Suami Hobi Simpan Foto Perempuan Lain, Saya Harus Bagaimana? #TanyaVEMALE

Hai, saya A seorang istri berusia 29 tahun.

Sudah 9 bulan saya dan suami menikah. Karena faktor pekerjaan, kami tidak bisa tinggal satu rumah karena dia ditugaskan keluar kota sejak awal kami menikah. Saya tidak bisa ikut menemani suami karena saya juga bekerja.

Sebenarnya pernikahan kami bahagia meskipun sampai saat ini kami belum dikaruniai keturunan. Tetapi ada yang mengganjal di hati saya saat mengetahui bahwa dia menyimpan beberapa foto wanita teman kantornya. Meskipun hanya foto biasa tapi rasanya begitu menyakitkan di hati saya, mengingat kami belum lama menikah. Mengenai hal ini sudah saya sampaikan kepada suami, bahwa saya keberatan dengan foto-foto tersebut. Suami saya mengerti dan meminta maaf lalu berjanji tidak akan mengulanginya.

Beberapa kali juga saya menemukan bahwa ternyata suami saya suka menonton foto atau video porno. Untuk masalah ini saya masih bisa mengerti, meskipun di dalam hati saya keberatan dengan kebiasaan dia.

Saat ini saya memang sudah tidak menemukan foto-foto ataupun video teman sekantornya, tapi yang lebih menyakitkan adalah mengetahui kalau sampai saat ini suami saya suka “stalking” teman-teman kantor wanitanya di medsos.

Dalam hati sebenarnya saya ingin meneriakkan situasi yang saya hadapi sekarang, saya bingung apa yang harus saya lakukan, karena suami saya tidak tahu kalau saya suka mengecek handphone-nya. Saya khawatir jika saya bicarakan masalah ini, dia akan memberi password handphone-nya sehingga saya tidak bisa mengetahui apa yang dia lakukan.

Mohon advice-nya apa yang harus saya lakukan menghadapi masalah ini.

Terima kasih

TERKAIT: 4 Kebiasaan Kecil yang Bisa Membuat Hubungan Rumah Tangga Lebih Bahagia dan Harmonis

(vem/yel)

Jawaban Dari Sudut Pandang Perempuan

Foto: copyright thinkstockphotos.com... Selengkapnya

Nampaknya Anda lupa satu prinsip utama ketika menjalin relasi jarak jauh, prinsip itu adalah trustworthiness, rasa saling percaya. Kepercayaan kalau masing-masing akan bertanggung jawab dengan komitmen terhadap pernikahan yang akan dibangun. Salah satu perilaku mengenai kepercayaan ini adalah dengan tidak membuka-buka handphone pasangan. Dalam status menikah pun saya rasa masih perlu juga menjaga privasi masing-masing. Jadi, jika Anda ingin jawaban instan, maka pendapat saya sederhana saja: berhenti buka-buka handphone suami, berikan kepercayaan sepenuhnya, senantiasa dampingilah dia di manapun Anda berada.

Kondisi mau ikut suami pindah di kota yang sama sebenarnya tidak akan menyelesaikan masalah, karena Anda belum menunjukkan sepenuhnya kepercayaan itu terhadap suami. Menyatakan setiap keberatan terhadap perilaku suami juga penting karena jika Anda terus menerus memendam, takutnya justru Anda semakin curiga dan rasa percaya terhadap suami akan semakin mengikis.

Anda memang perlu mereview kembali mengenai komitmen terhadap pernikahan ini. Caranya mungkin bisa dengan berbicara dari hati ke hati mengenai kondisi pernikahan jarak jauh yang sedang dihadapi. Apa yang diharapkan dan diinginkan suami terhadap istri dari kondisi berjauhan seperti ini, karena bisa saja sebenarnya suami juga punya ganjalan di hatinya, begitu juga sebaliknya.

Upaya ini juga bisa memunculkan lagi kepercayaan terhadap suami. Bagaimanapun selalu perlu komunikasi juga menjadi hal yang sangat penting dalam pernikahan. Pembicaraan ini bisa menjadi akan sangat emosional lho, jadi pilihlah waktu yang tepat dan berdiskusilah secara dewasa.

Jawaban Dari Sudut Pandang Laki-Laki

Sebagai laki-laki, saya akan mengatakan kami benci handphone kami dibongkar atas nama tidak percaya. Kami akan mencari cara lain yang lebih cerdik untuk menutupinya lebih rapat.

Selain itu, menyimpan foto perempuan lain atau menikmati video porno, itu hanyalah sebuah pelarian kami laki-laki untuk sekedar melepas kerinduan terhadap sosok yang kami cintai (istri) nun jauh disana. Walaupun kami tampak tegar dan kuat, tapi ingat lho kami juga punya hati selembut Hello Kitty yang mengharapkan kasih sayang dan belaian fisik.

Jadi jika Anda menuntut suami untuk meninggalkan pekerjaan dan kemudian pindah ke tempat yang lebih dekat dengan Anda, maka kami laki-laki akan berhitung benar. Ini akan menjadi sebuah perang ego yang luar biasa dalam diri kami. Kami akan mengajukan pertanyaan yang akan kami jawab sendiri, antara lain:

Apakah di tempat yang baru saya akan mudah mendapatkan pekerjaan yang sesuai.
Apakah di tempat yang baru penghasilannya lebih baik.
Apakah di tempat yang baru suasananya akan lebih menyenangkan.
Apa kata orang bila nanti saya yang mengalah untuk keluar kerjaan dan malah justru mengikuti istri.

Nah, itulah beberapa pertanyaan yang mungkin konyol, tapi itu adalah kecemasan kami sebagai laki-laki bila kami yang harus ikut istri. Tapi semua pertanyaan ini bisa kok dijawab dengan penuh logika yang kami harapkan lengkap dengan cinta dan dukungan yang diberikan oleh istri.

-oOo-

Anda butuh masukan tentang pernikahan atau ada hal mengganjal seputar pernikahan dan rumah tangga? Silakan kirim curhat Anda ke redaksivemale@kapanlagi.net. Tulis subjek: CURHAT VEMALE.

Tim psikolog dari Vemale.com akan membantu memberi masukan pada masalah yang sedang Anda hadapi.