang lama terpasung kemudian hadir sosok mungil yang akan lahir menemani hari-hari pasangan suami istri itu harus pupus.

Susilah (41 tahun) mendadak kehilangan janin yang dikandungnya sehari sebelum kelahiran. Sumarno, sang suami pun hanya bisa duduk terdiam pasrah menerima keadaan. Tak percaya apa yang baru saja terjadi di keluarganya.

Kejadian itu bermula pada 24 Desember lalu, di subuh hari (sekitar pukul 04.00 WIB), Sumarno mendengar teriakan Susilah. Ketika dihampiri, Sumarno kaget bukan kepalang melihat perut istrinya kempes. Padahal waktu itu, usia kandungan sudah mencapai 9 bulan dan siap melahirkan. Setelah diperiksakan di bidan daerah Semanu, bidan mendiagnosa melalui hasil USG bahwa tidak ada tanda-tanda kehamilan atau bekas melahirkan.

“Ada kok hasil USG-nya, kata bidan anak laki-laki” ujar Sumarno kepada reporter Merdeka.com.

Kediaman Sumarno dan Susilah | Foto: Copyright Merdeka.com

Sumarno yakin bahwa istrinya hamil, karena selama kehamilan istrinya, setiap minggu dia beserta istri pergi ke Puskesmas untuk memeriksakan kandungan. Bahkan saat tujuh bulan, untuk mengetahui jenis kelamin si janin, istrinya memeriksakan kandungan dengan USG.

Kejadian tersebut membuat kedua pasangan suami istri ini shock, meratapi nasib yang diterima. Namun, apalah daya mereka harus pasrah menerima keadaan yang ada. Walaupun, sebelum kejadian merasakan pegal. Berita itu tersebar cepat ke telinga tetangga. Kemudian, para tetangga berdatangan ke rumah sebagai bentuk keprihatinan.

Sebenarnya, Tuhan menguji hamba-Nya sesuai kemampuan. Sumarno dan Susilah diberikan cobaan begitu berat karena Tuhan sayang pada mereka, dan ingin tahu seberapa besar keimanan mereka pada Tuhan.

Ada berbagai perspektif yang bisa kita ambil untuk mengkaji kasus ini. Bagi masyarakat yang percaya mitos bisa jadi si jabang bayi hilang karena ilmu hitam. Namun, dalam kajian medis dan psikologi, dikenal ada istilah kehamilan palsu atau Pseudocysis, dimana suatu kondisi perempuan merasa hamil sebenarnya dia tidak sedang hamil. Si perempuan mengalami gejala-gejala yang sama seperti dialami ibu hamil lainnya, misalnya tidak haid, perut semakin membesar, mual, pusing dan payudara membesar. Tapi, jika diperiksa secara medis, misalnya tes urin, akan diketahui bahwa tidak hamil.

Kehamilan palsu dapat dilihat dari tiga indikator yaitu hasil USG menyatakan negatif (tidak ada bayi yang dikandung), denyut jantung janin tidak terdengar, dan jelas tidak akan melahirkan bayi. Kasus ini sangat jarang terjadi yaitu 1-6 per 22.000 persalinan.

Ilustrasi Ibu menginginkan Bayi | Foto: Copyright Thinkstockphotos.com

Secara psikologis, bagi seorang ibu yang menginginkan memiliki anak yang teramat sangat, terlebih lagi melihat usia pernikahan yang lama, tentu mempengaruhi kondisi psikologisnya. Sang ibu akan merasa dirinya sedang mengandung.Apalagi, jika si ibu sudah mengalami menopause, semakin meyakinkan dirinya bahwa dia sedang hamil. Penyebab utama kehamilan palsu ialah gangguan psikologis. Sang ibu menerjemahkan gejala perubahan kecil pada dirinya sebagai suatu kehamilan. Kemudian, didukung oleh suami yang juga sangat menginginkan hadirnya anak. Terlebih lagi, dalam kasus Susilah dan Sumarno, mereka sadar bahwa Susilah akan melahirkan di hari hilangnya si janin. Maka, sudah tugas bagi profesional untuk membantu pemulihan psikologis pasangan suami istri tersebut.

Seharusnya, bagi pasangan suami istri yang telah lama menikah namun belum dikaruniai anak, harus rajin berkonsultasi ke dokter atau psikolog. Untuk menyeimbangkan antara realita raga dan jiwa, ladies.

(vem/nip)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading