Sukses

Parenting

Tingkatkan Asupan Gizi dan Cegah Anemia Sejak Remaja agar Terhindar dari Masalah Anak Stunting

Fimela.com, Jakarta Mencegah stunting bisa dimulai dari memperbaiki gizi remaja terutama perempuan. Pendidikan gizi dan pemberian tablet tambah darah (TTD) dapat meningkatkan status gizi, hal tersebut diungkapkan Dhian Probhoyekti, Direktur Gizi Masyarakat, Kementerian Kesehatan. 

“Memperbaiki gizi remaja menjadi kunci mengatasi stunting. Kementerian Kesehatan berkomitmen untuk meningkatkan status gizi remaja putri melalui pendidikan gizi seimbang dan pemberian suplemen TTD,” ujar Dhian dalam siaran pers yang diterima Fimela.com. 

Pencegahan dan pengurangan stunting merupakan prioritas kesehatan masyarakat di Indonesia dan kesehatan remaja menjadi bagian yang sangat penting. Sebanyak 32 persen remaja di Indonesia menderita anemia. Ini artinya satu dari empat remaja putri berusia di atas lima belas tahun menderita anemia. 

Untuk mencegah efek malnutrisi yang tidak dapat disembuhkan, pemilihan waktu sangatlah penting. Dr. Sri Kusyuniati, Country Director Nutrition International juga mengatakan setelah waktu krusial di masa kanak-kanak, masa remaja memberi kesempatan kedua untuk meningkatkan nutrisi, pertumbuhan dan perkembangan. 

“Gizi yang baik pada masa remaja ini dapat mendorong pertumbuhan fisik dan mental yang optimal, memberikan remaja kekuatan dan fokus untuk belajar, bekerja, menangkal penyakit, dan berpartisipasi penuh di masyarakat,” ungkapnya.

Melihat hal tersebut, Nutrition International, bekerjasama dengan pemerintah Indonesia, Australia, dan Kanada, telah mengadakan program Pencegahan Anemia pada Remaja Putri  yang diberi nama MITRA Youth.

“Program MITRA Youth mendemonstrasikan pendekatan terintegrasi yang melibatkan kegiatan di sekolah dan di luar sekolah demi memastikan serapan TTD serta meningkatkan pengetahuan remaja tentang gizi yang baik,” kata Dhian

Membantu mengurangi tingginya kasus anemia 

MITRA Youth juga mendukung peningkatan kapasitas pejabat pemerintah lokal dari dinas kesehatan, pendidikan, dan sektor lainnya, memfasilitasi intervensi perubahan perilaku untuk meningkatkan penyerapan TTD, serta menginisiasi kolaborasi multi-sektor untuk mencegah anemia dan menekan stunting.

Lalu berperan penting dalam menjangkau remaja selama pandemi COVID- 19. Dengan pendekatan inovatif, mulai dari memastikan ketersediaan pasokan TTD lebih awal, hingga melakukan kunjungan dari rumah ke rumah untuk mendistribusikanTTD, program ini berhasil menjangkau remaja, bahkan saat sekolah ditutup karena pembatasan sosial.

Dan membantu mengurangi tingginya kasus anemia serta memperkuat strategi dan kebijakan demi meningkatkan kesehatan remaja. Program ini berikut dengan praktik terbaiknya perlu dipertahankan dan ditingkatkan secara nasional ke provinsi-provinsi lain yang memiliki prevalensi anemia yang tinggi.

Program ini dijalankan di sepuluh kabupaten di provinsi Jawa Timur dan Nusa Tenggara Timur. MITRA Youth menjangkau lebih dari 400.000 remaja perempuan setiap tahun melalui pemberian suplemen mingguan, dibarengi dengan pendidikan gizi untuk mencegah anemia. Dilaksanakan dari 2017 hingga 2020 di 5.859 SMU di dua provinsi tersebut melalui pendekatan lintas sektoral dan kolaboratif demi memperkuat komitmen pemerintah terhadap gizi dan kesehatan remaja. 

“Australia ikut bangga dalam mendukung upaya pemerintah Indonesia meningkatkan gizi dan mengatasi stunting. Salah satu caranya adalah melalui kemitraan dengan Nutrition International dalam program MITRA Youth. Upaya Indonesia dalam mengatasi malnutrisi menjadi kunci untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan penduduk, serta memanfaatkan keuntungan populasi kaum muda demi mendorong pembangunan ekonomi,” kata Prudence Borthwick, Health Unit Manager, Australian Embassy, Jakarta.

#elevate women

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading