Fimela.com, Jakarta Setiap orangtua tentu menginginkan hubungan yang penuh kasih sayang dan saling pengertian dengan anak-anak mereka. Namun, dalam prosesnya, banyak tantangan yang harus dihadapi, mulai dari memahami emosi anak hingga mengelola ekspektasi diri sendiri. Inilah alasan mengapa konsep reflective parenting atau pengasuhan reflektif menjadi semakin relevan di masa kini.
Reflective parenting adalah pendekatan yang membantu orangtua lebih memahami apa yang terjadi di balik perilaku anak. Pendekatan ini bukan hanya sekadar memberi solusi atas masalah, tetapi juga melibatkan pemahaman mendalam tentang emosi dan kebutuhan anak. Melalui cara ini, hubungan antara orangtua dan anak menjadi lebih dekat dan penuh pengertian.
Konsep ini mengajak orangtua untuk tidak terburu-buru dalam menilai atau bereaksi terhadap perilaku anak. Sebaliknya, reflective parenting mengajarkan pentingnya melihat situasi dari sudut pandang yang lebih luas. Bagaimana cara kerja metode ini dan apa manfaatnya? Dilansir dari The Guidance Center, berikut ini pembahasan lebih dalam.
Advertisement
Advertisement
Memahami Apa Itu Reflective Parenting
Reflective parenting adalah proses mengasah kemampuan untuk mengenali emosi dan kebutuhan anak secara mendalam. Dalam pendekatan ini, orangtua diajak untuk meluangkan waktu berpikir sebelum merespons situasi yang terjadi.
Pendekatan ini melibatkan kemampuan untuk merenung, mempertanyakan, dan memeriksa kembali asumsi tentang perilaku anak. Misalnya, saat anak menunjukkan perilaku tantrum, reflective parenting membantu memahami apa yang sebenarnya memicu emosi tersebut. Apakah anak merasa lelah, lapar, atau kesulitan mengekspresikan apa yang dirasakan?
Selain itu, reflective parenting juga mendorong orangtua untuk lebih memahami diri sendiri. Bagaimana pola asuh yang diterapkan selama ini? Apakah ada pengalaman pribadi yang memengaruhi cara merespons anak? Semua ini menjadi bagian dari proses refleksi yang terus berkembang.
Mengapa Reflective Parenting Penting untuk Anak dan Orangtua?
Menerapkan reflective parenting memberikan manfaat besar, baik untuk anak maupun orangtua. Bagi anak, pendekatan ini membantu mereka merasa dipahami dan diterima. Ketika anak merasa orangtua benar-benar mendengarkan, mereka cenderung lebih terbuka dalam berbagi perasaan dan pikiran.
Bagi orangtua, reflective parenting adalah cara untuk mengurangi stres dalam menghadapi situasi sulit. Ketika mampu memahami alasan di balik perilaku anak, orangtua tidak lagi merasa harus bereaksi secara instan atau keras. Hal ini menciptakan suasana yang lebih tenang dalam keluarga.
Selain itu, reflective parenting juga membantu membangun koneksi yang lebih dalam. Anak-anak yang tumbuh dengan pendekatan ini cenderung memiliki rasa percaya diri lebih tinggi karena merasa didukung secara emosional.
Advertisement
Cara Mulai Menerapkan Reflective Parenting di Kehidupan Sehari-hari
Menerapkan reflective parenting mungkin terasa menantang pada awalnya, tetapi dengan langkah kecil yang konsisten, hal ini bisa menjadi kebiasaan. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan.
1. Berhenti sejenak sebelum bereaksi
Saat menghadapi perilaku anak yang sulit, ambil waktu untuk merenung sejenak. Pertimbangkan apa yang mungkin dirasakan anak dan bagaimana respons terbaik yang bisa diberikan.
2. Dengarkan dengan penuh perhatian
Mendengarkan tanpa menghakimi adalah kunci dari reflective parenting. Hindari langsung memberikan solusi. Kadang, anak hanya membutuhkan seseorang yang mau mendengarkan.
3. Refleksi terhadap pengalaman pribadi
Cobalah untuk memahami bagaimana pola asuh yang diterima di masa kecil memengaruhi cara mendidik anak. Dengan menyadari hal ini, orangtua bisa lebih bijak dalam mengambil langkah.
Reflective parenting adalah perjalanan yang membutuhkan kesabaran dan dedikasi. Namun, dengan memahami dan menerapkan konsep ini, hubungan keluarga bisa menjadi lebih harmonis dan penuh makna. Bagaimana pun, setiap anak layak mendapatkan dukungan emosional terbaik dari orangtuanya.
Â
Penulis: Virlia Sakina Ramada
#Unlocking the Limitless