Sukses

Parenting

5 Bentuk Dukungan Suami untuk Para Istri yang Dapat Body Shaming Setelah Melahirkan

Fimela.com, Jakarta Kenaikan berat badan pasca kehamilan adalah sesuatu yang diperjuangkan semua perempuan. Mempermalukan seseorang yang sedang berjuang dengan kenaikan berat badan mungkin adalah hal terburuk yang dapat kita lakukan untuk seseorang yang sedang berjuang dan merasa tidak aman.

Apalagi kenaikan berat badan pasca kehamilan adalah sesuatu yang tidak dapat dikendalikan oleh para perempuan. Jadi, daripada membuka topik tentang bagaimana mereka dulu sangat bugar, lebih baik berikan mereka cinta, persahabatan, dan suami yang mendukung.

Sebab akan banyak body shaming yang dialami para perempuan di fase pasca persalinan. Apalagi setelahnya mereka akan menyusui, yang membuat mereka tidak bisa mengikuti diet menurunkan berat badan. 

Namun, di balik interaksi body shaming tidak selalu harus berakhir dengan korban merasa benar-benar tidak berguna dan gagal total. Di sini peran suami yang suportif sangat penting dan menjadi orang yang bisa diandalkan untuk membela istri saat dipermalukan seperti melansir dari rd.com.

1. Beri tahu mereka bahwa itu bukan masalah pribadi

Untuk para suami, pertama-tama, buat pasangan mengerti bahwa ini bukan tentang dirinya secara pribadi, tetapi prasangka yang dimiliki orang-orang tentang sosok perempuan. Katakan padanya untuk tidak memasukkannya ke dalam hati, bahkan jika niat orang lain adalah untuk menyakitinya. Katakan padanya jika kamu akan mengatasi ini bersama-sama.

2. Beri dia semua kepastian

Beri sikap perhatian ekstra dan kasih sayang padanya, karena inilah saatnya dia merasa secara fisiknya tidak menarik. Jika kamu memberinya pujian palsu, dia bisa melihatnya.

Tetap yakinkan dia bahwa kamu mencintainya untuk semua hal yang dia lakukan selama menjadi ibu. Katakan padanya tidak peduli seberapa gemuknya dia selama kehamilannya, dan tidak peduli semua komentar yang dia terima tentang kenaikan berat badannya setelah melahirkan, kamu masih mencintainya dari lubuk hati terdalam.  

3. Sabar

Ingat, ini adalah waktu dalam hidupnya bahwa di mana dia akan menjadi terlalu sensitif tentang semua masalah; oleh karena itu, apa pun yang kamu lakukan dan katakan akan menyakitinya lebih dari sebelumnya. Jadi bersabarlah dengannya, dan jadilah suami yang suportif. Dengarkan dia ketika dia berbicara tentang masalah tubuhnya dan perjuangannya dengan penurunan berat badan pascapersalinan.

 

4. Bantu dia menjadi sehat

Bantu dia mengembangkan rencana yang bisa diterapkan untuk mengembalikan kondisi tubuh yang lebih fit dengan menggabungkan olahraga dan pola makan. Dukung dia dan jadilah bagian dari rencananya.

Jangan membuatnya berdiam dalam rasa mengasihani diri sendiri; meyakinkannya bahwa ini adalah fase sementara dan dia dapat kembali lagi mengusahakan menuju diri yang sehat dan bugar.

 

5. Beri dia waktu dan apresiasi

Habiskan lebih banyak waktu dengannya, karena jika kamu sering meninggalkannya sendirian dan pergi bersama teman-teman, dia akan berpikir kamu menghindarinya. Selain itu, dia juga membutuhkan kamu untuk ikut membantu mengurus keperluan anak.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading