Sukses

Parenting

Mengapa Anak Berbohong, Bagaimana Cara Mengatasinya?

Fimela.com, Jakarta Anak adalah sosok yang harus dirawat dan disayangi dengan penuh ketulusan. Anak-anak adalah sosok yang masih mudah terpengaruh dengan berbagai hal di sekitarnya. Karena banyaknya pengaruh dari sekitarnya, ini tidak menutup kemungkinan anak melakukan kebohongan tanpa merasa berdosa atau pun bersalah sedikit pun.

Mengenai anak yang berbohong, mengapa anak berbohong? Apakah kebiasaan anak ini normal? Bagaimana cara mengatasinya?

Melansir dari laman parenting.com, kebiasaan berbohong anak seringkali lolos dari perhatian orangtua. Banyak orangtua yang sepenuhnya percaya pada anak dan menganggapnya tidak pernah melakukan perbuatan tercela. Orangtua yang terus menerus membela anak juga meningkatkan kebiasaan anak untuk berbohong.

Alasan Anak Berbohong

Ada banyak alasan kenapa anak sampai berbohong. Pada anak usia sekolah (AUS), anak berbohong karena ingin membela diri, mendapatkan sesuatu yang ia inginkan, mendapat pujian dari orang yang disuka atau dikagumi, menghindari sesuatu yang tidak menyenangkan, menghindari hukuman dan rasa takut.

Mengenai kebohongan yang dilakukan anak, umumnya ini dilakukan anak sejak usia prasekolah yakni antara usia dua sampai empat tahun. Dari perspektif psikologi perkembangan, anak yang berbohong berarti anak mulai menggunakan pikiran mereka. Ini sebenarnya bukan perkara yang perlu dicemaskan atau dikhawatirkan secara belebih, namun orangtua tetap harus memberi nasehat terbaik pada anak bahwa berbohong adalah perbuatan yang tidak dibenarkan.

Cara Mengatasi Kebiasaan Berbohong Anak

Menurut para ahli, ketika anak berbohong merupakan bagian dari perkembangannya yang normal. Meski begitu, orangtua dan guru anak sangat penting mengajarkan anak untuk selalu jujur apapun risikonya.

Untuk mengatasi kebiasaan berbohong anak, hindari memberi hukuman yang berat atau berlebihan pada anak yang ketahuan berbohong. Ajak anak berdiskusi tentang sesuatu yang baik dan buruk. Ajak pula anak berdiskusi bagaimana mengendalikan emosinya dan menjaga sopan santun juga moralnya. Minta anak untuk mengatakan segala sesuatu secara jujur meski itu akan menyakitinya dan menyakiti orang di sekitarnya.

 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading