Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, pernahkah kamu memperhatikan perkembangan bicara si kecil? Speech delay atau keterlambatan bicara pada anak bisa terjadi, dan penting untuk dideteksi sedini mungkin. Artikel ini akan membahas tanda-tanda speech delay berdasarkan usia dan beberapa tanda umum lainnya. Deteksi dan penanganan yang tepat sangat penting untuk membantu anak berkembang optimal.
Tanda Speech Delay Berdasarkan Usia
Sahabat Fimela, berikut beberapa tanda speech delay berdasarkan usia anak. Perlu diingat, ini bukan diagnosis, melainkan hanya panduan untuk kewaspadaan.
Advertisement
0-3 bulan: Bayi tidak bereaksi terhadap suara atau jarang mengeluarkan bunyi-bunyi.6 bulan: Bayi tidak menoleh ketika dipanggil namanya dan tidak mengeluarkan suara 'babbling'.9 bulan: Bayi tidak merespon bahasa rutin, tidak menunjuk, dan tidak mengucapkan kata sederhana.12 bulan: Anak tidak menggunakan gerakan seperti menunjuk atau melambaikan tangan untuk berkomunikasi.18 bulan: Anak lebih sering menggunakan gestur daripada berbicara, kesulitan meniru suara, dan memahami ucapan sederhana.2 tahun: Anak hanya meniru, tidak menghasilkan kata atau frasa spontan, kosakata kurang dari 25 kata, dan tidak menggabungkan dua kata.2 tahun 6 bulan: Anak tidak menggabungkan kata-kata menjadi kalimat.3 tahun: Anak tidak mampu menyusun 3-4 kata, kosakata terbatas, dan kesulitan memahami perintah panjang.4 tahun ke atas: Anak kesulitan mengenal lawan kata, mengulang kata, menghitung, atau menyanyikan lagu.
Advertisement
Tanda Umum Speech Delay
Selain berdasarkan usia, ada beberapa tanda umum speech delay yang perlu diwaspadai, Sahabat Fimela:
- Jarang mencoba berbicara atau meniru perkataan orang lain.
- Tidak bereaksi saat dipanggil namanya.
- Menghindari kontak mata saat diajak berbicara.
- Kesulitan menyebutkan benda-benda di rumah.
- Belum bisa merangkai dua atau tiga kata menjadi kalimat.
- Tidak dapat mengikuti petunjuk sederhana.
- Lebih sering menunjukkan gestur tubuh daripada berbicara.
- Kesulitan membentuk kata (misalnya, mengucapkan 'ucu' untuk 'susu').
- Kosakata terbatas.
- Merasa frustrasi atau marah saat mencoba berkomunikasi.
- Menggunakan gestur tubuh berlebihan.
- Sulit merespon saat diajak berbicara.
Ingat, Sahabat Fimela, setiap anak berkembang dengan kecepatannya sendiri. Namun, jika kamu khawatir tentang perkembangan bicara anakmu, segera konsultasikan dengan dokter anak atau terapis wicara. Deteksi dini dan intervensi yang tepat sangat penting untuk membantu anak mengatasi speech delay dan tumbuh kembang optimal.
Jangan ragu untuk mencari bantuan profesional jika kamu melihat tanda-tanda yang mengkhawatirkan. Konsultasi dini akan memberikan kesempatan terbaik bagi anak untuk mendapatkan dukungan yang dibutuhkan dan berkembang sesuai potensinya. Ingat, Sahabat Fimela, kamu bukan sendirian dalam perjalanan ini!