Fimela.com, Jakarta Sebagai orang tua, kita menginginkan yang terbaik untuk sang buah hati. Merawat dan mendidik mereka dengan berbagai pola asuh yang diyakini dapat memberikan manfaat luar biasa di masa depan. Banyak orang tua kemudian berpikir bahwa dengan memenuhi semua keinginan anak sejak kecil, akan berdampak pada tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang luar biasa dan melampaui orang tuanya sendiri. Namun, terkadang tindakan semacam ini dapat menjadikan anak manja dan berakhir menjadi pemberontak jika sesuatu yang diinginkan tidak dikabulkan segera. Pada akhirnya, orang tua akan cemas dan kerepotan mengakhiri sikap anak-anak mereka.
Tentu saja, tidak ada orang tua yang berniat mendidik anak menjadi seseorang yang manja, karena pada dasarnya orang tua hanya ingin mencurahkan setiap cinta dan kasih sayang untuk anak-anak mereka dengan memberikan apa yang diinginkan. Namun, tanpa disadari, kebiasaan untuk memenuhi setiap keinginan anak tanpa adanya batasan yang jelas dapat membentuk pola perilaku yang membuat mereka ketergantungan, kurang mandiri, dan sulit menghadapi tantangan di kemudian hari.
Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk menemukan keseimbangan antara memberikan kasih sayang dan menerapkan aturan dalam mendidik agar anak dapat tumbuh menjadi pribadi yang tangguh dan bertanggung jawab pada hidupnya. Melansir dari psychology-spot.com, ada 5 tips yang dapat membantu mengubah perilaku anak manja. Menariknya tips ini juga bisa langsung diterapkan di rumah tanpa haru berkonsultasi ke psikolog terlebih dahulu, lho. Yuk, intip penjelasannya di bawah ini!
Advertisement
Advertisement
5 Tips Mengubah Perilaku Anak Manja
1. Identifikasi Perilaku untuk Berubah
Sebelum melabeli anak menjadi seorang “anak manja”, para orang tua harus terlebih dahulu mengidentifikasi perilaku mereka terlebih dahulu sebelum mengambil tindakan yang justru membuat mereka akan marah dan kesal yang pada akhirnya memperkuat dugaan.
2. Berhenti Memaafkannya
Jika kita melihat perilaku buruk anak, seperti mengamuk jika tidak diberi sesuatu atau tidak mau mengerjakan PR, jangan menganggap itu adalah hal yang biasa dilakukan anak-anak seusianya. Alih-alih memaafkan perilaku mereka, lebih baik ajarkan tanggung jawab tanpa memberikan pembelaan karena alasan kasih sayang. Karena, jika terus dimaafkan maka ha ini akan mendorong untuk mempertahankan pola perilaku tersebut.
3. Tetapkan Aturan yang Konsisten
Buatlah aturan yang jelas dan konsisten diterapkan untuk membantu anak meninggalkan kebiasaan buruknya. Jangan menerapkan aturan sesekali karena anak akan merasa bingung dan cenderung berperilaku buruk kembali. Oleh karena itu, jangan mengkhawatirkan kondisi anak ketika aturan sedang diterapkan, hal ini juga bertujuan agar mereka bisa keluar dari sikap manjanya.
.
4. Biarkan Orang Dewasa Lain Memarahinya
Kita sering sekali mendengar bahwa pada zaman dulu, dimarahi oleh guru dan orang dewasa lainnya adalah hal normal untuk membantu membantu mendidik anak. Seiring perkembangan zaman hal tersebut sudah tidak boleh dilakukan lagi karena para orang tua sudah tidak lagi setuju dan jika dilanggar akan berakhir dituntut ke pihak kepolisian. Namun, tidak ada yang salah dengan orang dewasa yang mengoreksi perilaku buruk anak, selama mereka melakukannya dengan benar dan dalam batasan yang masuk akal.
5. Biarkan Dia Menghadapi Masalahnya Sendiri
Percaya atau tidak, kalau anak manja adalah anak yang terlalu dilindungi dan dilemahkan. Pada umumnya, orang tua hanya ingin menghindarkan masalah bagi anak-anak mereka, tetapi menjadi orang tua yang terlalu protektif akan menghambat perkembangan kemandirian dan keterampilan anak dalam menghadapi masalah. Dengan alasan demikian, biarkanlah anak merasa bebas mengekspresikan apa yang mereka mau dan menyelesaikan masalahnya sendiri untuk mendukung kemandiriannya.
Demikianlah, 5 cara yang bisa dicoba untuk menghentikan perilaku manja anak, agar anak dapat tumbuh menjadi pribadi yang mandiri, bertanggung jawab dalam menghadapi setiap rintangan di hidupnya