Sukses

Parenting

Hindari Overpraising! Ini Dampak Pujian Berlebihan Terhadap Mental Anak

Fimela.com, Jakarta Memberikan pujian kepada anak adalah salah satu cara paling sederhana namun efektif untuk menunjukkan cinta dan dukungan. Lewat pujian, anak akan merasa dihargai, mendapatkan dorongan untuk terus berusaha, dan membangun rasa percaya diri sejak dini. Namun, penting untuk memahami bahwa tidak semua pujian memberikan dampak positif—terutama jika pujian diberikan secara berlebihan atau tanpa pertimbangan. Hal itu justru bisa memengaruhi cara anak melihat dirinya sendiri dan lingkungannya.

Tanpa disadari, kebiasaan overpraising atau memuji secara berlebihan, dapat membentuk ketergantungan anak pada pengakuan orang lain, atau akrab disebut haus validasi. Artinya, anak akan merasa bahwa nilai dirinya bergantung pada seberapa sering ia mendapat pujian, bukan pada usaha atau proses yang ia jalani. Untuk itu, penting bagi orangtua untuk memahami dampak dari overpraising dan bagaimana cara memberikan pujian yang tepat, agar anak dapat tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri dan mandiri.

Dilansir dari psychologs.com, berikut adalah beberapa dampak negatif dari overpraising yang harus kamu ketahui!

Apa Itu Overpraising?

Overpraising adalah kebiasaan memberikan pujian secara berlebihan—bahkan untuk hal-hal kecil yang sebenarnya tidak memerlukan apresiasi khusus. Contohnya, ketika anak melakukan tugas sehari-hari seperti merapikan tempat tidur, dan kita langsung mengatakan, "Wah, kamu luar biasa sekali!”. Meskipun terkesan wajar, namun pujian seperti ini—jika diberikan terus-menerus tanpa pertimbangan—bisa membuat anak memiliki persepsi yang keliru terhadap setiap usaha dan pencapaian mereka.

Dampak Negatif Overpraising

1. Kurangnya Motivasi dari Dalam Diri

Anak-anak yang terlalu sering dipuji cenderung bergantung pada pengakuan orang lain, bahkan untuk hal-hal kecil. Akibatnya, mereka tidak lagi memiliki dorongan dari dalam diri mereka untuk berusaha atau berprestasi.

2. Takut Gagal

Pujian berlebihan bisa membuat anak-anak sulit menghadapi kegagalan. Bahkan, membayangkan kemungkinan gagal saja sudah cukup membuat mereka stres dan cemas, karena takut kehilangan pujian yang biasa mereka terima.

3. Tuntutan untuk Selalu Sempurna

Anak-anak yang terbiasa dipuji berlebihan cenderung menuntut kesempurnaan dalam segala hal. Mereka sulit menerima kekurangan diri sendiri dan akhirnya menetapkan standar yang terlalu tinggi, sehingga merasa harus selalu sempurna di setiap aspek kehidupan.

4. Harga Diri dan Rasa Percaya Diri Menurun

Meskipun tujuan pujian adalah membangun kepercayaan diri, namun efeknya bisa berbalik jika diberikan secara berlebihan. Saat anak-anak tumbuh besar, mereka bisa mulai meragukan value dirinya sendiri dan merasa kurang berharga jika tidak mendapatkan pujian seperti saat mereka kecil.

5. Sulit Menerima Kritik Membangun

Anak-anak yang terbiasa menerima pujian tanpa batasan bisa menganggap setiap kritik sebagai serangan terhadap harga diri mereka. Alhasil, mereka menjadi defensif, menarik diri, atau bahkan marah saat menerima masukan atau koreksi atas usaha mereka.

Tips Memberikan Pujian yang Sehat

Agar pujian benar-benar berdampak positif, ada beberapa hal yang bisa diterapkan:

1. Fokus pada Proses, Bukan Hasil: Alih-alih hanya memuji hasil akhir, berikan apresiasi pada usaha anak. Misalnya, “Ibu suka melihat kamu berusaha keras menyelesaikan PR tadi."

2. Berikan Pujian yang Spesifik dan Tulus: Hindari pujian yang terlalu umum seperti "Kamu hebat banget!" Sebaiknya gunakan pujian yang lebih konkret, misalnya, "Kamu keren banget, sudah sabar menyelesaikan puzzle yang sulit itu."

3. Hindari Memberikan Label: Memberi label seperti "anak paling pintar" bisa menimbulkan tekanan tersendiri bagi anak. Lebih baik fokus pada sifat positif, seperti ketekunan atau semangat belajar.

4. Dukung Kemandirian: Berikan kesempatan kepada anak untuk belajar dari kesalahan. Ini membantu mereka membangun ketahanan mental tanpa selalu bergantung pada pujian sebagai penguat.

 

Sahabat Fimela, dengan memberikan pujian yang tepat—fokus pada usaha, spesifik, dan jujur—anak akan tumbuh menjadi pribadi yang kuat, percaya diri, dan punya motivasi dari dalam dirinya sendiri. Jadi, usahakan untuk memberikan pujian sewajarnya saja, ya! Semoga bermanfaat!

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading