Sukses

Parenting

4 Cara Mengasah Otak Kanan dan Kiri Anak untuk Optimalkan Tumbuh Kembangnya

Fimela.com, Jakarta Mendukung tumbuh kembang anak bisa dimulai dari aspek paling esensial di dalam tubuh, yaitu otak. Organ tubuh yang satu ini memainkan peran vital untuk menunjang keterampilan dasar yang dimiliki anak. Secara mendasar, otak kanan dan otak kiri manusia mempunyai fungsi yang berbeda.

Mungkin Mom pernah mendengar bahwa seseorang dapat memiliki kemampuan yang didasarkan pada dominan otak kanan atau otak kiri. Acap kali seseorang yang cenderung analitis dan memiliki kemampuan logika yang kuat, akan dikatakan bahwa orang tersebut dominan dalam otak kiri. Sebaliknya, apabila seseorang cenderung kreatif dan intuitif, maka orang tersebut didominasi oleh otak kanan. 

Teori tersebut sepenuhnya didasarkan pada perbedaan dari fungsi otak. Sisi kiri memegang peranan dalam kemampuan bahasa, keterampilan berhitung, analisis informasi, penalaran, hingga logika. Sementara itu, sisi kanan akan memproses segala hal yang berhubungan dengan visual spasial, intuisi, emosi, sampai imajinasi. Akan tetapi, kedua bagian otak juga dapat dioptimalkan secara keseluruhan untuk perkembangan kognitif si kecil melalui beberapa aktivitas.

Mom bisa mengikuti cara-cara berikut ini untuk bantu mengasah otak kiri dan otak kanan anak agar bekerja dengan maksimal. Berikut diantaranya:

1. Membaca dan Bercerita Bersama dengan Anak

Membaca merupakan aktivitas yang bisa berpengaruh besar untuk meningkatkan kemampuan otak kanan dan kiri anak. Jika anak telah membaca buku bergambar sejak usia dini, maka mendengar, membunyikan kata, dan melihat gambar dari buku tersebut akan membantu koordinasi otak dengan baik. Otak kiri akan terasah untuk mengembangkan keterampilan berbahasa dan komunikasi. Di sisi lain, otak kanan pun akan melatih intuisi dan imajinasi anak. 

Selain itu, dengan adanya interaksi bersama anak melalui diskusi mengenai karakter hingga jalan cerita, akan menumbuhkan ketertarikan anak dengan buku. Membaca akan membantu untuk stimulasi otak secara aktif dan efisien. Luangkan waktu kurang lebih 20 menit untuk membaca bersama anak untuk meningkatkan fungsi otak, menambah wawasan, dan mengajarkan empati pada anak. 

2. Menulis dan Belajar Bahasa Baru

Membaca tidak terlepas dari kemampuan menulis yang patut dikembangkan oleh anak. Menulis termasuk ke dalam salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan otak kiri. Apalagi, menulis dapat membuat anak lebih mudah untuk belajar dan mengingat sesuatu. Lebih dari itu, anak juga dapat diajarkan untuk mempelajari bahasa baru lho, Mom. Kedua keterampilan ini pun bisa berkaitan satu sama lain. 

Melansir dari Montessori Academy, belajar bahasa asing sejak kecil bisa membantu dalam memperkuat koneksi saraf antara sisi kanan dan krii otak. Hasilnya, otak akan mengembangkan keterampilan memori yang lebih baik. Itulah sebabnya, aktivitas ini bisa mendukung anak untuk bisa mengingat banyak hal dalam kehidupan. Belajar bahasa juga dapat meningkatkan kemampuan komunikasi anak secara tertulis dan melatih anak untuk mengekspresikan diri. 

3. Memperkenalkan Anak untuk Terlibat dalam Bidang Seni

Beberapa anak memiliki minat pada musik dan dunia seni. Di masa anak-anak, mereka pun sering kali menikmati musik dan dengan mudah menghafal lagu yang terdengar. Oleh karena itu, melibatkan anak pada bidang seni dapat dilakukan oleh Mom untuk meningkatkan kreativitas mereka dan melatih kekuatan otak. Anak juga dapat diajarkan untuk bermain instrumen musik secara sederhana. 

Terlebih lagi, jika anak menyukai kegiatan seni seperti menggambar dan mewarnai. Seni dapat membangun sistem saraf yang dapat berpengaruh pada keterampilan motorik halus dan kondisi emosional. Seni dan otak akan bekerja sama dalam memaksimalkan perkembangan kognitif pada anak. 

4. Bermain Puzzle

Permainan puzzle sudah menjadi permainan populer yang bisa melatih otak. Pada dasarnya, melakukan permainan ini bisa membantu dalam mengasah kemampuan anak untuk berpikir kritis dan analitis. Saat anak merangkai puzzle, maka sel-sel otak pun akan terhubung secara signifikan dan bisa memperkuat memori anak.

Meski berperan aktif untuk tingkatkan bagian otak kiri, puzzle juga dapat membangun kemampuan penalaran visual dan spasial. Hal ini disebabkan karena gambar-gambar yang ada di dalam puzzle akan membangun imajinasi anak agar bisa kembali menyatukan potongan tersebut menjadi gambar yang utuh. 

Semoga informasi di atas dapat bermanfaat untuk Mom yang ingin mengasah otak anak untuk mendukung keterampilannya hingga di masa depan. Jangan lupa untuk selalu berikan nutrisi penting untuk memaksimalkan kemampuan otak anak

 

Penulis: Syifa Azzahra

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading